Sabtu, 28 Februari 2009

Mimbar Mimpi

03.40 WIB_300407_ij@z_y@ng
Engkaukah Ratu.

Kata apapun yang terbawa angin kepadamu
Tak pernah engkau sentuh dengan telingamu
Apalagi hatimu yang angkuh pada tiap insan yang tertindas..

Bagiku engkaulah ratu
Memujamu bukanlah tujuan
Tapi mengagumimu adalah keharusan
Karena begitu bermakna renda senyummu
Apapun dapat engkau lakukan
Tanpa bisa memahami naluriku yang terkoyak
Oleh jemari tajam penuh warna

Siapapun bisa engkau terangi
Pancaran mata bagai tak habis membius
Terpantul pada hati yang retak oleh tatapan
Terbang bagai merak menabut keindahan
Membentang sayap bagai angin yang sejuk..
Tapi…ternyata bentangan sayap merak indah..
Menyimpan seribu belati
Menghujam setiap pori- pori tanpa bisa meraih apapun..


03.30 WIB_300407_ij@z_y@ng
Sempurna

Setiap langkah memang berbeda
Kadang pelan bisa juga cepat
Bahkan tertatih…
Bagimu kesempurnaan indera
Memandang seseorang tanpa nurani
Bertilam kecantikan menikam insan
Yang terhina oleh lidahmu
Berselimut debu lisan yang amat perih
Meronakan mata dan mata hati
Menjatuhkan air mata diatas mata air
Bergenang memupus pilihan rindu
Dan… terungkap tanya yang panjang
Menghiasi padang hitam terhampar
Membayang gugusan ilalang tapi berduri
Mungkinkah kecantikanmu…sama dengan cantiknya hatimu
Atau…memikat lalu menghempaskan.





2006_ij@z_y@ng
Tirani BErsenjata

Aku berpikir maka aku ada
Aku berilusi maka aku bermimpi
Satu irama dalam satu hati
Membawa aku terbang tinggi
Dan bernyanyi…

Berdendang tentang nasib negeri
Tertindas keangkuhan tirani
Hinggu sejuta duka jatuh berderai
Tanpa iba…tanpa nurani
Mengusung jazad dalam peti
Menjerit sepanjang hari
Diantara gulungan rantai- rantai besi

Aku bicara tentang damai
Terbayang dulu negeri permai
Ketika aku asyik berdongeng di pantai
Ombak menghempas suaraku pergi
Tiada yang mendengar celoteh ini
Aku hilang sebelum pergi
Berjalan diantara senapan penguasa
Menuju ruang yang penuh belati
Membungkam suara keadilan yang suci.


2006_ij@z_y@ng
Tuan Kambing Hitam

Hanya sebatas kabut
Putih terang dan hitam kelam
Bila salah berucap
Kebenaran akan terkubur dalam
Akankah datang ratu keadilan
Membawa busur peradilan yang menggema
Memanah kemungkaran..
Mata telah perih..
Setiap saat drama penderitaan menguap
Menebarkan aroma kegelisahaan
Silih berganti palu terketuk
Menyisakan tangis pilu sang keluarga
Entah benar atau salah..
Vonis telah jatuh tercerai
Diantara tawa pemenang
Dan diantara luka sang tuan kamping hitam

Kemana wajah bapak corruptor
Kemana juga wujud tuan algojo
Mungkinkah hakim itu corruptor..
Ataukah aparat itu algojo
Semua tiada jelas
Hari ini bilang putih..,esok berucap hitam
Ataukah pemimpin negeri ini telah buta..?



03.20 WIB_300907_ij@z_y@ng
Jejak yang Gelisah

Tertunduk dan terkulai merangkai jejak
Jejak menuju dimensi hati sang dara
Bagai meniti diatas air tanpa titian
Tak pasti…bahkan tak mungkin

Aku menepis bayangan yang menggoda
Bahkan teramat menggoda bengis…
Menampakkan wajah penuh pilar- pilar angkuh
Memandang padaku dengan mata bergenang
Tapi itu bukan kesedihan..namun
Setetes air mata yang sedih menahan tawa
Mengelilingiku bersama dewi palsu

Aku menginginkanmu dengan cepat..
Segunung rindu ku persembahkan pada bumi
Menjadi tangga tertinggi mencapai awan
Dan…engkau melupakan aku dengan pelan
Hingga hilang jejak bersama kegelisahanku.



2007_ij@z_y@ng
Romantisme Klasik

Aku menghamparkan roman- roman pilihan
Berdengan tentang kisah penuh asmara
Menggoyang pikiran dalam dekap
Menerawang legenda yang terjauh
Melewati dimensi penuh romantisme

Dengarlah..jika sang dewi telah terdiam
Bumi bagai tak tergerak dalam rotasinya..
Ingatlah legenda lama
Roman- roman yang beirama..
Dengan pilihan kisah yang menjadi cerita..
Menjadi inspirasi hidup
Bila engkau tahu..betapa saktinya kisahku
Merangkai tiap kata yang akan mewarnai kehidupan
Melewati setiap rintang yang tak berarti.



2005_ij@z_y@ng
Negeri Siapa Ini ?

Kakiku melankah menyusuri hari
Melewati kehidupan zaman yang hampir hilang

Pada satu titik
Aku berhenti melangkah
Terbungkam kebingungan dalam kenyataan
Aku berpaling kearah matahari terbit
Terbentang luas pemukiman kumuh
Bagai sampah…menjijikkan !
Kupalingkan wajahku kearah mata hari terbenam
Terlukis panorama gedung pencakar langit
Tegak menantang..penuh keangkuhan
Tanpa sadar aku memandangi langit
Semua gelap tanpa matahari
Kemana matahariku ?
Ronanya yang segar dan terang..
Kini berselimut Kabul pekat
Akibat kejahilan prilaku sebagian manusia.
Mataku telah perih
Menyaksikan hidup dalam kehidupan
Hingga aku tertunduk lunglai
Aku terdiam..kakiku beku
Tak kuasa melangkah lagi..
Terjebak dalam Lumpur- Lumpur jalanan
Yang tak beraspal..
Air mata telah bercampu debu
Sisa tangis tidak terbendung
Ku hanya bisa menjerit..
NEgeri SIapa INi..?

Read more...

Senin, 23 Februari 2009

Sekapur Sirih




Ada banyak pemikiran telah dimunculkan dalam dimensi kehidupan ini, berbagai persoalan Agama, Sosial, Budaya, dan Politik dibahas. Term- term dari berbagai pemikir seringkali menuai kritik dan bersifat kontroversi. Tetapi begitu banyak juga hal yang sifatnya positif untuk menjadi informasi penting dalam dunia intelektual. Berbagai persoalan ini, menjadi wacana yang kadang menggemparkan dunia pemikiran, terkadang juga ada yang bersifat apatis, tetapi sebagai masyarakat yang mengerti tentunya lebih bersifat optmis dalam menyikapi sesuatu. Manusia adalah makhluk yang berpikir, oleh karena itu filtrasi dalam jiwa dan pikiran manusia menjadi syarat utama untuk membentengi diri dari pemikiran yang terkadang membuat kita sesak dan mengelus dada, ada apa dengan dunia ini???

Read more...

Budaya

“ ANGING MAMIRI ”

Anging mamiri kupasang
Pitujui tonto nganna
Tusarua takkalupa

Batumi angin mamiri
Angin ngerang dingin-dingin
Namalanta sakri buku

Reff…..
Eeee a.. ulleee…..
Namaguuu..rang..ngii…
Mallo-lorang mallo-lorang
Jenne mata

Tu…te na….ya tute naya
Tu te naya parisikna

“ ANAK KUKANG ”

Ku…kana … tuni pe….laaaa
Tuni buang ri tamparang
Tuni ayungan rijek ne narapung tau mara’e

Cadi’-cadi’ duduk injak
Nana petaka ondrong…ku’
Mattamama kale-kale…
Tungnguru jenne matakku

Reff…..
A….. aule…..e..e..
Sare-sarena Ikukang…. Sayang
Sa…retena takku cinni
Empotena matenena

Back to Reff…..
Empotena matenena


MALLONANK 2008

Read more...

Ethiopia

Seseorang yang menjadi sumber kekuatan terbesar adalah pula sumber kelemahan terbesar

Kumpulan Blog Indonesia

CopyMIX


ShoutMix chat widget

Music

Google Music Search

NapoleonHILL

Kebijakkan yang sesungguhnya, biasanya tampak melalui kerendahan hati dan tidak banyak cakap

  ©Template by ji_aray_ininnawa.