Prabowo - JK..Koalisi????
"Kalau beliau ingin meninggalkan sistem ekonomi yang diterapkan sekarang ini, saya siap saja," ujar Prabowo, usai menghadiri Rapat Konsolidasi Implementasi Kerjasama Pemenangan Pemilu 2009, yang merupakan koalisi antara PKB Abdurrahman Wahid dengan Partai Gerindra, di Gedung Juang 45, Surabaya, Jumat (27/3) malam.
Prabowo mendesak SBY meninggalkan sistem neoliberalisme sebagai syarat utama. Termasuk mengganti penasihat-penasihatnya yang terbukti gagal. Walaupun begitu, mantan Danjen Kopassus ini mengaku belum melakukan komunikasi politik dengan kubu SBY. "Sejauh ini belum ada kontak," ujarnya.
Sebelumnya, dalam pidato di depan ratusan kader PKB Gus Dur, Prabowo sempat menyinggung sistem ekonomi yang dijalankan pemerintahan SBY. Menurutnya, model ekonomi kapitalistis tidak akan membawa kemajuan bagi negeri.
"Sudah jelas tidak membawa manfaat kok mau diteruskan? Bangsa ini sudah menjadi pengemis karena sistem ekonominya keliru," papar Prabowo.
"Kalau beliau ingin meninggalkan sistem ekonomi yang diterapkan sekarang ini, saya siap saja," ujar Prabowo, usai menghadiri Rapat Konsolidasi Implementasi Kerjasama Pemenangan Pemilu 2009, yang merupakan koalisi antara PKB Abdurrahman Wahid dengan Partai Gerindra, di Gedung Juang 45, Surabaya, Jumat (27/3) malam.
Prabowo mendesak SBY meninggalkan sistem neoliberalisme sebagai syarat utama. Termasuk mengganti penasihat-penasihatnya yang terbukti gagal. Walaupun begitu, mantan Danjen Kopassus ini mengaku belum melakukan komunikasi politik dengan kubu SBY. "Sejauh ini belum ada kontak," ujarnya.
Sebelumnya, dalam pidato di depan ratusan kader PKB Gus Dur, Prabowo sempat menyinggung sistem ekonomi yang dijalankan pemerintahan SBY. Menurutnya, model ekonomi kapitalistis tidak akan membawa kemajuan bagi negeri.
"Sudah jelas tidak membawa manfaat kok mau diteruskan? Bangsa ini sudah menjadi pengemis karena sistem ekonominya keliru," papar Prabowo.
"Saya optimis karena mereka sangat militan, tegas, tidak ragu-ragu dan mudah goyah." Demikian ungkap Prabowo usai menghadiri rapat konsolidasi PKB Gus Dur di Surabaya, Jumat (27/3) malam.
Tampak hadir dalam acara ini antara lain putri Gus Dur, Zannuba Arifah Chafsoh alias yang akrab disapa Yenny Wahid. Pertemuan ini sendiri digelar di Gedung Juang 45, Surabaya. "Kita akan terus membangun aliansi strategis ini," ujar mantan Pangkostrad ini.
Putra begawan ekonomi Soemitro Djojohadikusumo ini mengaku tidak mengkhawatirkan manuver PKB Muhaimin Iskandar yang kini gencar mendekati kubu SBY. "Tidak masalah. Kami kan dengan PKB Gus Dur. Ini kan namanya juga demokrasi," tegasnya.
Kritik dan kecaman menjadi hal biasa yang dihadapi Prabowo. Kritik dan kecaman itu bisa datang dari pakar dan pengamat politik. Juga dari aktivis prodemokrasi, terutama soal HAM.
Geramkah Prabowo? Dia menerima dengan lapang dada. Tapi, dia tak tinggal diam. Di tengah hantaman kritik dan kecaman, dia melakukan perenungan. Hasilnya? Delapan jurus gagasannya untuk kesejahteraan rakyat.
Dalam buku ‘Membangun Kembali Indonesia Raya, Haluan Baru Menuju Kemakmuran’, Prabowo menawarkan gagasannya ke publik. Kondisi ekonomi Indonesia dalam usianya yang ke-63 tahun, ternyata belum dapat memanfaatkan kekayaan alamnya untuk kepentingannya sendiri.
Dalam hal ini, salah satu yang dapat dijadikan ukuran ekonomi Indonesia, menurut Prabowo, adalah neraca ekspor impornya. Hal tersebut terlihat dari banyaknya kekayaan Indonesia yang keluar (net outflow of wealth) tanpa bisa dimanfaatkan di dalam negeri.
Dia kemudian memberi contoh. Sepanjang 1997-2008, terjadi net profit. Ekspor Indonesia rata-rata US$ 25 miliar setiap tahun. Tapi, pada 2009, Bank Indonesia menetapkan cadangan devisa hanya US$ 50 miliar.
“Berarti terjadi net loss of national wealth kurang lebih US$ 250 miliar. Artinya, keuntungan dan kekayaan bangsa tidak tinggal di Indonesia. Saya nilai ada yang salah salam sistem perekonomian kita,” kata mantan Pangkostrad itu.
Prabowo juga mengingatkan pemerintahan SBY bahwa kekayaan alam yang melimpah hanya dicicipi oleh segelintir orang. Sedangkan 60% rakyat Indonesia yang terdiri dari petani dan nelayan tidak mendapat apa-apa. Hal tersebut dikarenakan sistem ekonomi liberal kapitalistik yang dianut Indonesia .
“Hal ini yang saya sebut sebagai paradoks Indonesia. Negara kaya dengan sumber daya alam dan keunggulan lainnya, rakyat masih miskin setelah 63 tahun merdeka,” jelasnya.
Baginya, membangun kembali Indonesia Raya ini merupakan perang terhadap kemerdekaan jilid II. Perang kemerdekaan terhadap ekonomi yang menindas. Sedangkan pasukan khususnya adalah para profesor dan doktor dari perguruan tinggi.
Prabowo bahkan menegaskan agar para profesor jangan hanya di menara gading, namun harus turun gunung. Profesor adalah pemegang pengetahuan bangsa. “Kalau profesor takut, saya sangat khawatir masa depan Indonesia,” tandasnya.
Dalam hal ini, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) menyadari bahwa gagasan ekonomi itu bisa berjalan jika ada kendaraan politik yang memadai. Untuk itu, Prabowo menyatakan tak menutup kemungkinan untuk ikut dalam aliansi politik Partai Golkar, PDI-Perjuangan, dan PPP, atau Golden Triangle. Kombinasi parpol itu bagus sebagai bagian dari demokrasi.
Gerindra adalah satu-satunya partai politik yang menyatakan, sistem pemerintahan ini telah gagal menciptakan perekonomian rakyat yang berkeadilan. Mantan Komandan Jenderal Kopassus itu menilai, adanya kombinasi parpol itu akan berujung pada kristalisasi dua kelompok, yakni kelompok pro perubahan dan pro status quo.
Prabowo terus melakukan komunikasi politik dengan semua pihak. Tapi, semua baru akan diputuskan setelah pemilu legislatif. Prabowo telah menuai banyak kritik dan kecaman, namun ia justru berusaha mengambil hikmah, serta memberi harapan dan gagasan. Akankah Prabowo berhasil? Prosesnya yang penting dan signifikan, baru hasilnya dikaji kemudian.
"Yaa, kombinasi parpol itu bagus sebagai bagian dari demokrasi. Tapi kita belumlah, apalagi jika militansi rakyat terhadap Gerindra sangat tinggi seperti di sini," kata Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto, usai menyampaikan orasi politiknya di Stadion Mattoangin, Makassar, Rabu (25/3).
Ia menegaskan, semua akan diputuskan setelah Pemilu Legislatif pada 9 April mendatang. Gerindra akan tetap mengusung perubahan bangsa dan negara Indonesia agar lebih baik di masa depan.
"Gerindra adalah satu-satunya partai politik yang menyatakan, sistem pemerintahan ini telah gagal menciptakan perekonomian rakyat yang berkeadilan. Masa ini mau diteruskan," ujarnya.
Jika ada parpol yang satu visi dan misi untuk melakukan perubahan,lanjut Prabowo, maka Gerindra akan bergabung atau mengajak bergabung. Yang penting, adalah bagaimana kita mengawal demokrasi ini dengan sebaik-baiknya.
Tentang kemungkinan dirinya menjadi pendamping calon presiden Partai Golkar Jusuf Kalla, Prabowo mengatakan, hingga saat ini dirinya masih bakal capres yang diusung Gerindra.
"Apa pun, harus dikomunikasikan dengan partai. Karena saya diusung sebagai capres oleh partai Gerindra. Dan apa pun akan diputuskan setelah Pemilu Legislatif," tuturnya.
Prabowo menegaskan, Gerindra terus melakukan komunikasi politik dengan semua pihak dan hingga kini semua masih diputuskan setelah Pemilu Legislatif.
Ketiga orang yang dimaksud Sutiyoso adalah SBY, Megawati dan Jusuf Kalla. "Pasangan keempat mungkin saja ada tapi kecil kemungkinannya," terang Sutiyoso kepada INILAH.COM, Jakarta, Selasa (24/3).
Apakah orang itu Prabowo? "Anda dan masyarakat semua tahulah, orang itu adalah yang uangnya tidak ada serinya (kaya)," jawab mantan Pangdam Jaya tersebut.
Sementara Sutiyoso, sadar diri bahwa dirinya hanya berpeluang menjadi cawapres. Karena itu, dia mulai mendekati Partai Golkar, berharap akan disandingkan dengan Jusuf Kalla.
Penjajakan yang dilakukan Sutiyoso karena Yuddy Chrisnandy menyebut hanya namanya yang berpeluang menjadi cawapres dari Golkar, ketimbang Prabowo Subianto dan Wiranto.
"Kita akan coba menjajaki. Bagi saya ini adalah satu kehormatan jika partai besar seperti Golkar mau mendukung," kata capres PIS ini.
Namun, Bang Yos, begitu ia disapa, tak ingin buru-buru sumringah. Sebab dinamika politik selalu berubah. "Mengalir saja, kita lihat bagaimana perkembangannya," ujar dia.
0 komentar:
Posting Komentar