Prabowo subianto semakin kuat
Ke manakah Permadi berlabuh setelah meninggalkan PDI Perjuangan dan Megawati Soekarnoputri yang telah sekian lama berjuang bersamanya? Politisi yang juga dikenal sebagai paranormal ini dengan gamblang mengungkapkan, bahwa ia sudah menetapkan partai Gerindra sebagai pilihannya.
Tapi Permadi menegaskan, pilihannya pada Gerindra bukan karena partainya, melainkan karena figur Prabowo Subiyanto. "Prabowo saya nilai lebih Soekarnois, saya menganggapnya Soekarno kecil, karena konsep pembangunan yang ditawarkannya sama seperti Soekarno. Saya terlalu sayang Mega, tapi saat ini saya memilih Prabowo," katanya.
Ia mengaku telah lama mengenal mantan Danjen Kopassus yang saat ini duduk sebagai Ketua Dewan Pembina Gerindra tersebut. Namun dalam beberapa waktu terakhir ini, pertemuan di antara keduanya kian intens. Dari sanalah mereka bertukar pandangan tentang berrbagai konsep pembangunan.
Selanjutnya, setelah resmi meninggalkan "moncong putih", Permadi mengaku akan mulai mematangkan konsep-konsep -nya bersama Prabowo, terutama dalam aspek pembangunan pertanian dan kelautan. "Semua tergantung Prabowo, mau diajak ke mana silahkan saja saya siap," tegasnya.
Pada bagian lain, Permadi juga menekankan bahwa pengunduran dirinya dari PDIP bukan karena ia bertentangan dengan Megawati. Ia kembali mengatakan, keputusan besar ini diambilnya karena ia saat ini merasa lebih cocok dengan Prabowo.
Seperti diberitakan sebelumnya. anggota fraksi DPR RI dari fraksi PDI Perjuangan ini menyatakan mundur dari keanggotaannya di parlemen per tanggal 27 Januari 2009. Surat pernyataan pengunduran dirinya ini telah disampaikan kepada Ketua Umum DPP PDIP, pimpinan DPR, pimpinan fraksi, Sekjen DPR/MPR, KPU dan Presiden.
Pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Indobarometer Muhammad Qodari menilai manuver politik yang dilakukan oleh Prabowo Subianto untuk mendongkrak dan mendapatkan dukungan signifikan dalam pertarungan pemilu mendatang sudah lumayan.
Qodari menilai, dukungan kepada dua tokoh yang selama ini dikenal memiliki pengikut yang signifikan KH Zainuddin MZ dan KH Abdurrahman Wahid, dianggapnya bisa menjadi modal dalam pertarungan sesungguhnya, di pemilu nanti.
"Kalau melihat hitungan secara matematis, dukungan yang didapat dari KH Zainuddin MZ dan Gus Dur, lumayan lah. Keduanya sama-sama punya massa, apalagi Gus Dur yang begitu berpengaruh bagi kalangan nahdliyin. Cuma, sekarang ini baru sekadar manuver saja. Jadi, realisasinya, apakah akan mendapat dukungan yang sebenarnya, kan masih belum bisa diketahui hasilnya," kata Qodari, Sabtu (14/3).
Qodari belum melihat secara konkret dukungan seperti apa atas sikap Gus Dur dan KH Zainuddin MZ dalam memberikan dukungan kepada capres dari Partai Gerindra ini. Namun, dalam berpolitik dukungan yang diberikan dan mendapatkan dukungan dari para tokoh berpengaruh di masyarakat adalah hal yang sangat penting.
"Gus Dur, kita tahu seakan sudah tak kuasa di PKB karena terkesan dizalimi. Sementara KH Zainuddin MZ kan, seakan disingkirkan oleh partai yang dulu ia buat, PBR. Nah, apakah bisa dikatakan massa Gus Dur dan massa KH Zainuddin MZ akan ikut dan mendukung Prabowo, ya bisa saja. Cuma, kita kan tidak tahu, deal-nya seperti apa yang diberikan oleh Prabowo kepada mereka. Paling tidak, Prabowo sekarang ini berhasil mengambil tokoh-tokoh yang sekarang ini terkesan terzalimi," jelasnya lagi.
Qodari kemudian berharap Prabowo untuk tidak tidak terlampau percaya diri terlebih dahulu atas dukungan yang diberikan kepada Gus Dur. Paling tidak, Prabowo, kata Qodari lagi, bisa merangkul lebih jauh lagi, untuk menjadikan Gus Dur sebagai juru kampanye di pemilu nanti.
"Kita tahulah, Gus Dur itu kan selalu suka berubah-ubah sikapnya, jadi Gus Dur ini harus benar-benar dipegang oleh Prabowo. Jangan sampai nanti sikapnya lain lagi. Apalagi, dulu, Gus Dur pernah dinobatkan sebagai ketua dewan penasihat oleh Partai Persatuan Daerah (PPD), sebelumnya lagi melalui Mbak Yeni, di Jawa Timur massa PKB kubu Gus Dur juga memilih ke PDI Perjuangan. Namun, ini menjadi menarik perkembangan perpolitikan ke depan, apa yang bakal terjadi di kemudian hari," ujarnya.
"Kalau untuk modal awal, seperti yang saya katakan tadi, sudah lumayan lah. Yang jelas, lebih baik dari pada tidak dapat dukungan sama sekali dari tokoh berpengaruh. Paling tidak, Prabowo berhasil mendapatkan daya tarik saat ini dari masyarakat," ungkap Qodari.
0 komentar:
Posting Komentar