Prabowo Subianto...capres petani
Direktur Eksekutif Soegeng Sarjadi Syndicated (SSS), Sukardi Rinakit menilai, Prabowo memang menjadi salah satu figur alternatif bagi masyarakat pada Pemilu 2009. Paling tidak Prabowo dikenal sebagai seorang yang tegas.
"Dari sisi ketegasan dan paradigma berpikir, salah satu indikatornya adalah pembelaan kepada para petani, Prabowo memang menjadi salah satu alternatif di antara para tokoh yang muncul. Akan tetapi, masih ada problem yang dimiliki hingga sekarang ini," kata Sukardi Rinakit, di Jakarta, Senin (14/7).
"Problemnya, figur dan potensi yang dimiliki (Prabowo) belum dikenal luas oleh publik. Iklan yang dilakukan belum masuk dalam memori alam bawah sadar pemilih, itu tantangannya. Harus ada perubahan strategi karena masyarakat juga mengenal 'kekebalan' informasi. Masyarakat sekarang ini sudah jenuh dengan informasi," jelasnya lagi.
Sementara menurut Direktur Eksekutif Indobarometer, Mohammad Qodari, figur Prabowo Subianto merupakan salah satu capres potensial. Terlebih nama Prabowo masuk dalam survei terkini Indobarometer, bulan Juni lalu, meski masih berada jauh di bawah Megawati, SBY, Wiranto serta beberapa kandidat lain.
"Nah, prospek pencapresan Prabowo Subianto sangat tergantung perolehan Gerindra. Hasil survei Indobarometer, Juni 2008, dukungan pada Partai Gerindra belumlah muncul. Akan tetapi, Gerindra tampaknya akan intens berkampanye. "Jadi, menarik untuk melihat Gerindra ke depan, apakah akan bisa menjadi partai baru yang mampu menyodok seperti Hanura sekarang ini," kata Qodari
Keinginan Prabowo Subianto, maju sebagai capres 2009, mendapat respon dari intelektual muda Partai Golkar yang tergabung dalam Kaukus Muda Partai Golkar. Ketua Kaukus Muda Golkar, Kamrussamad, Senin (14/7), mengusulkan agar Prabowo bersedia berduet dengan mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar, Akbar Tandjung.
Sementara itu, politikus muda Golkar lainnya, Yuddy Chrisnandi menilai keluarnya Prabowo dari Golkar karena partai mantan penguasa rezim Orde Baru ini sudah tidak bisa diharapkan lagi. "Kalau seorang kader fungsionaris pusat yang juga tokoh nasional yang dikenal luas masyarakat seperti mas Prabowo sampai mundur dari partainya sendiri, berarti Golkar memang sudah tidak bisa diharapkan lagi," kata Yuddy Chrisnandi.
Keluarnya Prabowo dari Golkar, kata salah seorang anggota Komisi I DPR ini, adalah sebuah pukulan telak bagi Golkar. Sikap Prabowo, katanya lagi, juga menunjukkan Prabowo yang sudah merasa tidak bisa mengembangkan dirinya.
"Dan saya yakin, mas Prabowo sudah mempertimbangkan masak-masak soal ini. Pukulan telak bagi Golkar yang tak boleh dianggap enteng untuk segera mungkin mendandani dirinya lagi, berbenah diri. Kalau tetap merasa tidak perlu, masih merasa yakin dengan kondisi sekarang, maka satu persatu kader partai akan pergi seperti mas Prabowo," kata Yuddy yakin.
Kamrussamad, Ketua Kaukus Muda Golkar mengungkapkan kembali, generasi muda Golkar akan memberikan dukungan penuh bagi Prabowo bila berkenan untuk mau menggandeng Akbar Tandjung dalam pertarungan Pilpres mendatang. "Figur kombinai Prabowo --Akbar Tandjung adalah figur yang klop. Kombinasi pasangan yang kami yakini bisa membentuk pemeintahan yang berwibawa, serta solid," ujar Kamrussamad
Mengedepankan kebersamaan, katanya lagi adalah sebuah keharusan bagi para kader Golkar. Termasuk, Prabow o Subianto meski kini sudah menyatakan keluar dari partai."Keduanya Prabowo dan Akbar Tanjung kami yakini bisa menciptakan pemerintahan yang adil dan makmur. Tidak seperti pemerintahan sekaran," cetus Kamrusammad.
Sammad menambahkan, Prabowo meninggalkan Golkar karena selama ini sudah tidak memiliki visi yang pro rakyat. Visi dan misi Golkar dalam kurun waktu empat tahun ini hanya untuk kepentingan elit saja. "Kepentingan elite yang tak lain untuk membangun dinasti bisnis semata. Golkar telah meninggalkan doktrin karya kekaryaan.Golkar juga telah merobek merah putih,dengan turut serta ikut melahirkan partai lokal di Aceh," tegas salah satu politikus muda Golkar asal Makassar,Sulawesi Selatan ini
0 komentar:
Posting Komentar