Kamis, 27 Oktober 2011

MEDIA PEMBELAJARAN

Peta konsep dapat memenuhi semua persyaratan sebagai media pembelajaran sekaligus dapat mewujudkan tujuan-tujuan pembelajaran sebagaimana yang diutarakan Kemp ( 1994 ) di atas. Lebih daripada itu, peta konsep dapat pula memberikan wawasan baru kepada mahasiswa dan dosen. Sebagaimana diungkapkan DePorter, dkk. (2000) bahwa metode mencatat yang baik harus membantu kita mengingat perkataan dan bacaan, meningkatkan pemahaman terhadap materi, membantu mengorganisasi materi, dan memberikan wawasan baru. Peta konsep dikembangkan Tony Buzan pada tahun 1970-an merupakan teknik memetakan konsep atau teknik mencatat informasi yang disesuaikan dengan cara otak memproses informasi yang memfungsikan otak kanan dan otak kiri secara sinergis (bersamaan dan saling melengkapi) sehingga informasi lebih banyak dan lebih mudah diingat ( DePorter, dkk. 2000 dan DePorter dan Hernacki, 2002).
Beberapa prinsip penggunaan media dalam pembelajaran dapat dipenuhi ketika menggunakan peta konsep. Mengacu kepada Yusuf Hadi (dalam Nasrun, 2001), media peta konsep memenuhi prinsip: 1) merupakan bagian integral dari pelajaran; 2) memberikan peluang kepada mahasiswa untuk menanggapinya dalam rangka melatih perkembangan bahasa baik lisan maupun tulisan; 3) pemakaian peta konsep tidak menuntut persiapan khusus; 4) peta konsep sangat simpel, sehingga tidak membingungkan, bahkan berpotensi memperjelas pelajaran; 5) mengikutsertakan tanggung jawab mahasiswa pada saat menggunakannya. Istimewanya lagi, pemakaian media peta konsep : 1) berhubungan erat dengan aspek-aspek pembelajaran yang lain; 2) cocok dipakai untuk menyajikan semua unit pelajaran; 3) Dapat digunakan atau sesuai untuk segala kegiatan belajar.
Peta konsep dapat digunakan untuk beberapa keperluan dalam pembelajaran dengan tingkat efektivitas, efisiensi, dan daya tarik yang tinggi. Peta konsep dapat mengongkritkan konsep-konsep abstrak dan mengaktifkan mahasiswa. Pembuatannya tidak membutuhkan waktu yang lama, tidak membutuhkan biaya yang tinggi, sebagaimana menulis ringkasan secara konvensional atau dengan pengetikan dengan komputer. Bahkan, peta konsep dapat dibuat dimana saja dan kapan saja. Teknik peta konsep yang mensyaratkan dibuat dengan bentuk huruf yang bervariasi dan menggunakan warna aneka ragam dapat menjadi daya tarik tersendiri dan memenuhi kebutuhan estetik pembuatnya. Svantesson (2004) mengatakan teknik ini dapat digunakan untuk membuat ringkasan buku dan ringkasan pelajaran serta ketika membutuhkan struktur.
Peta konsep pun dapat menjadi pendukung pemakaian beberapa model pembelajaran inovatif. Model Mind Mapping sebagai salah satu teknik pembelajaran kooperatif dengan memecahkan masalah, pada sintak-sintaknya menghendaki mahasiswa menuliskan alternatif pemecahan masalah yang mereka temukan, mengungkapkannya dalam kelas, dan dosen menuliskannya di papan tulis sambil melakukan pengelompokkan atas ide-ide atau gagasan mahasiswa tadi, kemudian mencocokkannya dengan konsep yang telah disiapkan dosen. Penulisan ide-ide atau gagasan tersebut oleh mahasiswa dan pencatatan serta pengelompokkannya di papan tulis oleh dosen sangatlah cocok dengan menggunakan peta konsep.
Demikian pula halnya perkuliahan dengan Model Elaborasi ( Elyusra, 2007), yakni strategi berbasis Theory Elaboration. Pendekatan Teori Elaborasi yakni preskripsi tentang cara pengorganisasian materi pembelajaran dengan mengikuti urutan umum-ke-rinci, dimulai dengan menampilkan epitom atau struktur isi mata kuliah yang dipelajari, kemudian diikuti elaborasi bagian-bagian yang ada dalam epitom secara lebih rinci. Pembelajaran dirancang dengan tujuh komponen strategi, yaitu: 1) urutan elaboratif untuk struktur utama pengajaran; 2) urutan prasyarat pembelajaran, di dalam masing-masing subjek pembelajaran); 3) summarizer (rangkuman); 4) syntherizer (sintesa); 5) analogi; 6) cognitive strategy activator (pengaktif strategi kognitif); 7) kontrol belajar ( Reigeluth dan Stein, 1983). Implikasi ketujuh komponen tersebut dalam perkuliahan sangat optimal apabila menggunakan teknik mencatat peta konsep, baik bagi dosen untuk menulis di papan tulis ketika menyampaikan struktur utama mata kuliah, urutan prasyarat pembelajaran, rangkuman, sintesa, dan mengaktifkan strategi kognitif mahasiswa maupun bagi mahasiswa untuk membuat catatan, dan melaporkan tugas meringkas materi kuliah.
Pemakaian peta konsep sebagai bagian Model E-CM-CL (Elaboration- Concept Maps- Circuit Learning) untuk mata kuliah Teori Sastra telah penulis kembangkan selama empat tahun terakhir. Hasil yang sangat signifikan adalah mahasiswa mendapatkan gambaran yang jelas tentang struktur mata kuliah yang akan ditempuhnya pada perkuliahan pertama. Dari jawaban lisan yang diberikan mahasiswa, ternyata mereka memiliki retensi yang baik tentang topik-topik pembahasan pada mata kuliah tersebut. Ringkasan materi kuliah tersebut dapat digunakan pada mata kuliah lanjutan dengan melakukan penambahan cabang dan ranting-rantingnya.
Toni Buzan menciptakan peta konsep pada 1970-an yang didasarkan pada riset tentang bagaimana cara kerja otak yang sebenarnya ( DePoter, dkk. 2000 dan DePoter dan Hernacki 2002). Langkah yang dilakukan dalam membuat media peta konsep adalah dengan memikirkan apa yang menjadi ‘pusat’ topik yang akan diajarkan, yaitu sesuatu yang dianggap sebagai konsep inti, kemudian menuliskan kata atau istilah, kelompok kata , sinkatan, atau rumus yang memiliki arti, yaitu yang mempunyai hubungan dengan konsep inti , sehingga akhirnya membentuk satu peta hubungan integral dan saling terkait antara konsep atas – bawah –samping ( Nakhleh, 1994). Sedangkan simbol-simbol dan ilustrasi-ilustrasi dapat ditambahkan untuk mendapatkan ingatan yang lebih baik. Ditambahkan pula bahwa peta konsep terbaik adalah peta konsep yang warna-warni; menggunakan banyak gambar dan simbol; biasanya tampak seperti karya seni ( DePoter, dkk. 2000, DePoter dan Hernacki 2002, Svantersson, 2004)). Sebagaimana dilaporkan buletin Kontak bahwa pemakaian warna dalam belajar dapat meningkatkan daya ingat dan pemahaman sebesar 47% ( Buletin Kontak, t.t.).
Membuat catatan, merupakan keterampilan belajar untuk belajar. Ia tergolong sebagai kategori kapabilitas belajar tingkat ketiga, yakni strategi kognitif, pada taksonomi yang dibuat Gagne, yaitu: 1) informasi verbal, 2) keterampilan intelektul, 3) strategi kognitif, 4) sikap, dan 5) keterampilan motorik ( dalam Degeng, 1989 ). Media pembelajaran peta konsep dalam pembelajaran tentu merupakan hal baru bagi mahasiswa. Oleh karena itu, kewajiban dosenlah untuk mengajarkan membuat dan menggunakannya kepada mahasiswa.
Pada sisi lain, pemakaian berbagai unsur dalam membuat peta konsep menyebabkan banyaknya indra terlibat. Pemakaian aneka warna dapat mengoptimalkan kerja sama otak belahan kiri dan belahan kanan. Hal ini akan meningkatkan pemahaman terhadap materi perkuliahan. Sebagaimana dilaporkan oleh majalah Kontrak, bahwa pemakaian stabilo dapat meningkatkan daya ingat dan pemahaman sebanyak 47% ( Buletin Kontrak, t.t.). Demikian pula dengan keterlibatan anggota tubuh saat membuatnya dan antivitas menyampaikannya akan meningkatkan kompetensi aspek psikomotorik. Sebagaimana dikemukakan oleh Toni Buzan ( 2007) “Semakin banyak, bagian tubuh yang terlibat dalam belajar semakin tinggi hasil belajar. Bahkan peta konsep dapat membantu mahasiswa menajamkan ingatan.”Senada dengan DePorter, dkk. (2000) menyatakan bahwa: “Penggunaan peta konsep dalam pembelajaran tidak hanya membantu pembelajaran visual, tetapi dapat juga membantu modalitas kinestetik”
5. Data Emperis Pemakaian Peta Konsep dalam Pembelajaran
Penggunaan peta konsep sebagai media pendidikan pertama kali adalah dalam pengajaran sistematika dalam pelajaran Biologi di tahun 1977 ( Novak, 1977). Sejak itu, media peta konsep berkembang dan telah dipergunakan dalam pembelajaran sain ( Pandley, dkk.,1994). Adapun mengenai efektivitas peta konsep untuk mewujudkan pembelajaran yang berhasil di berbagai tingkat pendidikan di Indonesia sudah banyak dilaporkan. Dilaporkan oleh Aleks Mayumis bahwa penggunaan strategi peta konsep bagi siswa SLTP pada mata pelajaran matematika dapat meningkatkan hasil belajar ( September, 2003 ). Pengajaran dengan menggunakan media peta konsep efektif digunakan dalam mencapai ketuntasan hasil belajar matematika di sekolah menengah (Situmorang1 www.geocities.com/J_Sains/VolINo3.htm/#_Toc156796043). Penggunaan peta konsep dalam mata kuliah Strategi Belajar Mengajar Matematika sebagaimana dilaporkan dapat meningkatkan proses dan hasil belajar mahasiswa. Peningkatan proses terutama terjadi dari: a) penilaain yang lebih positif dari mahasiswa terhadap pembelajaran, b) terjadi perubahan kebiasaan menyalin, kemampuan bertanya, dan kegiatan diskusi. Peningkatan hasil belajar mahasiswa terutama pada: a) peningkatan nilai rata-rata, b) hasil belajar lebih homogen ( Mayumis,Juni 2003).
Media pembelajaran peta konsep telah dinyatakan cocok untuk berbagai bidang pengajaran ( DePoter,dkk.,2000 ). Penggunaan media peta konsep untuk pembelajaran sastra telah penulis lakukan selama empat tahun, hasilnya cukup signifikan. Berdasarkan ini penulis sangat optimis, pemakaian peta konsep dalam pembelajaran akan dapat mewujudkan pembelajaran yang efektif, efisien, dan menarik.
Media pembelajaran peta konsep telah dinyatakan cocok untuk berbagai bidang pengajaran ( DePoter,dkk.,2000). Ia pun cocok untuk materi berupa konsep, prosedur, dan prinsip. Ketiga jenis materi ini senantiasa mendukung pencapaian kompetensi sastra dalam pembelajaran. Misalnya, mahasiswa membutuhkan pemahaman terhadap konsep alur sebelum melakukan kegiatan apresiasi sastra menafsir alur sebuah cerita. Prosedur atau langkah-langkah persiapan membacakan puisi tentu sudah harus dikuasai mahasiswa sebelum mahasiswa melakukan apresiasi membacakan puisi. Demikian juga dengan prinsip pendekatan mimetik , sudah semestinya diketahui mahasiswa sebelum menghubungkan nilai-nilai budaya yang ada di dalam karya sastra dengan nilai-nilai budaya yang ada dalam realitas hidup sehari-hari. Materi pembelajaran sastra tersebut hampi semuanya abstrak. Oleh sebab itu, sangatlah dibutuhkan media untuk pencapaian pemahamannya.
Pada dasarnya untuk mengembangkan penguasaan konsep yang baik hakikat belajar yang dialami mahasiswa hendaknya dalam konteks “mengonstruksi”. Dalam proses membangun atau mengonstruksi pengetahuan, akan muncul pelbagai pelibatan sang diri yang sedang belajar dengan pengetahuan yang sedang dipelajarinya. Pembangunan yang sukses adalah jika seorang mahasiswa mendapatkan makna ( Hernowo, 2004). Salah satu cara yang dapat mendorong mahasiswa untuk belajar secara “bermakna” adalah dengan penggunaan peta konsep sebagai media pembelajaran yang dapat menunjukkan konsep ilmu secara sistematis, yaitu dibentuk mulai dari inti permasalahan sampai pada bagian pendukung yang mempunyai hubungan satu sama lain, sehingga dapat membentuk pengetahuan dan mempermudah pemahaman suatu topik pelajaran ( Pandley, 1994).
6.Teknik Membuat Peta Konsep
Langkah yang dilakukan dalam membuat media peta konsep adalah dengan memikirkan apa yang menjadi ‘pusat’ topik yang akan diajarkan, yaitu sesuatu yang dianggap sebagai konsep inti, kemudian menuliskan kata atau istilah, kelompok kata , singkatan, atau rumus yang memiliki arti, yaitu yang mempunyai hubungan dengan konsep inti , sehingga akhirnya membentuk satu peta hubungan integral dan saling terkait antara konsep atas – bawah –samping ( Nakhleh, 1994). Sedangkan simbol-simbol dan ilustrasi-ilustrasi dapat ditambahkan untuk mendapatkan ingatan yang lebih baik. Ditambahkan pula bahwa peta konsep terbaik adalah peta konsep yang warna-warni; menggunakan banyak gambar dan symbol; biasanya tampak seperti karya seni ( DePoter, dkk. 2000, DePoter dan Hernacki 2002, Svantersson, 2004)). Sebagaimana dilaporkan buletin Kontak bahwa pemakaian warna dalam belajar dapat meningkatkan daya ingat dan pemahaman sebesar 47% ( Buletin Kontak, t.t.).
7. Mengajarkan Teknik Mencatat Peta Konsep
Membuat catatan, merupakan keterampilan belajar untuk belajar. Agar berhasil belajar, setiap mahasiswa harus memilikinya. Ia tergolong sebagai kategori kapabilitas belajar tingkat ketiga, yakni strategi kognitif, pada taksonomi yang dibuat Gagne, yaitu: 1) informasi verbal, 2) keterampilan intelektul, 3) strategi kognitif, 4) sikap, dan 5) keterampilan motorik ( dalam Degeng, 1989 ). Teknik mencatat peta konsep dalam pembelajaran tentu merupakan hal baru bagi mahasiswa. Oleh karena itu, kewajiban dosenlah untuk mengajarkan membuat dan menggunakannya kepada mahasiswa.
Strategi kognitif diajarkan dosen kepada mahasiswa secara terintegrasi dengan penyajian pelajaran, tidak perlu diajarkan secara terpisah ( Pannen, 1997 ). Pada tahap awal, dosen mengajarkannya dengan teknik pemodelan, yakni menggunakannya pada saat penyajian materi. Mahasiswa dapat mengikutinya dengan jalan mencontoh. Secara bertahap mahasiswa diajarkan, misalnya: dimulai dengan melengkapi cabang atau ranting peta konsep suatu materi yang dipelajarinya. Secara bertahap bantuan dikurangi, sehingga akhirnya mahasiswa dapat membuat peta konsep sebagai ringkasan materi kuliah yang diperoleh di dalam kelas dan bentuk pelaporan tugas mengakses dan melaporkan materi kuliah.
Suatu keterampilan dapat dikuasai mahasiswa apabila mahasiswa memiliki pengetahuan tentang keterampilan itu. Mengajarkan peta konsep kepada mahasiswa berkaitan pula dengan perubahan sikap. Dalam hal ini, mahasiswa merespon positif teknik mencatat dengan peta konsep. Sikap ini dapat ditumbuhkan dosen dengan jalan menyampaikan keunggulan teknik mencatat peta konsep. Informasi dari Buzan ini ( 2007:17) dapat digunakan.

Read more...

Media Pembelajaran

Peta konsep dapat memenuhi semua persyaratan sebagai media pembelajaran sekaligus dapat mewujudkan tujuan-tujuan pembelajaran sebagaimana yang diutarakan Kemp ( 1994 ) di atas. Lebih daripada itu, peta konsep dapat pula memberikan wawasan baru kepada mahasiswa dan dosen. Sebagaimana diungkapkan DePorter, dkk. (2000) bahwa metode mencatat yang baik harus membantu kita mengingat perkataan dan bacaan, meningkatkan pemahaman terhadap materi, membantu mengorganisasi materi, dan memberikan wawasan baru. Peta konsep dikembangkan Tony Buzan pada tahun 1970-an merupakan teknik memetakan konsep atau teknik mencatat informasi yang disesuaikan dengan cara otak memproses informasi yang memfungsikan otak kanan dan otak kiri secara sinergis (bersamaan dan saling melengkapi) sehingga informasi lebih banyak dan lebih mudah diingat ( DePorter, dkk. 2000 dan DePorter dan Hernacki, 2002).
Beberapa prinsip penggunaan media dalam pembelajaran dapat dipenuhi ketika menggunakan peta konsep. Mengacu kepada Yusuf Hadi (dalam Nasrun, 2001), media peta konsep memenuhi prinsip: 1) merupakan bagian integral dari pelajaran; 2) memberikan peluang kepada mahasiswa untuk menanggapinya dalam rangka melatih perkembangan bahasa baik lisan maupun tulisan; 3) pemakaian peta konsep tidak menuntut persiapan khusus; 4) peta konsep sangat simpel, sehingga tidak membingungkan, bahkan berpotensi memperjelas pelajaran; 5) mengikutsertakan tanggung jawab mahasiswa pada saat menggunakannya. Istimewanya lagi, pemakaian media peta konsep : 1) berhubungan erat dengan aspek-aspek pembelajaran yang lain; 2) cocok dipakai untuk menyajikan semua unit pelajaran; 3) Dapat digunakan atau sesuai untuk segala kegiatan belajar.
Peta konsep dapat digunakan untuk beberapa keperluan dalam pembelajaran dengan tingkat efektivitas, efisiensi, dan daya tarik yang tinggi. Peta konsep dapat mengongkritkan konsep-konsep abstrak dan mengaktifkan mahasiswa. Pembuatannya tidak membutuhkan waktu yang lama, tidak membutuhkan biaya yang tinggi, sebagaimana menulis ringkasan secara konvensional atau dengan pengetikan dengan komputer. Bahkan, peta konsep dapat dibuat dimana saja dan kapan saja. Teknik peta konsep yang mensyaratkan dibuat dengan bentuk huruf yang bervariasi dan menggunakan warna aneka ragam dapat menjadi daya tarik tersendiri dan memenuhi kebutuhan estetik pembuatnya. Svantesson (2004) mengatakan teknik ini dapat digunakan untuk membuat ringkasan buku dan ringkasan pelajaran serta ketika membutuhkan struktur.
Peta konsep pun dapat menjadi pendukung pemakaian beberapa model pembelajaran inovatif. Model Mind Mapping sebagai salah satu teknik pembelajaran kooperatif dengan memecahkan masalah, pada sintak-sintaknya menghendaki mahasiswa menuliskan alternatif pemecahan masalah yang mereka temukan, mengungkapkannya dalam kelas, dan dosen menuliskannya di papan tulis sambil melakukan pengelompokkan atas ide-ide atau gagasan mahasiswa tadi, kemudian mencocokkannya dengan konsep yang telah disiapkan dosen. Penulisan ide-ide atau gagasan tersebut oleh mahasiswa dan pencatatan serta pengelompokkannya di papan tulis oleh dosen sangatlah cocok dengan menggunakan peta konsep.
Demikian pula halnya perkuliahan dengan Model Elaborasi ( Elyusra, 2007), yakni strategi berbasis Theory Elaboration. Pendekatan Teori Elaborasi yakni preskripsi tentang cara pengorganisasian materi pembelajaran dengan mengikuti urutan umum-ke-rinci, dimulai dengan menampilkan epitom atau struktur isi mata kuliah yang dipelajari, kemudian diikuti elaborasi bagian-bagian yang ada dalam epitom secara lebih rinci. Pembelajaran dirancang dengan tujuh komponen strategi, yaitu: 1) urutan elaboratif untuk struktur utama pengajaran; 2) urutan prasyarat pembelajaran, di dalam masing-masing subjek pembelajaran); 3) summarizer (rangkuman); 4) syntherizer (sintesa); 5) analogi; 6) cognitive strategy activator (pengaktif strategi kognitif); 7) kontrol belajar ( Reigeluth dan Stein, 1983). Implikasi ketujuh komponen tersebut dalam perkuliahan sangat optimal apabila menggunakan teknik mencatat peta konsep, baik bagi dosen untuk menulis di papan tulis ketika menyampaikan struktur utama mata kuliah, urutan prasyarat pembelajaran, rangkuman, sintesa, dan mengaktifkan strategi kognitif mahasiswa maupun bagi mahasiswa untuk membuat catatan, dan melaporkan tugas meringkas materi kuliah.
Pemakaian peta konsep sebagai bagian Model E-CM-CL (Elaboration- Concept Maps- Circuit Learning) untuk mata kuliah Teori Sastra telah penulis kembangkan selama empat tahun terakhir. Hasil yang sangat signifikan adalah mahasiswa mendapatkan gambaran yang jelas tentang struktur mata kuliah yang akan ditempuhnya pada perkuliahan pertama. Dari jawaban lisan yang diberikan mahasiswa, ternyata mereka memiliki retensi yang baik tentang topik-topik pembahasan pada mata kuliah tersebut. Ringkasan materi kuliah tersebut dapat digunakan pada mata kuliah lanjutan dengan melakukan penambahan cabang dan ranting-rantingnya.
Toni Buzan menciptakan peta konsep pada 1970-an yang didasarkan pada riset tentang bagaimana cara kerja otak yang sebenarnya ( DePoter, dkk. 2000 dan DePoter dan Hernacki 2002). Langkah yang dilakukan dalam membuat media peta konsep adalah dengan memikirkan apa yang menjadi ‘pusat’ topik yang akan diajarkan, yaitu sesuatu yang dianggap sebagai konsep inti, kemudian menuliskan kata atau istilah, kelompok kata , sinkatan, atau rumus yang memiliki arti, yaitu yang mempunyai hubungan dengan konsep inti , sehingga akhirnya membentuk satu peta hubungan integral dan saling terkait antara konsep atas – bawah –samping ( Nakhleh, 1994). Sedangkan simbol-simbol dan ilustrasi-ilustrasi dapat ditambahkan untuk mendapatkan ingatan yang lebih baik. Ditambahkan pula bahwa peta konsep terbaik adalah peta konsep yang warna-warni; menggunakan banyak gambar dan simbol; biasanya tampak seperti karya seni ( DePoter, dkk. 2000, DePoter dan Hernacki 2002, Svantersson, 2004)). Sebagaimana dilaporkan buletin Kontak bahwa pemakaian warna dalam belajar dapat meningkatkan daya ingat dan pemahaman sebesar 47% ( Buletin Kontak, t.t.).
Membuat catatan, merupakan keterampilan belajar untuk belajar. Ia tergolong sebagai kategori kapabilitas belajar tingkat ketiga, yakni strategi kognitif, pada taksonomi yang dibuat Gagne, yaitu: 1) informasi verbal, 2) keterampilan intelektul, 3) strategi kognitif, 4) sikap, dan 5) keterampilan motorik ( dalam Degeng, 1989 ). Media pembelajaran peta konsep dalam pembelajaran tentu merupakan hal baru bagi mahasiswa. Oleh karena itu, kewajiban dosenlah untuk mengajarkan membuat dan menggunakannya kepada mahasiswa.
Pada sisi lain, pemakaian berbagai unsur dalam membuat peta konsep menyebabkan banyaknya indra terlibat. Pemakaian aneka warna dapat mengoptimalkan kerja sama otak belahan kiri dan belahan kanan. Hal ini akan meningkatkan pemahaman terhadap materi perkuliahan. Sebagaimana dilaporkan oleh majalah Kontrak, bahwa pemakaian stabilo dapat meningkatkan daya ingat dan pemahaman sebanyak 47% ( Buletin Kontrak, t.t.). Demikian pula dengan keterlibatan anggota tubuh saat membuatnya dan antivitas menyampaikannya akan meningkatkan kompetensi aspek psikomotorik. Sebagaimana dikemukakan oleh Toni Buzan ( 2007) “Semakin banyak, bagian tubuh yang terlibat dalam belajar semakin tinggi hasil belajar. Bahkan peta konsep dapat membantu mahasiswa menajamkan ingatan.”Senada dengan DePorter, dkk. (2000) menyatakan bahwa: “Penggunaan peta konsep dalam pembelajaran tidak hanya membantu pembelajaran visual, tetapi dapat juga membantu modalitas kinestetik”
5. Data Emperis Pemakaian Peta Konsep dalam Pembelajaran
Penggunaan peta konsep sebagai media pendidikan pertama kali adalah dalam pengajaran sistematika dalam pelajaran Biologi di tahun 1977 ( Novak, 1977). Sejak itu, media peta konsep berkembang dan telah dipergunakan dalam pembelajaran sain ( Pandley, dkk.,1994). Adapun mengenai efektivitas peta konsep untuk mewujudkan pembelajaran yang berhasil di berbagai tingkat pendidikan di Indonesia sudah banyak dilaporkan. Dilaporkan oleh Aleks Mayumis bahwa penggunaan strategi peta konsep bagi siswa SLTP pada mata pelajaran matematika dapat meningkatkan hasil belajar ( September, 2003 ). Pengajaran dengan menggunakan media peta konsep efektif digunakan dalam mencapai ketuntasan hasil belajar matematika di sekolah menengah (Situmorang1 www.geocities.com/J_Sains/VolINo3.htm/#_Toc156796043). Penggunaan peta konsep dalam mata kuliah Strategi Belajar Mengajar Matematika sebagaimana dilaporkan dapat meningkatkan proses dan hasil belajar mahasiswa. Peningkatan proses terutama terjadi dari: a) penilaain yang lebih positif dari mahasiswa terhadap pembelajaran, b) terjadi perubahan kebiasaan menyalin, kemampuan bertanya, dan kegiatan diskusi. Peningkatan hasil belajar mahasiswa terutama pada: a) peningkatan nilai rata-rata, b) hasil belajar lebih homogen ( Mayumis,Juni 2003).
Media pembelajaran peta konsep telah dinyatakan cocok untuk berbagai bidang pengajaran ( DePoter,dkk.,2000 ). Penggunaan media peta konsep untuk pembelajaran sastra telah penulis lakukan selama empat tahun, hasilnya cukup signifikan. Berdasarkan ini penulis sangat optimis, pemakaian peta konsep dalam pembelajaran akan dapat mewujudkan pembelajaran yang efektif, efisien, dan menarik.
Media pembelajaran peta konsep telah dinyatakan cocok untuk berbagai bidang pengajaran ( DePoter,dkk.,2000). Ia pun cocok untuk materi berupa konsep, prosedur, dan prinsip. Ketiga jenis materi ini senantiasa mendukung pencapaian kompetensi sastra dalam pembelajaran. Misalnya, mahasiswa membutuhkan pemahaman terhadap konsep alur sebelum melakukan kegiatan apresiasi sastra menafsir alur sebuah cerita. Prosedur atau langkah-langkah persiapan membacakan puisi tentu sudah harus dikuasai mahasiswa sebelum mahasiswa melakukan apresiasi membacakan puisi. Demikian juga dengan prinsip pendekatan mimetik , sudah semestinya diketahui mahasiswa sebelum menghubungkan nilai-nilai budaya yang ada di dalam karya sastra dengan nilai-nilai budaya yang ada dalam realitas hidup sehari-hari. Materi pembelajaran sastra tersebut hampi semuanya abstrak. Oleh sebab itu, sangatlah dibutuhkan media untuk pencapaian pemahamannya.
Pada dasarnya untuk mengembangkan penguasaan konsep yang baik hakikat belajar yang dialami mahasiswa hendaknya dalam konteks “mengonstruksi”. Dalam proses membangun atau mengonstruksi pengetahuan, akan muncul pelbagai pelibatan sang diri yang sedang belajar dengan pengetahuan yang sedang dipelajarinya. Pembangunan yang sukses adalah jika seorang mahasiswa mendapatkan makna ( Hernowo, 2004). Salah satu cara yang dapat mendorong mahasiswa untuk belajar secara “bermakna” adalah dengan penggunaan peta konsep sebagai media pembelajaran yang dapat menunjukkan konsep ilmu secara sistematis, yaitu dibentuk mulai dari inti permasalahan sampai pada bagian pendukung yang mempunyai hubungan satu sama lain, sehingga dapat membentuk pengetahuan dan mempermudah pemahaman suatu topik pelajaran ( Pandley, 1994).
6.Teknik Membuat Peta Konsep
Langkah yang dilakukan dalam membuat media peta konsep adalah dengan memikirkan apa yang menjadi ‘pusat’ topik yang akan diajarkan, yaitu sesuatu yang dianggap sebagai konsep inti, kemudian menuliskan kata atau istilah, kelompok kata , singkatan, atau rumus yang memiliki arti, yaitu yang mempunyai hubungan dengan konsep inti , sehingga akhirnya membentuk satu peta hubungan integral dan saling terkait antara konsep atas – bawah –samping ( Nakhleh, 1994). Sedangkan simbol-simbol dan ilustrasi-ilustrasi dapat ditambahkan untuk mendapatkan ingatan yang lebih baik. Ditambahkan pula bahwa peta konsep terbaik adalah peta konsep yang warna-warni; menggunakan banyak gambar dan symbol; biasanya tampak seperti karya seni ( DePoter, dkk. 2000, DePoter dan Hernacki 2002, Svantersson, 2004)). Sebagaimana dilaporkan buletin Kontak bahwa pemakaian warna dalam belajar dapat meningkatkan daya ingat dan pemahaman sebesar 47% ( Buletin Kontak, t.t.).
7. Mengajarkan Teknik Mencatat Peta Konsep
Membuat catatan, merupakan keterampilan belajar untuk belajar. Agar berhasil belajar, setiap mahasiswa harus memilikinya. Ia tergolong sebagai kategori kapabilitas belajar tingkat ketiga, yakni strategi kognitif, pada taksonomi yang dibuat Gagne, yaitu: 1) informasi verbal, 2) keterampilan intelektul, 3) strategi kognitif, 4) sikap, dan 5) keterampilan motorik ( dalam Degeng, 1989 ). Teknik mencatat peta konsep dalam pembelajaran tentu merupakan hal baru bagi mahasiswa. Oleh karena itu, kewajiban dosenlah untuk mengajarkan membuat dan menggunakannya kepada mahasiswa.
Strategi kognitif diajarkan dosen kepada mahasiswa secara terintegrasi dengan penyajian pelajaran, tidak perlu diajarkan secara terpisah ( Pannen, 1997 ). Pada tahap awal, dosen mengajarkannya dengan teknik pemodelan, yakni menggunakannya pada saat penyajian materi. Mahasiswa dapat mengikutinya dengan jalan mencontoh. Secara bertahap mahasiswa diajarkan, misalnya: dimulai dengan melengkapi cabang atau ranting peta konsep suatu materi yang dipelajarinya. Secara bertahap bantuan dikurangi, sehingga akhirnya mahasiswa dapat membuat peta konsep sebagai ringkasan materi kuliah yang diperoleh di dalam kelas dan bentuk pelaporan tugas mengakses dan melaporkan materi kuliah.
Suatu keterampilan dapat dikuasai mahasiswa apabila mahasiswa memiliki pengetahuan tentang keterampilan itu. Mengajarkan peta konsep kepada mahasiswa berkaitan pula dengan perubahan sikap. Dalam hal ini, mahasiswa merespon positif teknik mencatat dengan peta konsep. Sikap ini dapat ditumbuhkan dosen dengan jalan menyampaikan keunggulan teknik mencatat peta konsep. Informasi dari Buzan ini ( 2007:17) dapat digunakan.

Read more...

Minggu, 23 Oktober 2011

KIMIA DASAR

BAB I
PENGANTAR KIMIA

A. PENDAHULUAN
Kimia sering disebut sebagai “ilmu pusat” karena menghubungkan berbagai ilmu lain, seperti fisika, ilmu bahan, nanoteknologi, biologi, farmasi, kedokteran, bioinformatika, dan geologi Koneksi ini timbul melalui berbagai subdisiplin yang memanfaatkan konsep-konsep dari berbagai disiplin ilmu. Sebagai contoh, kimia fisik melibatkan penerapan prinsip-prinsip fisika terhadap materi pada tingkat atom dan molekul.
Kimia berhubungan dengan interaksi materi yang dapat melibatkan dua zat atau antara materi dan energi, terutama dalam hubungannya dengan hukum pertama termodinamika. Kimia tradisional melibatkan interaksi antara zat kimia dalam reaksi kimia, yang mengubah satu atau lebih zat menjadi satu atau lebih zat lain. Kadang reaksi ini digerakkan oleh pertimbangan entalpi, seperti ketika dua zat berentalpi tinggi seperti komputer dan oksigen elemental bereaksi membentuk air, zat dengan entalpi lebih rendah. Reaksi kimia dapat difasilitasi dengan suatu katalis, yang umumnya merupakan zat kimia lain yang terlibat dalam media reaksi tapi tidak dikonsumsi (contohnya adalah asam sulfat yang mengkatalisasi elektrolisis air) atau fenomena immaterial (seperti radiasi elektromagnet dalam reaksi fotokimia). Kimia tradisional juga menangani analisis zat kimia, baik di dalam maupun di luar suatu reaksi, seperti dalam spektroskopi.
Semua materi normal terdiri dari atom atau komponen-komponen subatom yang membentuk atom; proton, elektron, dan neutron. Atom dapat dikombinasikan untuk menghasilkan bentuk materi yang lebih kompleks seperti ion, molekul, atau kristal. Struktur dunia yang kita jalani sehari-hari dan sifat materi yang berinteraksi dengan kita ditentukan oleh sifat zat-zat kimia dan interaksi antar mereka. Baja lebih keras dari besi karena atom-atomnya terikat dalam struktur kristal yang lebih kaku. Kayu terbakar atau mengalami oksidasi cepat karena ia dapat bereaksi secara spontan dengan oksigen pada suatu reaksi kimia jika berada di atas suatu suhu tertentu.
Zat cenderung diklasifikasikan berdasarkan fase, atau komposisi kimianya. Materi dapat digolongkan dalam 4 fase, urutan dari yang memiliki paling rendah adalah padat, cair, gas, dan plasma. Dari keempat jenis fase ini, fase plasma hanya dapat ditemui di luar angkasa yang berupa bintang, karena kebutuhan energinya yang teramat besar. Zat padat memiliki struktur tetap pada suhu kamar yang dapat melawan gravitasi atau gaya lemah lain yang mencoba mengubahnya. Zat cair memiliki ikatan yang terbatas, tanpa struktur, dan akan mengalir bersama gravitasi. Gas tidak memiliki ikatan dan bertindak sebagai partikel bebas. Sementara itu, plasma hanya terdiri dari ion-ion yang bergerak bebas; pasokan yang berlebih mencegah ion-ion ini bersatu menjadi partikel Satu cara untuk membedakan ketiga fase pertama adalah dengan volume dan bentuknya: kasarnya, zat padat memeliki volume dan bentuk yang tetap, zat cair memiliki volume tetap tapi tanpa bentuk yang tetap, sedangkan gas tidak memiliki baik volume ataupun bentuk yang tetap.
Akar ilmu kimia dapat dilacak hingga fenomena pembakaran. Api merupakan kekuatan mistik yang mengubah suatu zat menjadi zat lain dan karenanya merupakan perhatian utama umat manusia. Adalah api yang menuntun manusia pada penemuan besi dan gelas. Setelah emas ditemukan dan menjadi logam berharga, banyak orang yang tertarik menemukan metode yang dapat mengubah zat lain menjadi emas. Hal ini menciptakan suatu protosains yang disebut Alkimia. Alkimia dipraktikkan oleh banyak kebudayaan sepanjang sejarah dan sering mengandung campuran filsafat, mistisisme, dan protosains.
Alkimiawan menemukan banyak proses kimia yang menuntun pada pengembangan kimia modern. Seiring berjalannya sejarah, alkimiawan-alkimiawan terkemuka (terutama Abu Musa Jabir bin Hayyan dan Paracelsus) mengembangkan alkimia menjauh dari filsafat dan mistisisme dan mengembangkan pendekatan yang lebih sistematik dan ilmiah. Alkimiawan pertama yang dianggap menerapkan metode ilmiah terhadap alkimia dan membedakan kimia dan alkimia adalah Robert Boyle (1627–1691). Walaupun demikian, kimia seperti yang kita ketahui sekarang diciptakan oleh Antoine Lavoisier dengan hukum kekekalan massanya pada tahun 1783. Penemuan unsur kimia memiliki sejarah yang panjang yang mencapai puncaknya dengan diciptakannya tabel periodik kimia oleh Dmitri Mendeleyev pada tahun 1869.

B. CABANG ILMU KIMIA
Kimia umumnya dibagi menjadi beberapa bidang utama. Terdapat pula beberapa cabang antar-bidang dan cabang-cabang yang lebih khusus dalam kimia.
Lima Cabang Utama:
• Kimia analitik adalah analisis cuplikan bahan untuk memperoleh pemahaman tentang susunan kimia dan strukturnya. Kimia analitik melibatkan metode eksperimen standar dalam kimia. Metode-metode ini dapat digunakan dalam semua subdisiplin lain dari kimia, kecuali untuk kimia teori murni.
• Biokimia mempelajari senyawa kimia, reaksi kimia, dan interaksi kimia yang terjadi dalam organisme hidup. Biokimia dan kimia ompute berhubungan sangat erat, seperti dalam kimia medisinal atau neurokimia. Biokimia juga berhubungan dengan biologi molekular, fisiologi, dan genetika.
• Kimia anorganik mengkaji sifat-sifat dan reaksi senyawa anorganik. Perbedaan antara bidang ompute dan anorganik tidaklah mutlak dan banyak terdapat tumpang tindih, khususnya dalam bidang kimia organologam.
• Kimia organik mengkaji struktur, sifat, komposisi, mekanisme, dan reaksi senyawa organik. Suatu senyawa ompute didefinisikan sebagai segala senyawa yang berdasarkan rantai karbon.
• Kimia fisik mengkaji dasar fisik dan proses kimia, khususnya energitika dan dinamika dan proses tersebut. Bidang-bidang penting dalam kajian ini di antaranya termodinamika kimia, kinetika kimia, elektrokimia, mekanika statistika, dan spektroskopi. Kimia fisik memiliki banyak tumpang tindih dengan fisika molekular. Kimia fisik melibatkan penggunaan kalkulus untuk menurunkan persamaan, dan biasanya berhubungan dengan kimia kuantum serta kimia teori.
Cabang – cabang Ilmu Kimia yang merupakan tumpang-tindih satu atau lebih lima cabang utama:
• Kimia Material menyangkut bagaimana menyiapkan, mengkarakterisasi, dan memahami cara kerja suatu bahan dengan kegunaan praktis.
• Kimia teori adalah studi kimia melalui penjabaran teori dasar (biasanya dalam matematika atau fisika). Secara spesifik, penerapan mekanika kuantum dalam kimia disebut kimia kuantum. Sejak akhir Perang Dunia II, perkembangan omputer telah memfasilitasi pengembangan sistematik kimia komputasi, yang merupakan seni pengembangan dan penerapan program komputer untuk menyelesaikan permasalahan kimia. Kimia teori memiliki banyak tumpang tindih (secara teori dan eksperimen) dengan fisika benda kondensi dan fisika molekular.
• Kimia nuklir mengkaji bagaimana partikel subatom bergabung dan membentuk inti. Transmutasi modern adalah bagian terbesar dari kimia nuklir dan tabel nuklida merupakan hasil sekaligus perangkat untuk bidang ini.
• Kimia Organik Bahan Alam mempelajari senyawa organik yang disintesis secara alami oleh alam, khususnya makhluk hidup.
Bidang lain antara lain adalah astrokimia, biologi molekular, elektrokimia, farmakologi, fitokimia, fotokimia, genetika molekular, geokimia, ilmu bahan, kimia aliran, kimia atmosfer, kimia benda padat, kimia hijau, kimia inti, kimia medisinal, kimia komputasi, kimia lingkungan, kimia organologam, kimia permukaan, kimia polimer, kimia supramolekular, nanoteknologi, petrokimia, sejarah kimia, sonokimia, teknik kimia, serta termokimia.














BAB II
PERKEMBANGAN ILMU KIMIA

A. SEJARAH KIMIA
Kimia berasal dari bahasa Arab كيمياء "seni transformasi" dan bahasa Yunani χημεία khemeia “alkimia” yaitu ilmu yang mempelajari mengenai komposisi dan sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk materi yang ditemukan sehari-hari. Kimia juga mempelajari pemahaman sifat dan interaksi atom individu dengan tujuan untuk menerapkan pengetahuan tersebut pada tingkat makroskopik. Menurut kimia modern, sifat fisik materi umumnya ditentukan oleh struktur pada tingkat atom yang pada gilirannya ditentukan oleh gaya antaratom.
Ilmu kimia secara sejarah merupakan pengembangan baru, tapi ilmu ini berakar pada alkimia yang telah dipraktikkan selama berabad-abad di seluruh dunia. Akar ilmu kimia dapat dilacak hingga fenomena pembakaran. Api merupakan kekuatan mistik yang mengubah suatu zat menjadi zat lain dan karenanya merupakan perhatian utama umat manusia. Adalah api yang menuntun manusia pada penemuan besi dan gelas. Setelah emas ditemukan dan menjadi logam berharga, banyak orang yang tertarik menemukan metode yang dapat merubah zat lain menjadi emas. Hal ini menciptakan suatu protosains yang disebut Alkimia. Alkimia dipraktikkan oleh banyak kebudayaan sepanjang sejarah dan sering mengandung campuran filsafat, mistisisme, dan protosains.
1. Kimia sebelum Masehi
Sejarah kimia dimulai lebih dari 4000 tahun yang lalu dimana bangsa Mesir mengawali dengan the art of synthetic "wet" chemistry. 1000 tahun SM, masyarakat purba telah menggunakan teknologi yang akan menjadi dasar terbentuknya berbagai macam cabang ilmu kimia. Ekstrasi logam dari bijinya, membuat keramik dan kaca, fermentasi bir dan anggur, membuat pewarna untuk kosmetik dan lukisan, mengekstraksi bahan kimia dari tumbuhan untuk obat-obatan dan parfum, membuat keju, pewarna, pakaian, membuat paduan logam seperti perunggu. Mereka tidak berusaha untuk memahami hakikat dan sifat materi yang mereka gunakan serta perubahannya, sehingga pada zaman tersebut ilmu kimia belum lahir. Tetapi dengan percobaan dan catatan hasilnya merupakan sebuah langkah menuju ilmu pengetahuan.
Leucippus dan pengikutnya Democritus berjalan-jalan dipinggir pantai Aegean. Leucippus mengatakan kekagumannya akan kerasnya suara air laut yang berkelanjutan, kelihatannya, atau mungkin merupakan susunan yang sangat kecil, partikel terpisah seperti butiran pasir pantai. Dari kejauhan, pasir terlihat bersatu, tapi jika diamati lebih jauh ditemukan butiran-butiran yang terpisah. Leucippus bisa membagi air menjadi tetesan dan masing- masing dari mereka menjadi lebih kecil. Pemikiran tetang pembagian yang tidak berakhir ini melandasi pandangan bangsa Yunani pada saat itu, tetapi Leucippus, pada dasar intiusinya menyimpulkan bahwa pasti ada akhir dari pembagian – pasti ada partikel terakhir yang tidak bisa dibagi lagi.
Democritus (470-380) memberikan nama pada partikel, yaitu atomos (tidak dapat dibagi). Democritus memberikan teori tentang unsur. Dia percaya bahwa atom setiap elemen memiliki bentik dan ukurannya sendiri. Menurutnya benda-benda asli terdiri atas susunan atom-atom dan elemen yang berbeda-beda perbandingannya. Suatu benda dapat beruba menjadi benda yang lain oleh perubahaan perbandingan. “Untuk mengerti hal yang besar, kita harus mengerti hal yang sangat kecil” (Democritus). Atom yang dipaparkan oleh Lucretius memiliki kemiripan dengan molekul modern. Anggur (wine) dan minyak zaitun, misalnya memiliki atom-atom sendiri. Atom adalah entitas abstrak. Atom memiliki bentuk yang khas dengan fungsi yang sesuai dengan bentuknya. ”Atom anggur bulat dan mulus sehingga dapat melewati kerongkongan dengan mulus sementara atom kina kasar dan akan sukar melalui kerongkongan”. Teori struktural modern molekul menyatakan bahwa terdapat hubungan yang sangat dekat antara struktur molekul dan fungsinya. Jalan dari filosofi Yunani kuno ke teori atom modern tidak selalu mulus. Di Yunani kuno, ada perselisihan yang tajam antara teori atom dan penolakan keberadaan atom.
Alkimia Cina dianggap sebagai salah satu yang tertua. Alkimia dari negeri panda ini lebih dititikberatkan pada aspek spiritual dengan mencari cara menuju keabadian (menjadi zhenren – manusia sejati). Penggunaan obat (elixir of life) untuk mencapai keabadian ini juga ditemukan dalam literatur India yang diduga ditulis pada sekitar awal tahun 1000 sebelum masehi, atharva-veda. Tapi para ahli meragukan kalo alkimia Cina bersumber pada alkimia India.
Alkimia Cina sangat mempengaruhi perkembangan pengobatan tradisional di sana. pengobatan tidak hanya menggunakan herbal tapi juga mineral. Di samping itu juga penerapan yin-yang dan serba lima. Serba lima ini antara lain lima unsur: api-air-tanah-logam-kayu, lima arah mata angin: utara-timur- selatan-barat-tengah, lima warna: kuning-biru-merah-putih-hitam, lima logam: emas-perak-timbal-tembaga-besi.
Alkimia Cina mulai memudar setelah banyak percobaan gagal dalam pencarian elixir of life. Banyak korban dari kalangan istana dan alkemis akibat keracunan resep mereka sendiri yg ternyata adalah elixir of death. Diduga kuat karena banyaknya pemakaian merkuri dan arsenik. Pudarnya alkimia di Cina juga disebabkan karena masuknya ajaran Buddha ke Cina, yang menawarkan jalan ke keabadian dengan cara yang lebih aman.
Sama seperti alkimia Cina, alkimia India juga lebih menitikberatkan pada sistem pengobatan ketimbang mencari cara membuat emas. Tidak seperti Cina, alkemis india tidak terlalu fokus ke elixir of life ato cairan untuk hidup abadi tapi lebih menekankan pada pengobatan pada penyakit tertentu dengan tujuan untuk memperpanjang hidup. Pustaka yang paling berpengaruh adalah veda.
Alkimia India juga mengenal pembagian elemen, cuma rada beda dengan cina: api-angin-air-bumi-angkasa. Dikenal pula tentang vitalisme, dualisme cinta-benci atau aksi-reaksi. Mereka juga punya enam logam: emas, perak, timah, timbal, besi, dan tembaga. Selanjutnya masing-masing masih dibedakan lagi, misalnya lima jenis emas. Alkimia India dan Cina telah berhasil membuat resep kembang api dan serbuk mesiu 2-5 abad lebih cepat daripada eropa.
Alkimia helenistik berkembang di mesir dengan tokoh utamanya zosimos dari panopolis, synesius, dan democritus. Zosimos adalah salah satu penulis kompendia alkimia di Byzantium (konstantinopel) pada abad 7-8 SM. Pustaka penting lainnya adalah physica et mystica. Buku ini berisi resep pembuatan zat warna dan cara pewarnaan, tapi utamanya pada pembuatan emas dan perak.

2. Kimia Periode Masehi
Sejarah kimia dapat dianggap dimulai dengan pembedaan kimia dengan alkimia oleh Robert Boyle (1627–1691) melalui karyanya The Sceptical Chymist (1661). Baik alkimia maupun kimia mempelajari sifat materi dan perubahan-perubahannya tapi, kebalikan dengan alkimiawan, kimiawan menerapkan metode ilmiah. Alkimia dipraktikkan oleh banyak kebudayaan sepanjang sejarah dan sering mengandung campuran filsafat, mistisisme, dan protosains.
Alkimiawan menemukan banyak proses kimia yang menuntun pada pengembangan kimia modern. Seiring berjalannya sejarah, alkimiawan- alkimiawan terkemuka (terutama Abu Musa Jabir bin Hayyan dan Paracelsus) mengembangkan alkimia menjauh dari filsafat dan mistisisme dan mengembangkan pendekatan yang lebih sistematik dan ilmiah. Alkimiawan pertama yang dianggap menerapkan metode ilmiah terhadap alkimia dan membedakan kimia dan alkimia adalah Robert Boyle (1627–1691). Walaupun demikian, kimia seperti yang kita ketahui sekarang diciptakan oleh Antoine Lavoisier dengan hukum kekekalan massanya pada tahun 1783.
Atom memiliki partikel dasar, yaitu proton neutron dan electron. Proton ditemukan oleh Goldstein pada tahun 1886. Neutron ditemukan oleh James Chadwick pada tahun 1932. Elektron ditemukan oleh J.J. Thompson pada tahun 1897.

3. Kimia Periode Modern
Kimia modern dimulai oleh kimiawan Perancis Antoine Laurent Lavoisier (1743-1794). Ia menemukan hukum kekekalan massa dalam reaksi kimia, dan mengungkap peran oksigen dalam pembakaran. Berdasarkan prinsip ini, kimia maju di arah yang benar. Sebenarnya oksigen ditemukan secara independen oleh dua kimiawan, kimiawan Inggris Joseph Priestley (1733-1804) dan kimiawan Swedia Car Wilhelm Scheele (1742-1786), di penghujung abad ke-18. Jadi, hanya sekitar dua ratus tahun sebelum kimia modern lahir.
Sebenarnya, teori atom tetap tidak ortodoks dalam dunia kimia dan sains. Orang-orang terpelajar tidak tertarik pada teori atom sampai abad ke-18. Di awal abad ke-19, kimiawan Inggris John Dalton (1766-1844) melahirkan ulang teori atom Yunani kuno. Bahkan setelah kelahirannya kembali ini, tidak semua ilmuwan menerima teori atom. Penemuan unsur kimia memiliki sejarah yang panjang yang mencapai puncaknya dengan diciptakannya tabel periodik unsur kimia oleh Dmitri Mendeleev pada tahun 1869. Tidak sampai awal abad 20 teori atom, akhirnya dibuktikan sebagai fakta, bukan hanya hipotesis. Hal ini dicapai dengan percobaan yang terampil oleh kimiawan Perancis Jean Baptiste Perrin (1870-1942). Jadi, perlu waktu yang cukup panjang untuk menetapkan dasar kimia modern.
Penghargaan Nobel dalam Kimia yang diciptakan pada tahun 1901 memberikan gambaran bagus mengenai penemuan kimia selama 100 tahun terakhir. Pada bagian awal abad ke-20, sifat subatomik atom diungkapkan dan ilmu mekanika kuantum mulai menjelaskan sifat fisik ikatan kimia.


B. Ilmuan yang Berperan dalam Perkembangan Ilmu Kimia
1. Kimiawan Muslim
Kimiawan Muslim Jabir ibnu Hayyan (721 M – 815 M) dalam Kitab Ikhraj ma fi al-quwwa ila al-fi `l ayyan sudah mampu menjelaskan teknik pendinginan yang diterapkan ke penyulingan alkohol. Ia juga sudah menjelaskan secara gamblang sifat alkohol. Sifat alkohol dijelaskannya sebagai berikut, ‘’Dan, api yang menyala di mulut botol (disebabkan oleh) anggur mendidih dan garam. Dan, hal serupa dengan berbagai sifat baik yang tadinya dianggap kurang berguna, merupakan arti penting ilmu ini.’‘ Sifat alkohol yang mudah terbakar (dari penyulingan anggur) telah dimanfaatkansecara luas sejak masa Jabir. Pemanfaatan sifat alkohol itu terus dikembangkan dari waktu ke waktu, sampai ditemukan berbagai aplikasi ramuan di dunia militer Arab dan risalah-risalah kimia pada abad ke-12 dan ke-13 M.
Sejatinya, ilmuwan kebanggaan umat Islam itu bernama lengkap Abu Musa Jabir Ibnu Hayyan. Asal-usul kesukuan Jabir memang tak terungkap secara jelas. Satu versi menyebutkan, Jabir adalah seorang Arab. Namun, versi lain menyebutkan, ahli kimia tersohor itu adalah orang Persia. Kebanyakan literatur menulis bahwa Jabir terlahir di Tus, Khurasan, Iran pada 721 M.
Saat terlahir, wilayah Iran berada dalam kekuasaan Dinasti Umayyah. Sang ayah bernama Hayyan al-Azdi, seorang ahli farmasi berasal dari suku Arab Azd. Pada era kekuasaan Daulah Umayyah, sang ayah hijrah dari Yaman ke Kufah, salah satu kota pusat gerakan Syiah di Irak. Sang ayah merupakan pendukung Abbasiyah yang turut menggulingkan Dinasti Umayyah.
Ahli kimia Muslim terkemuka di era kekhalifahan yang dikenal di dunia Barat dengan panggilan Geber itu memang sangat fenomenal. Betapa tidak, 10 abad sebelum ahli kimia Barat bernama John Dalton (1766-1844) mencetuskan teori molekul kimia, Jabir Ibnu Hayyan (721M – 815 M) telah menemukannya pada abad ke-8 M. Hebatnya lagi, penemuan dan eksperimennya yang telah berumur 13 abad itu ternyata hingga kini masih tetap dijadi kan rujukan. Dedikasinya dalam pe ngembangan ilmu kimia sungguh tak ter nilai harganya. Tak heran, jika ilmuwan yang juga ahli farmasi itu dinobatkan sebagai renaissance man (manusia yang mencerahkan). Tanpa kontribusinya, boleh jadi ilmu kimia tak berkembang pesat seperti saat ini. Ilmu pengetahuan modern sungguh telah berutang budi kepada Jabir yang dikenal sebagai seorang sufi itu. Jabir telah menorehkan sederet kar yanya dalam 200 kitab. Sebanyak 80 ki tab yang ditulisnya itu mengkaji dan mengupas seluk-beluk ilmu kimia. Sebuah pencapaian yang terbilang amat prestisius.
Setelah itu, banyak kimiawan Muslim yang menjelaskan proses menyuling anggur dengan menggunakan alat khusus. Dalam kitabnya bertajuk Kitab al-Taraffuq fi al-‘itr (Kimia Parfum dan Distilasi), kimiawan Muslim kenamaan, al-Kindi (260 H/873 M) mengungkapkan, ‘’Dengan cara yang sama, seseorang dapat mendistilasi anggur menggunakan penangas air, yang menghasilkan cairan dengan warna seperti air mawar.’‘
Ilmuwan lain, seperti al-Farabi (265 H/878 M, 339 H/950 M) secara khusus menambahkan belerang dalam penyulingan anggur. Penambahan belerang itu ditemukan dalam buah karya al-Farabi yang ditulis sekitar abad ke-10 M. Sedangkan, Abu al-Qasim al-Zahrawi (404 H/1013 M) telah berhasil menyuling cuka menggunakan alat yang juga dipakai untuk menyuling air mawar.
Menurut Abulcasis begitu ia akrab disapa di Barat anggur pun dapat didistilasi dengan cara yang sama pula. Kimiawan Muslim lainnya, Ibnu Badis(453 H/1061 M) dalam kitabnya bertajuk Kitab ‘Umdat Al-Kuttab (Buku Penunjang bagi Para Penulis) menjelaskan, proses melumatkan atau menghancurkan serbuk perak dengan anggur hasil penyulingan. Hasilnya berupa tinta perak. Fakta itu menunjukkan bahwa para ilmuwan Muslim telah berhasil menemukan alkohol dan digunakan untuk berbagai macam keperluan, seperti untuk militer, pembuatan tinta, kedokteran, farmasi, dan beragam kegunaan lainnya. Syeikh al-Qaradawi dalam fatwanya menghalalkan penggunaan 0,5 persen alkohol. Artinya, kadar maksimal alkohol yang masih bisa ditoleransi dalam suatu obat atau makanan mencapai 0,5 persen.
Alkohol disebut oleh ahli kimia Arab seperti Ibnu Badis pada abad ke-11 M, khamar (penyulingan anggur). Untuk saat ini, kata penyulingan anggur di Arab dikenal araq yang berarti penuh keringat. Maksud dari penuh keringat di sini, dilihat dari tetesan naik dari uap anggur yang mengembun di sisi labu yang mirip dengan tetes keringat. Karya ini dapat ditemukan dalam risalah ilmu kimia karya kimiawan Muslim. Kata araq juga digunakan Jabir Ibnu Hayyan dalam kitabnya bertajuk Al-Jumal al-`Ishrin (The Book of Twenty Articles). Ia mengatakan dalam pasal ke13, tentang bahan-bahan yang digunakan dalam penyulingan harus sedikit kering setelah digiling. Ini untuk menghindari (pembentukan) dari araq. Karena, jika araq membentuk, kuantitas dari sulingan akan lebih kecil dibandingkan jika araq tidak dibentuk.
Pada abad ke-14 M, alkohol telah diekspor dari negeri-negeri Arab Mediterania ke Eropa. Sejarawan Pegolotti mengungkapkan, ekspor alkohol dan air mawar meningkat tajam saat itu. Pada abad itu pula, teknik penyulingan anggur telah ditransfer dari dunia Islam ke Barat. Kata araq pun lalu diserap ke dalam bahasa Latin, seperti arak, araka, araki, ariki, atau arrack. Kata arak mulai digunakan bangsa Mongol di abad ke-14 M. Arak Mongol pertama kali disebutkan dalam teks Cina tahun 1330. Istilah tersebut menyebar ke sebagian besar lahan di Asia dan Mediterania Timur.

2. Robert Boyle (1672-1691)
Seorang ahli filsafat alami, penulis teologi Inggris dan merupakan tokoh dari abad ke-17 yang disegani. Dia lebih dikenal sebagai ahli filsafat, khususnya di bidang kimia, tetapi karyanya meliputi berbagai disiplin ilmu, yaitu hidrostatis, fisika, ilmu bumi, sejarah alam, dan kimia non-sains. Dia terkenal berkat penemuan Hukum Boyle. Dia termasuk orang yang disegani dalam pembentukan Royal Society Invisible College", suatu organisasi yang dikhususkan untuk pengembangan sains.. Dia juga seorang pelopor dalam menggunakan eksperimen dan metoda sains untuk menguji teorinya. Dia juga yang menemukan korek api.

3. Antoine Laurent Lavoisier (1743-1794)
Kimiawan Prancis yang dijuluki Bapak Kimia Modern. Dia yang mengusulkan tata nama kimia, menemukan perbedaan unsur dan senyawa, menulis buku pelajaran kimia pertama. Dia juga yang mula-mula mengetahui pentingnya oKsigen untuk pernapasan dan pembakaran. Selain menguasai ilmu kimia, dia juga ahli ekonomi, ahli pertanian, ahli eksperimen, dan seorang pegawai pemerintahan yang brilian. Sejak kecil ia menderita penyakit pencernaan yang kronis. Dia terpaksa banyak tinggal di rumah. Namun, dia pantang menyerah. Dia mempelajari banyak hal dan selalu ingin memperbaiki keadaan dalam keterbatasannya. Pada usia 23 tahun, dia menulis esai mengenai penerangan kota. Esai cemerlangnya itu mendapatkan penghargaan berupa medali emas dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Prancis. Dia diangkat sebagai anggota lembaga itu pada usia 25 tahun.

4. John Dalton (1766-1844)
Seorang tukang tenun yang miskin. Dia sudah mulai mengajar pada usia 12 tahun. Dalton menghabiskan sebagian besar umurnya di Kota Manchester, mengajar tata bahasa dan sains. Semula, minat utama- nya adalah meteorologi. Dia terdorong untuk mempelajari perihal gas, sehingga pada akhirnya dia demikian terkenal dengan rumusan teori atomnya.

5. Joseph Louis Gay-Lussac (1778-1850)
Kimiawan asal Prancis, penemu Hukum Gay-Lussac, sianogen, hidrometer, alkoholmeter, pelopor penelitian sifat-sifat gas dan teknik analisis kimia, serta salah seorang perintis meteorologi. Dia juga yang menerbangkan balon cuaca pertama di dunia. Setahun setelah lulus dari Politeknik Paris, ia ditawari pekerjaan oleh Claude-Louis Berthollet, seorang kimiawan Prancis yang ter- kemuka. Berthollet mempunyai laboratorium sendiri dan memimpin sekelompok ilmuwan muda di daerahnya. Gay-Lussac mengadakan banyak riset bersama Berthollet dan Pierre Simon Laplace, dua ilmuwan yang dibiayai dan dilindungi Napoleon Bonaparte.

6. Marie Curie ( 1867-1934 )
Nama asalnya: Maria Sklodowska. Kariernya menunjukkan, dalam jenis- jenis pekerjaan yang mungkin, seorang wanita sanggup melakukan penyelidikan ilmiah yang punya kualitas tinggi. Atas dasar ini dia menjadi amat gemerlapan, sehingga banyak orang yang punya kesan bahwa dialah orang yang menemukan radioaktif. Tetapi nyatanya radioaktif ditemukan oleh Antoine Henri Becquerel.
Karya Marie Curie yang mengesankan adalah penemuan dan pemisahan elemen kimia radium. Sebelum ini, dia sudah menemukan elemen radioaktif lain yang dijulukinya "polonium," diambil dari nama negeri asalnya, Polandia. Ini memang betul-betul karya yang mengagumkan, tetapi tidaklah mempunyai arti penting yang menonjol dalam teori ilmiah.Tahun 1903, Marie Curie, Pierre Curie dan Antoine Henri Becquerel secara bersama-sama peroleh Hadiah Nobel untuk bidang fisika. Dan tahun 1911 Marie Curie dapat lagi Hadiah Nobel, kali ini untuk bidang kimia. Ini membuatnya orang pertama yang peroleh Hadiah Nobel dua kali. Marie Curie meninggal dunia tahun 1934, kena leukemia. Besar kemungkinan akibat berulang kali berhadapan dengan benda-benda yang mengandung radioaktif.

7. Wilhelm Conrad Rontgen (1845-1923)
Conrad Rontgen adalah penemu sinar X dilahirkan tahun 1845 di kota Lennep, Jerman. Dia peroleh gelar doktor tahun 1869 dari Universitas Zurich. Tahun 1888 dia diangkat jadi mahaguru bidang fisika dan Direktur Lembaga Fisika Universitas Wurburg. Tanggal 8 November 1895 Rontgen melakukan percobaan dengan "sinar cathode". Sinar cathode terdiri dari arus elektron. Arus diprodusir dengan menggunakan voltase tinggi antara elektrode yang ditempatkan pada masing-masing ujung tabung gelas yang udaranya hampir dikosongkan seluruhnya. Sinar katode sendiri tidak khusus merembes dan sudah distop oleh beberapa sentimeter udara. Pada peristiwa ini Rontgen sudah sepenuhnya menutup dia punya tabung sinar katode dengan kertas hitam tebal, sehingga biarpun sinar listrik dinyalakan, tak ada cahaya yang bisa terlihat dari tabung. Tetapi, ketika Rontgen menyalakan arus listrik di dalam tabung sinar katode, dia terperanjat melihat bahwa cahaya mulai memijar pada layar yang terletak dekat bangku seperti distimulir oleh sinar lampu. Dia padamkan tabung dan layar (yang terbungkus oleh barium platino cyanide) cahaya berhenti memijar. Karena tabung sinar katode sepenuhnya tertutup, Rontgen segera sadar bahwa sesuatu bentuk radiasi yang tak kelihatan mesti datang dari tabung ketika cahaya listrik dinyalakan. Karena ini merupakan hal yang misterius, dia sebut radiasi yang tampak itu "sinar X." Adapun "X" merupakan lambang matematik biasa untuk sesuatu yang tidak diketahui.

8. Irving Langmuir (1881-1957)
Ahli kimia-fisika dari Amerika dan pemenang nobel berkat karya- nya di berbagai bidang di kimia teori dan terapan. Penelitiannya di bidang fisika awan mengantarnya untuk membuat hujan buatan dengan menabur perak iodida dan karbondioksida pada awan hujan. Dia kembali memperoleh nobel, berkat penelitiannya mengenai film molekuler dan permukaan zat cair, yang membuat terbukanya bidang baru dalam penelitian tentang koloid dan biokimia. Selain itu, dia juga seorang penemu kawat pijar.

C. Peranan Ilmu Kimia
Kimia sering disebut sebagai "ilmu pusat" karena menghubungkan berbagai ilmu lain, seperti fisika, ilmu bahan, nanoteknologi, biologi, farmasi, kedokteran, bioinformatika, dan geologi. Koneksi ini timbul melalui berbagai subdisiplin yang memanfaatkan konsep-konsep dari berbagai disiplin ilmu. Sebagai contoh, kimia fisik melibatkan penerapan prinsip-prinsip fisika terhadap materi pada tingkat atom dan molekul.
Kimia tidak hanya berguna dalam dirinya sendiri, tetapi merupakan dasar disiplin lain juga. Biologi telah merevolusi oleh penerapan prinsip-prinsip kimia. Psikologi juga telah sangat dipengaruhi oleh kimia. Tujuan sosial kesehatan yang lebih baik, lebih banyak dan lebih baik makanan, perumahan, dan pakaian bergantung untuk sebagian besar pada pengetahuan dan teknik kimia. Bahan daur ulang kertas, kaca, logam pada dasarnya merupakan suatu proses kimia metter. Merancang baru, pestisida yang lebih spesifik berarti kurang risiko untuk organisme berguna akan memerlukan penerapan prinsip-prinsip kimia dan keterampilan.

1. Manfaat Mempelajari Ilmu Kimia
Manfaatnya adalah pemahaman yang lebih baik terhadap alam sekitar dan berbagai proses yang berlangsun di dalamnya. Dari uraian di atas telah dijelaskan bahwa materi dapat berubah secara fisis atau kimia. Dengan belajar ilmu kimia, kita dapat mengubah bahan alam menjadi produk yang lebih berguna utnuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, dan kita dapat mengerti kebutuhan hidup manusia, dan kita dapat mengerti barbagai gejala alam yang kita jumpai dalam kehidupan kita setiap hari, misalnya:
a. Pencernaan dan pembakaran zat zat makanan dalam tubuh. Makanan berasal dari tumbuh tumbuhan. Tumbuh tumbuhan berassimilasi dengan proses kimia.
b. Tubuh kita membutuhkan karbohidart, protein, lemak, vitamin, yang keseluruhannya merupakan proses kimia sehingga dapat menghasilkan gas karbondioksida, air dan energy.
c. Dalam kehidupan ini, kita membutuhkan sabun, pasta gigi, tekstil, kosmetik, plastik, obat-obatan, pupuk, pestisida, bahan bakar, cat, bumbu masak, alat- alat rumah tangga, bahkan berbagai jenis makanan olahan, yang semuanya merupakan hasil dari penerapan ilmu kimia. Hampir semua bahan keperluan kita, sedikit banyak, baik langsung atau tidak langsung mengalami sentuhan kimia.

2. Kaitan Ilmu Kimia dengan Ilmu Lain
Ilmu Kimia disebut juga “ Central Science” karena peranannya yang sangat penting diantara ilmu pengetahuan lainnya. Tidak ada ilmu pengetahuan alam yang tidak bergantung pada ilmu kimia. Pengembangan dalam bidang kedokteran, farmasi, geologi, pertanian dapat berjalan seiring dengan kemajuan yang dicapai dalam ilmu kimia, misalnya dalam :
• Bidang Kedokteran dan Farmasi
Ilmu kimia diperlukan untuk mengatasi berbagai kasus, seperti uji kesehatan laboratorium, pembuatan alat cuci darah, pembuatan materi sintetis pengganti tulang, gigi dan pembuatan obat-obatan.
• Bidang Geologi
Ilmu kimia diperlukan utnuk penelitian jenis dan komposisi materi dalam batuan dan mineral.
• Bidang Pertanian
Ilmu kimia digunakan untuk pembuatan berbagai macam pupuk dan pestisida agar produksi pangan meningkat.
• Bidang Industri
Ilmu kimia berperan seperti dalam pembuatan serat sintetis, rayon dan nylon, untuk menggantikan kapas, wool dan sutera alam yang produkasinya semakin tidak mencukupi. Bahkan ilmu kimia juga dapat membantu menyelesaikan masalah sosial, seperti masalah ekonomi, hukum, seni dan lingkungan hidup. Sebagai contoh : uang sebagai alat tukar dalam perekonomian, bahkan bahan dan proses pembuatannya memerlukan ilmu kimia. Namun demikian, ilmu kimia juga memerlukan ilmu-ilmu lain seperti matematika, fisika dan biologi. Matematika diperlukan untuk memahami bebrepa bagian ilmu kimia seperti : hitungan kimia, laju reaksi, thermo kimia dan lain lain. Fisika diperlukan untuk mempelajari antara lain Thermodinamika, perubahan materi, sifat fisis zat dan lain lain. Biologi sangat erat hubungannya dalam bio kimia. Keterkaitan ilmu kimia dengan ilmu lainnya, telah melahirkan beberapa cabang dalam ilmu kimia, contohnya : biokimia (biologi dan kimia), kimia fisika (kimia dan fisika), Thermo kimia (thermo dinamika dan kimia), elektro kimia (elektronik dan kimia) dan kimia nuklir (kimia dan nuklir).

Read more...

Sabtu, 22 Oktober 2011

OPINI

REFLEKSI HARI ULANG TAHUN KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR KE 12
PRESTASI DAN KENDALA DI MASA AKAN DATANG
Oleh :Ashar Idris,S.Pd.I (DPRD Tanjab Timur & Kader Partai Gerindra)

Pada tanggal dua puluh empat oktober dua ribu sebelas, genaplah usia Kabupaten Tanjung Jabung Timur berusia dua belas tahun, merupakan perjalanan yang begitu panjang dan melelahkan dengan berbagai upaya untuk mewujudkan perjuangan untuk kesejahteraan masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Timur dalam rangka mengerjar prestasi untuk mensejajarkan dengan kemajuan daerah lain.

Keberhasilan banyak telah di raih di berbagai bidang, dan sudah di nikmati oleh masyarakat yang mana pembangunan itu sangat menyentuh kebutuhan masyarakat, tentunya sebagai masyarakat patut berterima kasih kepada pemerintah yang sudah melaksanakan tugas dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat, tentunya harapan kita semua di masa-masa akan datang dapat di tingkatkan.
Namun dalam perjalanan di usia yang 12 tahun juga kita tidak bias menutup mata ada beberapa hal yang menjadi harapan masyarakat untuk segera di laksanakan guna untuk kepentingan masyarakat, ini menjadi harapan kita semua semoga maslah-masalah yang timbul dapat di carikan solusi yang terbaik, karena memang tujuan di didirikan bangsa ini adalah untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.

Melalui Refleksi Peringatan Ulang Tahun Kabupaten Tanjung Jabung Timur Ke 12 ini Ada beberapa yang perlu kita perhatikan dan menjadi renungan kita semua dalam rangka perbaikan ke depan antara lain :
1. Infrastruktur Jalan Dan Jembatan
Kondisi geografis Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang merupakan daerah yang begitu banyak sungai/Parit merupakan kendala untuk mebangun infrastruktur yang memadai, masih banyaknya jalan dan jembatan yang sudah tidak layak di gunakan sehingga menjadi kendala bagi masyarakat untuk peningkatan ekonomi, jalan yang sampai pada hari ini belum ada penyelesaian Mulai dari Muara Sabak-Rantau Rasau-Nipah Panjang sampai ke berbak juga belum selesai, begitu juga jembatan yang bagitu banyak untuk segera di bangun, dua persoalan ini jalan dan jembatan merupakan urat nadi perekonomian masyarakat.
2. Bidang Ekonomi
Kehidupan masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Timur juga perlu mendapat perhatian terutama terhadap peningkatan ekonomi Kerakyatan, sentuhan yang di butuhkan terhadap peningkatan ekonomi juga belum di nikmati, terutama usaha kecil menengah, yang pada dasarnya untuk menghidupi keluarga, oleh kerana itu kedepan tentunya Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur untuk membantu masyarakat dalam peningkatan ekonominya.
3. Bidang Pendidikan
Persoalan pendidikan juga merupakan hal yang tidak mudah untuk di selesaikan terutama dalam peningkatan sarana dan prasarana, kendala di lapangan masih banyak sekolah-sekolah, perumahan dinas guru, kepala sekolah terdapat yang tidak layak huni, belum lagi persoalan tenaga pengajar yang bertugas untuk mencerdaskan masyarakat begitu komplek yang di hadapi yang intinya perlu ada penangan yang sangat serius dari pemerintah.
4. Pertanian
Problem pertanian juga sangat komplik untuk segera di tingkatkan, mengingat daerah Kabupaten Tanjung Jabung Timur pernah menjadi penghasil beras di provinsi jambi, perlu kiranya untuk segera di berikan pelayanan terhadap petani berupa bantuan,alat traktor,tleser,bibit dan upah operasional, yang selama ini sudah di laksanakan tapi tidak merata kepada selutuh kelompok tani, sangat ironis sekali bagaimana untuk meningkatkan hasil pertanian sementara bantuan dari pemerintah sangat minim untuk peningkatan produksi. Di tamabah lagi irigasi dan tanggul yang belum semua dapat di nikmati oleh masyarakat.
5. Perikanan Dan Kelautan
Potensi laut Kabupaten Tanjung Jabung Timur juga belum bisa meningkatkan ekonomi para nelayan, terkendala minimnya sarana dan prasarana alat tangkap yang di miliki masyarakat, begitu juga kendala terhadap BBM juga sering langkah sehingga para nelayan kita tidak bisa melaut.
6. Pariwisata
Pariwisata kita belum begitu bisa menjadi andalan untuk di kunjungi, padahal cagar alam TNB sangat menarik untuk di kembangkan sebagai salah satu wisata, begitu juga terhadap pengembangan pulau berhala di bidang pariwisata untuk segera di laksanakan, sehingga potensi wisata kita dapat meningkatkan pemasukan ke PAD dan membantu yang terlibat dalam komponen pariwisata tersebut.
7. Perkebunan
Kondisi sangat memperhatinkan adalah terhadap tidak adanya harga tetap terhadap hasil Kebun Kelapa dalam,membuat masyarakat menjerit karna hasilnya sangat murah, dan ini tidak pernah ada campur tangan pemerintah bagaimana produksi hasil kelapa dalam dapat naik harganya sehingga masyarakat kita dapat meningkat taraf hidupnya. Begitu juga persoalan tanggul yang masih jadi kendala sehingga kebun rakyat masih banyak terendam oleh air.
8. Tapal Batas
Sengketa lahan atau tapal batas desa/kecematan/kabupaten juga masih menimbulkan problem pada saat ini juga belum dapat di selesaikan dengan baik, agar kiranya maslah ini tidak bisa di biarkan dan segera untuk di berikan penyelesaianya.
9. Kelistrikan
Hal yang belum bisa di nikmati oleh seluruh masyarakat adalah listrik sampai ke pelosok desa, sehingga masyarakat kita belum bisa menikmati listrik sampai pada hari ini, ini juga perlu kiranya mendapat prioritas utama dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat.


10. Kelangkaan Minyak tanah
Sukses dalam pelaskanaan peralihan dari Minyak tanah ke gas juga sudah menimbulkan maslah baru, karena tidak semua masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Timur sudah menerima kompor gas, sementara minyak tanah sudah di tarik 100 %, perlu di ingat bahwa masih banyak masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang masih mempergunakan lampu dari bahan minyak tanah, akan kah mereka hidup dalam kegelapan, ini juga harus menjadi perhatian kita semua.

11. Kesehatan
Pelayanan kesehatan juga menjadi kendala bagi masyarakat terutama di pelosok-pelosok desa kadang menjadi problem yang mendasar tidak dapatnya di layani dengan baik di sebabkan kurangnya sarana dan prasana kesehatan yang ada.

Dari berbagai problem di atas hanya sedikit yang dapat di sampaikan, untuk kiranya menjadi renungan kita di usia Kabupaten Tanjung Jabung Timur ke 12 ini semoga dapat bermapaat bagi penentu kebijakan, maka dari itu kami Ucapkan ‘SELAMAT ULANG TAHUN KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR KE 12 SEMOGA TETAP JAYA DAN DAPAT MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI MASA AKAN DATANG….

Read more...

FISIKA DASAR

BAB I
SEJARAH FISIKA
A. Sejarah Umum
Fisika (Bahasa Yunani physikos yang berarti alamiah, dan physis yang berarti Alam. Jadi fisika adalah sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang terluas. Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu. Fisikawan mempelajari perilaku dan sifat materi dalam bidang yang sangat beragam, mulai dari partikel submikroskopis yang membentuk segala materi (fisika partikel) hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu kesatuan kosmos.Beberapa sifat yang dipelajari dalam fisika merupakan sifat yang ada dalam semua sistem materi yang ada, seperti hukum kekekalan energi. Sifat semacam ini sering disebut sebagai hukum fisika. Fisika sering disebut sebagai "ilmu paling mendasar", karena setiap ilmu alam lainnya (biologi, kimia, geologi, dan lain-lain) mempelajari jenis sistem materi tertentu yang mematuhi hukum fisika. Misalnya, kimia adalah ilmu tentang molekul dan zat kimia yang dibentuknya. Sifat suatu zat kimia ditentukan oleh sifat molekul yang membentuknya, yang dapat dijelaskan oleh ilmu fisika seperti mekanika kuantum, termodinamika, dan elektromagnetika.
Fisika juga berkaitan erat dengan matematika. Teori fisika banyak dinyatakan dalam notasi matematis, dan matematika yang digunakan biasanya lebih rumit daripada matematika yang digunakan dalam bidang sains lainnya. Perbedaan antara fisika dan matematika adalah: fisika berkaitan dengan pemerian dunia material, sedangkan matematika berkaitan dengan pola-pola abstrak yang tak selalu berhubungan dengan dunia material. Namun, perbedaan ini tidak selalu tampak jelas. Ada wilayah luas penelitan yang beririsan antara fisika dan matematika, yakni fisika matematis, yang mengembangkan struktur matematis bagi teori-teori fisika.

Sejak jaman purbakala, orang telah mencoba untuk mengerti sifat dari benda: mengapa objek yang tidak ditopang jatuh ke tanah, mengapa material yang berbeda memiliki properti yang berbeda, dan seterusnya. Lainnya adalah sifat dari jagad raya, seperti bentuk Bumi dan sifat dari objek celestial seperti Matahari dan Bulan. Sejarah fisika dimulai pada tahun sekitar 2400 SM, ketika kebudayaan Harappan menggunakan suatu benda untuk memperkirakan dan menghitung sudut bintang di angkasa. Sejak saat itu fisika terus berkembang sampai ke level sekarang. Perkembangan ini tidak hanya membawa perubahan di dalam bidang dunia benda, matematika dan filosofi namun juga, melalui teknologi, membawa perubahan ke dunia sosial masyarakat. Revolusi ilmu yang berlangsung terjadi pada sekitar tahun 1600 dapat dikatakan menjadi batas antara pemikiran purba dan lahirnya fisika klasik. Dan akhirnya berlanjut ke tahun 1900 yang menandakan mulai berlangsungnya era baru yaitu era fisika modern. Di era ini ilmuwan tidak melihat adanya penyempurnaan di bidang ilmu pengetahuan, pertanyaan demi pertanyaan terus bermunculan tanpa henti, dari luasnya galaksi, sifat alami dari kondisi vakum sampai lingkungan subatomik.
Daftar persoalan dimana fisikawan harus pecahkan terus bertambah dari waktu ke waktu. Beberapa teori diusulkan dan banyak yang salah. Teori tersebut banyak tergantung dari istilah filosofi, dan tidak pernah dipastikan oleh eksperimen sistematik seperti yang populer sekarang ini. Ada pengecualian dan anakronisme, contohnya, pemikir Yunani Archimedes menurunkan banyak deskripsi kuantitatif yang benar dari mekanik dan hidrostatik.
Fisika klasik adalah fisika yang didasari prinsip-prinsip yang dikembangkan sebelum bangkitnya teori kuantum, biasanya termasuk teori relativitas khusus dan teori relativitas umum. Cabang-cabang yang termasuk fisika klasik antara lain adalah:
Mekanika klasik
Hukum gerak Newton
Lagrangian dan mekanika Hamiltonian
Elektrodinamika klasik (persamaan Maxwell)
Termodinamika klasik
Teori relativitas khusus dan teori relativitas umum
Teori chaos klasik
Dibandingkan dengan fisika klasik, fisika modern adalah istilah yang lebih longgar, yang dapat merujuk hanya pada fisika kuantum atau secara umum pada fisika abad ke-20 dan ke-21 dan karenanya selalu mengikutsertakan teori kuantum dan juga dapat termasuk relativitas. Pada awal abad 17, Galileo membuka penggunaan eksperimen untuk memastikan kebenaran teori fisika, yang merupakan kunci dari metode sains. Galileo memformulasikan dan berhasil mengetes beberapa hasil dari dinamika mekanik, terutama Hukum Inert. Pada 1687, Isaac Newton menerbitkan Filosofi Natural Prinsip Matematika, memberikan penjelasan yang jelas dan teori fisika yang sukses: Hukum gerak Newton, yang merupakan sumber dari mekanika klasik; dan Hukum Gravitasi Newton, yang menjelaskan gaya dasar gravitasi.
Kedua teori ini cocok dalam eksperimen. Prinsipia juga memasukan beberapa teori dalam dinamika fluid. Mekanika klasik dikembangkan besar-besaran oleh Joseph-Louis de Lagrange, William Rowan Hamilton, dan lainnya, yang menciptakan formula, prinsip, dan hasil baru. Hukum Gravitas memulai bidang astrofisika, yang menggambarkan fenomena astronomi menggunakan teori fisika. Sejak abad 18 dan seterusnya, termodinamika dikembangkan oleh Robert Boyle, Thomas Young, dan banyak lainnya. Pada 1733, Daniel Bernoulli menggunakan argumen statistika dalam mekanika klasik untuk menurunkan hasil termodinamika, memulai bidang mekanika statistik. Pada 1798, Benjamin Thompson mempertunjukkan konversi kerja mekanika ke dalam panas, dan pada 1847 James Joule menyatakan hukum konservasi energi, dalam bentuk panas dan juga dalam energi mekanika. Sifat listrik dan magnetisme dipelajari oleh Michael Faraday, George Ohm, dan lainnya. Pada 1855, James Clerk Maxwell menyatukan kedua fenomena menjadi satu teori elektromagnetisme, dijelaskan oleh persamaan Maxwell. Perkiraan dari teori ini adalah cahaya adalah gelombang elektromagnetik.
Budaya penelitian fisika berbeda dengan ilmu lainnya karena adanya pemisahan teori dan eksperimen. Sejak abad kedua puluh, kebanyakan fisikawan perseorangan mengkhususkan diri meneliti dalam fisika teoritis atau fisika eksperimental saja, dan pada abad kedua puluh, sedikit saja yang berhasil dalam kedua bidang tersebut. Sebaliknya, hampir semua teoris dalam biologi dan kimia juga merupakan eksperimentalis yang sukses. Teoris berusaha mengembangkan teori yang dapat menjelaskan hasil eksperimen yang telah dicoba dan dapat memperkirakan hasil eksperimen yang akan datang. Sementara itu, eksperimentalis menyusun dan melaksanakan eksperimen untuk menguji perkiraan teoretis. Meskipun teori dan eksperimen dikembangkan secara terpisah, mereka saling bergantung. Kemajuan dalam fisika biasanya muncul ketika eksperimentalis membuat penemuan yang tak dapat dijelaska teori yang ada, sehingga mengharuskan dirumuskannya teori-teori baru.
Tanpa eksperimen, penelitian teoretis sering berjalan ke arah yang salah; salah satu contohnya adalah teori-M, teori populer dalam fisika energi-tinggi, karena eksperimen untuk mengujinya belum pernah disusun. Meskipun fisika membahas beraneka ragam sistem, ada beberapa teori yang digunakan secara keseluruhan dalam fisika, bukan di satu bidang saja. Setiap teori ini diyakini benar adanya, dalam wilayah kesahihan tertentu. Contohnya, teori mekanika klasik dapat menjelaskan pergerakan benda dengan tepat, asalkan benda ini lebih besar daripada atom dan bergerak dengan kecepatan jauh lebih lambat daripada kecepatan cahaya. Teori-teori ini masih terus diteliti; contohnya, aspek mengagumkan dari mekanika klasik yang dikenal sebagai teori chaos ditemukan pada abad kedua puluh, tiga abad setelah dirumuskan oleh Isaac Newton. Namun, hanya sedikit fisikawan yang menganggap teori-teori dasar ini menyimpang. Oleh karena itu, teori-teori tersebut digunakan sebagai dasar penelitian menuju topik yang lebih khusus, dan semua pelaku fisika, apa pun spesialisasinya, diharapkan memahami teori-teori tersebut.
Meskipun banyak kemajuan telah dibuat dalam energi-tinggi, kuantum, dan fisika astronomikal, banyak fenomena sehari-hari lainnya, menyangkut system kompleks, chaos, atau turbulens masih dimengerti sedikit saja. Masalah rumit yang sepertinya dapat dipecahkan oleh aplikasi pandai dari dinamika dan mekanika, seperti pembentukan tumpukan pasir, "node" dalam air "trickling", teori katastrof, atau pengurutan-sendiri dalam koleksi heterogen yang bergetar masih tak terpecahkan. Fenomena rumit ini telah menerima perhatian yang semakin banyak sejak 1970-an untuk beberapa alasan, tidak lain dikarenakan kurangnya metode matematika modern dan komputer yang dapat menghitung sistem kompleks untuk dapat dimodelin dengan cara baru. Hubungan antar disiplin dari fisika kompleks juga telah meningkat, seperti dalam pelajaran turbulens dalam aerodinamika atau pengamatan pola pembentukan dalam system biologi. Pada 1932, Horrace Lamb meramalkan: Saya sudah tua sekarang, dan ketika saya meninggal dan pergi ke surga ada dua hal yang saya harap dapat diterangkan. Satu adalah elektrodinamika kuantum, dan satu lagi adalah gerakan turbulens dari fluida. Dan saya lebih optimis terhadap yang pertama.


Wikipedia Indonesia
Sejarah fisika sepanjang yang telah diketahui telah dimulai pada tahun sekitar 2400 SM, ketika kebudayaan Harappan menggunakan suatu benda untuk memperkirakan dan menghitung sudut bintang di angkasa. Sejak saat itu fisika terus berkembang sampai ke level sekarang. Perkembangan ini tidak hanya membawa perubahan di dalam bidang dunia benda, matematika dan filosofi namun juga, melalui teknologi, membawa perubahan ke dunia sosial masyarakat. Revolusi ilmu yang berlangsung terjadi pada sekitar tahun 1600 dapat dikatakan menjadi batas antara pemikiran purba dan lahirnya fisika klasik. Dan akhirnya berlanjut ke tahun 1900 yang menandakan mulai berlangsungnya era baru yaitu era fisika modern. Di era ini ilmuwan tidak melihat adanya penyempurnaan di bidang ilmu pengetahuan, pertanyaan demi pertanyaan terus bermunculan tanpa henti, dari luasnya galaksi, sifat alami dari kondisi vakum sampai lingkungan subatomik. Daftar persoalan dimana fisikawan harus pecahkan terus bertambah dari waktu ke waktu.
Fisika Awal
Sejak zaman dulu, manusia terus memperhatikan bagaimana benda-benda di sekitarnya berinteraksi, kenapa benda yang tanpa disangga jatuh keb bawah, kenapa benda yang berlainan memiliki sifat yang berlainan juga, dan sebagainya. Mereka juga mengira-ira tentang misteri alam semesta, bagaimana bentuk dan posisi bumi di tengah alam yang luas ini dan bagaima sifat-sifat dari matahari dan bulan, dua benda yang memiliki posisi penting dalam kehidupan manusia purba. Secara umum, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini mereka secara mudah langsung mengaitkannya dengan pekerjaan dewa. Akhirnya, jawaban yang mulai ilmiah namun tentu saja masih terlalu berspekulasi, mulai berkembang. Tentu saja jawaban ini kebanyakan masih salah karena tidak didasarkan pada eksperimen, bagaimanapun juga dengan begini ilmu pengetahuan mulai mendapat tempatnya. Fisika pada masa awal ini kebanyakan berkembang dari dunia filosofi, dan bukan dari eksperimen yang sistematis.

Kontribusi Islam
Saat itu kebudayaan didominasi oleh Kekaisaran Roma, ilmu medik dan fisika berkembang sangat pesat yang dipimpin oleh ilmuwan dan filsuf dari Yunani. Runtuhnya Kekaisaran Roma berakibat pada mundurnya perkembangan ilmu pengetahuan di dataran Eropa. Bagaimanapun juga kebudayaan di timur tengah terus berkembang pesat, banyak ilmuwan dari Yunani yang mencari dukungan dan bantuan di timur tengah ini. Akhirnya ilmuwan muslim pun berhasil mengembangkan ilmu astronomi dan matematika, yang akhirnya menemukan bidang ilmu pengetahuan baru yaitu kimia. Setelah bangsa Arab menaklukkan Persia, ilmu pengetahuan berkembang dengan cepat di Persia dan ilmuwan terus bermunculan yang akhirnya dengan giatnya memindahkan ilmu yang telah ada dari kebudayaan Yunani ke timur tengah yang saat itu sedang mundur dari Eropa yang mulai memasuki abad kegelapan.













BAB II
BIOGRAFI FISIKAWAN
FISIKAWAN BARAT
Archimedes
Archimedes yang hidup di Yunani pada tahun 287 sampai 212 sebelum masehi, adalah seorang matematikawan, fisikawan, astronom sekaligus filusuf. Archimedes dilahirkan di kota pelabuhan bernama Syracuse, kota ini sekarang dikenal sebagai Sisilia. Archimedes merupakan keponakan raja Hiero II yang memerintah di Syracuse pada masa itu. Ia dibunuh oleh seorang prajurit Romawi pada penjarahan kota Syracusa, meskipun ada perintah dari jendral Romawi, Marcellus bahwa ia tak boleh dilukai.
Nama Archimedes menjadi terkenal setelah ia melompat dari bak mandinya dan berlari-lari telanjang setelah membuktikan bahwa mahkota raja tidak terbuat dari emas murni. Ucapannya "Eureka (aku menemukannya)" menjadi terkenal sampai saat ini. Archimedes juga merupakan orang pertama yang mendefinisikan sistem angka yang mengandung "myriad (10000)", myramid menunjukkan seuatu bilangan yang nilainya tak berhingga. Ia juga mendefinisikan perbandingan antara keliling lingkaran dan jari-jari lingkaran yang dikenal sebagai pi sebesar 3.1429.
Raja Hiero II kala itu terikat perjanjian dengan bangsa Romawi. Syracuse harus mengirimkan gandum dalam jumlah yang besar pada bangsa Romawi, agar mereka tidak diserang. Hingga pada suatu ketika Hiero II tidak mampu lagi mengirim gandum dalam jumlah yang ditentukan. Karena itu Archimedes ditugaskan merancang dan membuat kapal jenis baru untuk memperkuat angkatan laut raja Hiero II.
Pada masa itu, kapal yang dibuat oleh Archimedes adalah kapal yang terbesar. Untuk dapat mengambang, kapal ini harus dikeringkan dahulu dari air yang menggenangi dek kapal. Karena besarnya kapal ini, jumlah air yang harus dipindahkanpun amat banyak. Karena itu Archimedes menciptakan sebuah alat yang disebut "Sekrup Archimedes". Dengan ini air dapat dengan mudah disedot dari dek kapal. Ukuran kapal yang besar ini juga menimbulkan masalah lain. Massa kapal yang berat, menyebabkan ia sulit untuk dipindahkan. Untuk mengatasi hal ini, Archimedes kembali menciptkan sistem katrol yang disebut "Compound Pulley". Dengan sistem ini, kapal tersebut beserta awak kapal dan muatannya dapat dipindahkan hanya dengan menarik seutas tali. Kapal ini kemudian diberi nama Syracusia, dan menjadi kapal paling fenomenal pada zaman itu.
Saat musuh mulai mengepung pantai Syracuse, Archimedes kembali memutar otak. Tujuannya kali ini adalah mencari cara untuk menenggelamkan kapal-kapal Romawi ini. Archimedes kemudian menciptakan alat yang disebut cakar Archimedes. Alat ini bentuknya mirip derek pada masa kini. Setelah alat ini secara diam-diam dikaitkan ke badan kapal musuh, derek ini kemudian ditarik. Akibanya kapal musuh akan oleng, atau bahkan robek dan tenggelam.
Selain kedua alat ini Archimedes juga mengembangkan ketapel dan balista untuk melawan pasukan Romawi. Namun sayangnya walaupun didukung berbagai penemuan Archimedes, Syracuse masih kalah kuat dibandingkan pasukan Romawi. Archimedespun akhirnya terbunuh oleh pasukan Romawi. Saat tewas Archimedes sedang mengerjakan persoalan geometri dengan menggambarkan lingkaran-lingkaran di atas tanah. Sebelum dibunuh ia meneriaki pasukan Romawi yang lewat "Jangan ganggu lingkaranku!!!

Galileo Galilei (1564- 1642)
Ilmuwan Itali besar ini mungkin lebih bertanggung jawab terhadap perkembangan metode ilmiah dari siapa pun juga. Galileo lahir di Pisa, tahun 1564. Selagi muda belajar di Universitas Pisa tetapi mandek karena urusan keuangan. Meski begitu tahun 1589 dia mampu dapat posisi pengajar di universitas itu. Beberapa tahun kemudian dia bergabung dengan Universitas Padua dan menetap di sana hingga tahun 1610. Dalam masa inilah dia menciptakan tumpukan penemuan-penemuan ilmiah.
Sumbangan penting pertamanya di bidang mekanika. Aristoteles mengajarkan, benda yang lebih berat jatuh lebih cepat ketimbang benda yang lebih enteng, dan bergenerasi-generasi kaum cerdik pandai menelan pendapat filosof Yunani yang besar pengaruh ini. Tetapi, Galileo memutuskan mencoba dulu benar-tidaknya, dan lewat serentetan eksperimen dia berkesimpulan bahwa Aristoteles keliru. Yang benar adalah, baik benda berat maupun enteng jatuh pada kecepatan yang sama kecuali sampai batas mereka berkurang kecepatannya akibat pergeseran udara. (Kebetulan, kebiasaan Galileo melakukan percobaan melempar benda dari menara Pisa tampaknya tanpa sadar).
Mengetahui hal ini, Galileo mengambil langkah-langkah lebih lanjut. Dengan hati-hati dia mengukur jarak jatuhnya benda pada saat yang ditentukan dan mendapat bukti bahwa jarak yang dilalui oleh benda yang jatuh adalah berbanding seimbang dengan jumlah detik kwadrat jatuhnya benda. Penemuan ini (yang berarti penyeragaman percepatan) memiliki arti penting tersendiri. Bahkan lebih penting lagi Galileo berkemampuan menghimpun hasil penemuannya dengan formula matematik. Penggunaan yang luas formula matematik dan metode matematik merupakan sifat penting dari ilmu pengetahuan modern.
Sumbangan besar Galileo lainnya ialah penemuannya mengenai hukum kelembaman. Sebelumnya, orang percaya bahwa benda bergerak dengan sendirinya cenderung menjadi makin pelan dan sepenuhnya berhenti kalau saja tidak ada tenaga yang menambah kekuatan agar terus bergerak. Tetapi percobaan-percobaan Galileo membuktikan bahwa anggapan itu keliru. Bilamana kekuatan melambat seperti misalnya pergeseran, dapat dihilangkan, benda bergerak cenderung tetap bergerak tanpa batas. Ini merupakan prinsip penting yang telah berulang kali ditegaskan oleh Newton dan digabungkan dengan sistemnya sendiri sebagai hukum gerak pertama salah satu prinsip vital dalam ilmu pengetahuan.
Penemuan Galileo yang paling masyhur adalah di bidang astronomi. Teori perbintangan di awal tahun 1600-an berada dalam situasi yang tak menentu. Terjadi selisih pendapat antara penganut teori Copernicus yang matahari-sentris dan penganut teori yang lebih lama, yang bumi-sentris. Sekitar tahun 1609 Galileo menyatakan kepercayaannya bahwa Copernicus berada di pihak yang benar, tetapi waktu itu dia tidak tahu cara membuktikannya. Di tahun 1609, Galileo dengar kabar bahwa teleskop diketemukan orang di Negeri Belanda. Meskipun Galileo hanya mendengar samar-samar saja mengenai peralatan itu, tetapi berkat kegeniusannya dia mampu menciptakan sendiri teleskop. Dengan alat baru ini dia mengalihkan perhatiannya ke langit dan hanya dalam setahun dia sudah berhasil membikin serentetan penemuan besar.
Dilihatnya bulan itu tidaklah rata melainkan benjol-benjol, penuh kawah dan gunung-gunung. Benda-benda langit, kesimpulannya, tidaklah rata serta licin melainkan tak beraturan seperti halnya wajah bumi. Ditatapnya Bima Sakti dan tampak olehnya bahwa dia itu bukanlah semacam kabut samasekali melainkan terdiri dari sejumlah besar bintang-bintang yang dengan mata telanjang memang seperti teraduk dan membaur satu sama lain.
Kemudian diincarnya planit-planit dan tampaklah olehnya Saturnus bagaikan dilingkari gelang. Teleskopnya melirik Yupiter dan tahulah dia ada empat buah bulan berputar-putar mengelilingi planit itu. Di sini terang-benderanglah baginya bahwa benda-benda angkasa dapat berputar mengitari sebuah planit selain bumi. Keasyikannya menjadi-jadi: ditatapnya sang surya dan tampak olehnya ada bintik-bintik dalam wajahnya. Memang ada orang lain sebelumnya yang juga melihat bintik-bintik ini, tetapi Galileo menerbitkan hasil penemuannya dengan cara yang lebih efektif dan menempatkan masalah bintik-bintik matahari itu menjadi perhatian dunia ilmu pengetahuan. Selanjutnya, penelitiannya beralih ke planit Venus yang memiliki jangka serupa benar dengan jangka bulan. Ini merupakan bagian dari bukti penting yang mengukuhkan teori Copernicus bahwa bumi dan semua planit lainnya berputar mengelilingi matahari.
Penemuan teleskop dan serentetan penemuan ini melempar Galileo ke atas tangga kemasyhuran. Sementara itu, dukungannya terhadap teori Copernicus menyebabkan dia berhadapan dengan kalangan gereja yang menentangnya habis-habisan. Pertentangan gereja ini mencapai puncaknya di tahun 1616: dia diperintahkan menahan diri dari menyebarkan hipotesa Copernicus. Galileo merasa tergencet dengan pembatasan ini selama bertahun-tahun. Baru sesudah Paus meninggal tahun 1623, dia digantikan oleh orang yang mengagumi Galileo. Tahun berikutnya, Paus baru ini –Urban VIII– memberi pertanda walau samar-samar bahwa larangan buat Galileo tidak lagi dipaksakan.
Enam tahun berikutnya Galileo menghabiskan waktu menyusun karya ilmiahnya yang penting Dialog Tentang Dua Sistem Penting Dunia. Buku ini merupakan peragaan hebat hal-hal yang menyangkut dukungan terhadap teori Copernicus dan buku ini diterbitkan tahun 1632 dengan ijin sensor khusus dari gereja. Meskipun begitu, penguasa-penguasa gereja menanggapi dengan sikap berang tatkala buku terbit dan Galileo langsung diseret ke muka Pengadilan Agama di Roma dengan tuduhan melanggar larangan tahun 1616.
Tetapi jelas, banyak pembesar-pembesar gereja tidak senang dengan keputusan menghukum seorang sarjana kenamaan. Bahkan dibawah hukum gereja saat itu, kasus Galileo dipertanyakan dan dia cuma dijatuhi hukuman enteng. Galileo tidak dijebloskan ke dalam bui tetapi sekedar kena tahanan rumah di rumahnya sendiri yang cukup enak di sebuah villa di Arcetri. Teorinya dia tidak boleh terima tamu, tetapi nyatanya aturan itu tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya. Hukuman lain terhadapnya hanyalah suatu permintaarn agar dia secara terbuka mencabut kembali pendapatnya bahwa bumi berputar mengelilingi matahari. Ilmuwan berumur 69 tahun ini melaksanakannya di depan pengadilan terbuka.

Isaac Newton (1642- 1727)
Sir Isaac Newton adalah seorang fisikawan, matematikawan, ahli astronomi dan juga ahli kimia yang berasal dari Inggris. Ia juga ilmuwan paling besar dan paling berpengaruh yang pernah hidup di dunia, lahir di Woolsthrope, Inggris, tepat pada hari Natal tahun 1642, bertepatan tahun dengan wafatnya Galileo. Seperti halnya Nabi Muhammad, dia lahir sesudah ayahnya meninggal Beliau merupakan pengikut aliran heliosentris dan ilmuwan yang sangat berpengaruh sepanjang sejarah, bahkan dikatakan sebagai bapak ilmu fisika modern.
Newton dilahirkan di kota Woolsthorpe-by-Colsterworth, hamlet di countyLincolnshire lahir secara prematur, dimana saat itu bayi prematur tidak diharapkan kehadirannya di dunia. Ayahnya, Isaac, meninggal tiga bulan sebelum kelahiran Newton, dan dua tahun kemudian ibunya, Hannah Ayscough Newton, menikah dengan lelaki lain dan meninggalkan Newton dengan neneknya. Newton merupakan kanak-kanak pintar. Berdasarkan pernyataan E.T. Bell (1937, Simon and Schuster) dan H. Eves: Newton memulai sekolah saat tinggal bersama neneknya di desa dan kemudian dikirimkan ke sekolah bahasa di daerah Grantham dimana dia akhirnya menjadi anak terpandai di sekolahnya. Saat bersekolah di Grantham dia tinggal di-kost milik apoteker lokal yang bernama William Clarke. Sebelum meneruskan kuliah di Universitas Cambridge pada usia 19, Newton sempat menjalin kasih dengan adik angkat William Clarke, Anne Storer. Saat Newton memfokuskan dirinya pada pelajaran, kisah cintanya dengan menjadi semakin tidak menentu dan akhirnya Storer menikahi orang lain. Banyak yang menegatakan bahwa dia, Newton, selalu mengenang kisah cintanya walaupun selanjutnya tidak pernah disebutkan Newton memiliki seorang kekasih dan bahkan pernah menikah.
Sejak usia 12 hingga 17 tahun, Newton mengenyam pendidikan di sekolah The Kings School yang terletak di Grantham (tanda tangannya masih terdapat di perpustakaan sekolah). Keluarganya mengeluarkan Newton dari sekolah dengan alasan agar dia menjadi petani saja, bagaimanapun Newton terlihat tidak menyukai pekerjaan barunya. Tapi pada akhirnya setelah meyakinkan keluarga dan ibunya dengan bantuan paman dan gurunya, Newton dapat menamatkan sekolah pada usia 18 tahun dengan nilai yang memuaskan.
Pada umurnya delapan belas dia masuk Universitas Cambridge. Di sinilah Newton secara kilat menyerap apa yang kemudian terkenal dengan ilmu pengetahuan dan matematik dan dengan cepat pula mulai melakukan penyelidikan sendiri. Antara usia dua puluh satu dan dua puluh tujuh tahun dia sudah meletakkan dasar-dasar teori ilmu pengetahuan yang pada gilirannya kemudian mengubah dunia.
Pertengahan abad ke-17 adalah periode pembenihan ilmu pengetahuan. Penemuan teropong bintang dekat permulaan abad itu telah merombak seluruh pendapat mengenai ilmu perbintangan. Filosof Inggris Francis Bacon dan Filosof Perancis Rene Descartes kedua-duanya berseru kepada ilmuwan seluruh Eropa agar tidak lagi menyandarkan diri pada kekuasaan Aristoteles, melainkan melakukan percobaan dan penelitian atas dasar titik tolak dan keperluan sendiri. Apa yang dikemukakan oleh Bacon dan Descartes, sudah dipraktekkan oleh si hebat Galileo. Penggunaan teropong bintang, penemuan baru untuk penelitian astronomi oleh Newton telah merevolusionerkan penyelidikan bidang itu, dan yang dilakukannya di sektor mekanika telah menghasilkan apa yang kini terkenal dengan sebutan “Hukum gerak Newton” yang pertama.
Dengan berbagai hasil karya ilmiah yang dicapainya, Newton menulis sebuah buku Philosophiae Naturalis Principia Mathematica, dimana pada buku tersebut dideskripsikan mengenai teori gravitasi secara umum, berdasarkan hukum gerak yang ditemukannya, dimana benda akan tertarik ke bawah karena gaya gravitasi. Bekerja sama dengan Gottfried Leibniz, Newton mengembangkan teori kalkulus. Newton merupakan orang pertama yang menjelaskan tentang teori gerak dan berperan penting dalam merumuskan gerakan melingkar dari hukum Kepler, dimana Newton memperluas hukum tersebut dengan beranggapan bahwa suatu orbit gerakan melingkar tidak harus selalu berbentuk lingkaran sempurna (seperti elipse, hiperbola dan parabola). Newton menemukan spektrum warna ketika melakukan percobaan dengan melewati sinar putih pada sebuah prisma, dia juga percaya bahwa sinar merupakan kumpulan dari partikel-partikel. Newton juga mengembangkan hukum tentang pendinginan yang di dapatkan dari teori binomial, dan menemukan sebuah prinsip momentum dan angular momentum.
Walaupun Copernicus dan Galileo sudah menyepak ke pinggir beberapa anggapan ngelantur tentang pengetahuan purba dan telah menyuguhkan pengertian yang lebih genah mengenai alam semesta, namun tak ada satu pokok pikiran pun yang terumuskan dengan seksama yang mampu membelokkan tumpukan pengertian yang gurem dan tak berdasar seraya menyusunnya dalam suatu teori yang memungkinkan berkembangnya ramalan-ramalan yang lebih ilmiah. Tak lain dari Isaac Newton-lah orangnya yang sanggup menyuguhkan kumpulan teori yang terangkum rapi dan meletakkan batu pertama ilmu pengetahuan modern yang kini arusnya jadi anutan orang.
Newton sendiri agak ogah-ogahan menerbitkan dan mengumumkan penemuan-penemuannya. Gagasan dasar sudah disusunnya jauh sebelum tahun 1669 tetapi banyak teori-teorinya baru diketahui publik bertahun-tahun sesudahnya. Penerbitan pertama penemuannya adalah menyangkut penjungkir-balikan anggapan lama tentang hal-ihwal cahaya. Dalam serentetan percobaan yang seksama, Newton menemukan fakta bahwa apa yang lazim disebut orang “cahaya putih” sebenarnya tak lain dari campuran semua warna yang terkandung dalam pelangi. Dan ia pun dengan sangat hati-hati melakukan analisa tentang akibat-akibat hukum pemantulan dan pembiasan cahaya. Berpegang pada hukum ini dia –pada tahun 1668– merancang dan sekaligus membangun teropong refleksi pertama, model teropong yang dipergunakan oleh sebagian terbesar penyelidik bintang-kemintang saat ini. Penemuan ini, berbarengan dengan hasil-hasil yang diperolehnya di bidang percobaan optik yang sudah diperagakannya, dipersembahkan olehnya kepada lembaga peneliti kerajaan Inggris tatkala ia berumur dua puluh sembilan tahun.
Keberhasilan Newton di bidang optik saja mungkin sudah memadai untuk mendudukkan Newton pada urutan daftar buku ini. Sementara itu masih ada penemuan-penemuan yang kurang penting di bidang matematika murni dan di bidang mekanika. Tetapi penemuan-penemuan Newton yang terpenting adalah di bidang mekanika, pengetahuan sekitar bergeraknya sesuatu benda. Galileo merupakan penemu pertama hukum yang melukiskan gerak sesuatu obyek apabila tidak dipengaruhi oleh kekuatan luar. Tentu saja pada dasarnya semua obyek dipengaruhi oleh kekuatan luar dan persoalan yang paling penting dalam ihwal mekanik adalah bagaimana obyek bergerak dalam keadaan itu. Masalah ini dipecahkan oleh Newton dalam hukum geraknya yang kedua dan termasyhur dan dapat dianggap sebagai hukum fisika klasik yang paling utama. Hukum kedua (secara matcmatik dijabarkan dcngan persamaan F = m.a) menetapkan bahwa akselerasi obyek adalah sama dengan gaya netto dibagi massa benda.
Terhadap kedua hukum itu Newton menambah hukum ketiganya yang masyhur tentang gerak (menegaskan bahwa pada tiap aksi, misalnya kekuatan fisik, terdapat reaksi yang sama dengan yang bertentangan) serta yang paling termasyhur penemuannya tentang kaidah ilmiah hukum gaya berat universal. Keempat perangkat hukum ini, jika digabungkan, akan membentuk suatu kesatuan sistem yang berlaku buat seluruh makro sistem mekanika, mulai dari pergoyangan pendulum hingga gerak planit-planit dalam orbitnya mengelilingi matahari yang dapat diawasi dan gerak-geriknya dapat diramalkan. Newton tidak cuma menetapkan hukum-hukum mekanika, tetapi dia sendiri juga menggunakan alat kalkulus matematik, dan menunjukkan bahwa rumus-rumus fundamental ini dapat dipergunakan bagi pemecahan problem.
Hukum Newton dapat dan sudah dipergunakan dalam skala luas bidang ilmiah serta bidang perancangan pelbagai peralatan teknis. Dalam masa hidupnya, pemraktekan yang paling dramatis adalah di bidang astronomi. Di sektor ini pun Newton berdiri paling depan. Tahun 1678 Newton menerbitkan buku karyanya yang masyhur Prinsip-prinsip matematika mengenai filsafat alamiah (biasanya diringkas Principia saja).
Dalam buku itu Newton mengemukakan teorinya tentang hukum gaya berat dan tentang hukum gerak. Dia menunjukkan bagaimana hukum-hukum itu dapat dipergunakan untuk memperkirakan secara tepat gerakan-gerakan planit-planit seputar sang matahari. Persoalan utama gerak-gerik astronomi adalah bagaimana memperkirakan posisi yang tepat dan gerakan bintang-kemintang serta planit-planit, dengan demikian terpecahkan sepenuhnya oleh Newton hanya dengan sekali sambar. Atas karya-karyanya itu Newton sering dianggap seorang astronom terbesar dari semua yang terbesar.

Pierre Laplace (1749- 1828)
Masa kecil Laplace tidak jelas diketahui. Ayah Laplace adalah keluarga petani yang tinggal di Beaumont-en-Auge, distrik Calvados, Perancis dan ibunya bernama Marie-Anne Sochon. Kedua orang tuanya berasal tanah pertanian subur di Tourgeville. Masa kecil Laplace hanya diketahui lewat penuturannya yang cenderung dibesar-besarkan. Dia malu dengan “kasta” kedua orang tuanya dan akan melakukan hal apapun untuk menutupi asal-usulnya sebagai petani. Kecerdasan Laplace diketahui oleh tetangga kaya melihat bakat menonjol anak desa ini.
Dikatakan bahwa sukses perdana Laplace adalah menang berdebat dalam suatu perdebatan theologi. Jika kenyataan ini benar, maka menarik sekali bahwa sampai dewasa Laplace adalah seorang atheisme. Laplace kecil belajar matematika di akademi militer di Beaumont sebagai seorang mahasiswa pandai sehingga diangkat menjadi asisten dosen. Di sana Laplace mengajar matematika untuk pertama kalinya, sebelum meneruskan sekolah di Caen. Ada versi yang menyebut bahwa ketertarikan orang bukan karena kemampuan matematika tetapi karena ingatan yang luar biasa sehingga mampu menarik perhatian orang-orang yang berpengaruh dan nantinya membawa dia ke Paris. Umur 18 tahun, Laplace menghapus “lumpur” sawah Beaumont di kakinya dan mencari keberuntungan dengan jalan merantau.
Tidak ada ide Laplace yang baru. Semua ide-idenya merupakan pengembangan atau hanya mengganti “kemasan” ide-ide orang lain. Ketika Lagrange menbicarakan problem tiga-raga (three-body), Laplace mengambil langkah serupa, namun dalam skala lebih luas. Ide Lagrange tentang teori potensial dikembangkan oleh Laplace sehingga membuat nama Laplace dikenal sampai sekarang. Laplace mulai dari hukum Newton dan digabung dengan dampak ketidakstabilan – tarik dan ulur/daya tarik – dari planet-planet terhadap matahari.
Begitu pula karya Legendre tentang cara melakukan analisis dibenahi oleh Laplace. Karya besarnya Mecanique celeste tetap mengacu kepada karya-karya orang lain digabungkan dengan “sentuhan” dari dirinya. Berangkat dari karya ini, kemudian Laplace mengembangkan apa yang kemudian disebut dengan model matematika untuk alam semesta. Peran Newton, seperti disebut di awal, tidak pelak lagi adalah panutan dan model acuan Laplace. Sumbangsihnya bagi dinamika sistem matahari (solar system) adalah topik yang terlupakan atau tidak diperhatikan oleh orang-orang lain. Berangkat dari topik sistem matahari timbul problem: apakah sistem matahari itu stabil atau tidak stabil? Diasumsikan bahwa hukum Newton tentang gravitasi berlaku umum (universal) dan hanya mengendalikan gerak planet-planet.
Langkah penting Laplace untuk menjawab pertanyaan di atas terjadi saat dia berumur 24 tahun (1773), dimana dia mampu membuktikan bahwa jarak antara planet-planet dengan matahari bervariasi tergantung pada periode. Prestasi ini membuat Laplace mendapat penghargaan, karir melonjak dan diangkat menjadi anggota Akademi Sains. Karya tersebut membuat Laplace akhirnya memutuskan bahwa dia akan mendarmabaktikan dan mengerahkan seluruh kemampuannya untuk menekuni bidang astronomi matematikal.
Tahun 1785, pada usia 36 tahun, Laplace dipromosikan menjadi anggota Akademi Sains dan memperoleh penghargaan sebagai Manusia berkarir dalam bidang sains (career of a man of science). Pada tahun ini pula Laplace mampu menjadi figur publik. Prestasi ini membuat dia dicalonkan sebagai kandidat tunggal pada Sekolah Militer. Di sini Laplace berkenalan dengan seorang anak muda yang menjegal rencana-rencananya dalam bidang matematika untuk masuk ke dalam lumpur kotor [permainan] politik. Anak muda itu bernama Napoleon Bonaparte (1769 – 1821).
Saat revolusi, Laplace duduk di atas punggung kuda dan mengawasi segalanya berjalan lancar. Tak seorangpun dengan keangkuhan dan ambisi besar mampu lolos dari marabahaya. De Pastoret menduga bahwa Lagrange dan Laplace lolos dari guilitin karena keahlian keduanya masih dibutuhkan untuk menghitung lintasan perluru (meriam) dan membantu produksi sendawa (salpeter) sebagai bahan dasar mesiu.
Setelah revolusi, Laplace terjun ke politik. Barangkali ingin memecahkan prestasi Newton. Laplace dikritik karena tidak mampu mengendalikan kantor-kantor pelayanan masyarakat di bawah rezim pengganti tanpa mengubah haluan politiknya. Keahlian Laplace adalah meyakinkan lawan politiknya bahwa dia adalah pendukung setia. Hasil akhirnya, Laplace selalu mendapat jabatan setiap kali ganti pemerintahan. Dapat berganti haluan politik dalam semalam dari republikan yang fanatik maupun pendukung kerajaan yang paling bersemangat.
Teori potensial - adaptasi dari Lagrange - dikembangkan oleh Laplace menuruti mimpi-mimpinya menjadi signifikan bagi jaman modern. Tanpa peran matematik, teori ini sudah mati prematur dan kita semua tidak pernah mengetahui apa itu elektromagnetik. Terlepas dari teori ini telah muncul suatu cabang matematika yang diigunakan untuk memecahkan problem, sekarang ini makin signifikan untuk fisika dibandingkan dengan saat teori gravitasi Newton diperkenalkan. Konsep potensial adalan inspirasi matematikal nomor wahid – memungkinkan kita menyelesaikan problem-problem fisika yang selama ini tampaknya tidak tersentuh.
Potensial adalah suatu fungsi yang digambarkan dalam hubungannya dengan gerakan zat cair dan persamaan Laplace dibuat menurut kaidah dari Newton. Fungsi u adalah “potensi kecepatan”; apabila menggunakan rumus gravitasi Newton maka u adalah “potensi gravitasi.” Pengenalan konsep potensial ke dalam teori gerakan zat cair, gravitasi, elektromagnetik dan lain-lainnya adalah pencapaian paling penting dalam fisika matematika. Dampak dari penggantian persamaan-persamaan diferential ke dalam dua atau tiga variabel tidak diketahui dengan menggunakan persamaan dengan satu variabel tidak diketahui.
Karya puncak Laplace Mecanique celeste, adalah karya astronomi dengan segala permasalahannya diterbitkan dalam periode 12 tahun. Dibuat dua jilid pada tahun 1799, berisikan gerakan planet-planet, bentuk-bentuk (saat diputar), dan gelombang lautan; Dua jilid berikutnya muncul pada tahun 1802 dan tahun 1805 berisikan investigasi dan lengkap selesai dengan terbitnya jilid 5 antara tahun 1823 – 1825. Ekspresi matematika yang digunakan Laplace jauh dari sahih. Laplace lebih tertarik dengan hasil akhir dibandingkan bagaimana cara memperolehnya. Untuk “menyembunyikan” cacat matematika ini dinyatakan dalam komentar “Itu mudah dilihat.” Karya lain adalah “Eksposisi dari sistem Alam Semesta” terbit pada tahun 1796. Disebut karya puncak Laplace yang tidak menyentuh matematika. Makalah ini tidak panjang karena hanya 153 halaman kuarto. Tidak lupa Laplace menyinggung teori probabilitas pada tahun 1820. Semua karya itu mampu mengukuhkan Laplace sebagai penulis besar sama seperti matematikawan besar.
Bagaimana posisi Laplace saat Napoleon jatuh? Mudah ditebak, dengan keahlian diplomasi, dia banting setir menjadi pengikut setia Louis VIII dan menduduki jabatan dengan gelar Marquis de Laplace. Pengabdian Laplace, kemudian, tahun 1816, memperoleh penghargaan dengan diangkatnya Laplace menjadi presiden komite untuk pembenahan Ecole Politehnique. Ada cerita tentang Laplace ketika dia memperlihatkan karya Mecanique celeste kepada Napoleon, menghadapi pertanyaan, ”Anda menulis buku sedemikian tebal tentang sistem alam semesta tetapi sedikitpun tidak menyebut siapa penciptaNya.” Langsung dijawab dengan lugas, ”Tuan, saya tidak membutuhkan hipotesis.”Laplace menikmati masa tuanya di sebuah kota kecil, Arcueil, dekat Paris. Setelah beberapa hari sakit, Laplace meninggal.
Matematika fisika dapat disebut sebagai kiprah pertama Laplace dalam menggunakan matematika untuk penerapan. Transformasi Laplace – mengabadikan nama Laplace - digunakan untuk menyelesaikan persamaan-persamaan diferential dan menentukan respons gelombang (oscillator) harmonik bagi sinyal masukan (input). Dalam riwayat Laplace tampaknya dituntut suatu keberpihakan seorang ilmuwan apabila terjadi perubahan.


Michael Faraday (1791- 1867)
Michael Faraday lahir tahun 1791 di Newington, Inggris. Berasal-usul dari keluarga tak berpunya dan umumnya belajar sendiri. Di usia empat belas tahun dia magang jadi tukang jilid dan jual buku, dan kesempatan inilah yang digunakannya banyak baca buku seperti orang kesetanan. Tatkala umurnya menginjak dua puluh tahun, dia mengunjungi ceramah-ceramah yang diberikan oleh ilmuwan Inggris kenamaan Sir Humphry Davy. Faraday terpesona dan ternganga-nganga. Ditulisnya surat kepada Davy dan pendek ceritera untung baik diterima sebagai asistennya. Hanya dalam tempo beberapa tahun, Faraday sudah bisa membikin penemuan-penemuan baru atas hasil kreasinya sendiri. Meski dia tidak punya latar belakang yang memadai di bidang matematika, selaku ahli ilmu alam dia tak terlawankan.
Penemuan Faraday pertama yang penting di bidang listrik terjadi tahun 1821. Dua tahun sebelumnya Oersted telah menemukan bahwa jarum magnit kompas biasa dapat beringsut jika arus listrik dialirkan dalam kawat yang tidak berjauhan. Ini membikin Faraday berkesimpulan, jika magnit diketatkan, yang bergerak justru kawatnya. Bekerja atas dasar dugaan ini, dia berhasil membuat suatu skema yang jelas dimana kawat akan terus-menerus berputar berdekatan dengan magnit sepanjang arus listrik dialirkan ke kawat. Sesungguhnya dalam hal ini Faraday sudah menemukan motor listrik pertama, suatu skema pertama penggunaan arus listrik untuk membuat sesuatu benda bergerak. Betapapun primitifnya, penemuan Faraday ini merupakan “nenek moyang” dari semua motor listrik yang digunakan dunia sekarang ini.
Ini merupakan pembuka jalan yang luar biasa. Tetapi, faedah kegunaan praktisnya terbatas, sepanjang tidak ada metode untuk menggerakkan arus listrik selain dari baterei kimiawi sederhana pada saat itu. Faraday yakin, mesti ada suatu cara penggunaan magnit untuk menggerakkan listrik, dan dia terus-menerus mencari jalan bagaimana menemukan metode itu. Kini, magnit yang tak berpindah-pindah tidak mempengaruhi arus listrik yang berdekatan dengan kawat. Tetapi di tahun 1831, Faraday menemukan bahwa bilamana magnit dilalui lewat sepotong kawat, arus akan mengalir di kawat sedangkan magnit bergerak. Keadaan ini disebut “pengaruh elektro magnetik,” dan penemuan ini disebut “Hukum Faraday” dan pada umumnya dianggap penemuan Faraday yang terpenting dan terbesar.
Ini merupakan penemuan yang monumental, dengan dua alasan. Pertama, “Hukum Faraday” mempunyai arti penting yang mendasar dalam hubungan dengan pengertian teoritis kita tentang elektro magnetik. Kedua, elektro magnetik dapat digunakan untuk menggerakkan secara terus-menerus arus aliran listrik seperti diperagakan sendiri oleh Faraday lewat pembuatan dinamo listrik pertama. Meski generator tenaga pembangkit listrik kita untuk mensuplai kota dan pabrik dewasa ini jauh lebih sempurna ketimbang apa yang diperbuat Faraday, tetapi kesemuanya berdasar pada prinsip serupa dengan pengaruh elektro magnetik.
Faraday juga yang memperkenalkan ke dunia fisika gagasan penting tentang garis magnetik dan garis kekuatan listrik. Dengan penekanan bahwa bukan magnit sendiri melainkan medan diantaranya, dia menolong mempersiapkan jalan untuk pelbagai macam kemajuan di bidang fisika modern, termasuk pernyataan Maxwell tentang persamaan antara dua ekspresi lewat tanda (=) seperti 2x + 5 = 10. Faraday juga menemukan, jika perpaduan dua cahaya dilewatkan melalui bidang magnit, perpaduannya akan mengalami perubahan. Penemuan ini punya makna penting khusus, karena ini merupakan petunjuk pertama bahwa ada hubungan antara cahaya dengan magnit.
Faraday bukan cuma cerdas tetapi juga tampan dan punya gaya sebagai penceramah. Tetapi, dia sederhana, tak ambil peduli dalam hal kemasyhuran, duit dan sanjungan. Dia menolak diberi gelar kebangsawanan dan juga menolak jadi ketua British Royal Society. Hidup perkawinannya panjang dan berbahagia, cuma tak punya anak. Dia tutup usia tahun 1867 di dekat kota London.

James Clerk Maxwell (1831- 1879)
Fisikawan Inggris kesohor James Clerk Maxwell ini terkenal melalui formulasi empat pernyataan yang menjelaskan hukum dasar listrik dan magnit. Kedua bidang ini sebelum Maxwell sudah diselidiki lama sekali dan sudah sama diketahui ada kaitan antar keduanya. Namun, walau pelbagai hukum listrik dan kemagnitan sudah diketemukan dan mengandung kebenaran dalam beberapa segi, sebelum Maxwell, tak ada satu pun dari hukum-hukum itu yang merupakan satu teori terpadu. Dalam dia punya empat perangkat hukum yang dirumuskan secara ringkas (tetapi punya bobot tinggi), Maxwell berhasil menjabarkan secara tepat perilaku dan saling hubungan antara medan listrik dan magnit.
Dengan begitu dia mengubah sejumlah besar fenomena menjadi satu teori tunggal yang dapat dijadikan pegangan. Pendapat Maxwell telah jadi anutan pada abad sebelumnya secara luas baik di sektor teori maupun dalam praktek ilmu pengetahuan.
Nilai terpenting dari, pendapat Maxwell yang baru itu adalah: banyak persamaan umum yang bisa terjadi dalam semua keadaan. Semua hukum-hukum listrik dan magnit yang sudah ada sebelumnya dapat dianggap berasal dari pendapat Maxwell, begitu pula sejumlah besar hukum lainnya, yang dulunya merupakan teori yang tidak dikenal. Dari pendapat Maxwell ini dapat diperlihatkan betapa pergoyangan bolak-balik bidang elektromagnetik secara periodik adalah sesuatu hal yang bisa terjadi. Gerak bolak-balik seperti pendulum ini disebut gelombang elektromagnetik, yang bilamana sekali digerakkan akan menyebar terus hingga angkasa luar. Dari pendapat-pendapat ini mampu menunjukkan bahwa kecepatan gelombang elektromagnetik itu mencapai sekitar 300.000 kilometer (186.000 mil) per detik. Maxwell mengetahui bahwa ini sama dengan ukuran kecepatan cahaya. Dari sudut ini dia dengan tepat mengambil kesimpulan bahwa cahaya itu sendiri terdiri dari gelombang elektromagnetik.
Jadi, pendapat Maxwell bukan semata merupakan hukum dasar dari kelistrikan dan kemagnitan, tetapi juga sekaligus merupakan hukum dasar optik. Sesungguhnya, semua hukum terdahulu yang dikenal sebagai hukum optik dapat dikaitkan dengan pendapatnya, juga banyak fakta dan hubungan dengan hal-hal yang dulunya tidak terungkapkan.
Cahaya yang tampak oleh mata bukan semata jenis yang memungkinkan radiasi elektromagnetik. Pendapat Maxwell menunjukkan bahwa gelombang elektromagnetik lain, berbeda dengan cahaya yang tampak oleh mata dalam dia punya panjang gelombang dan frekuensi, bisa saja ada. Kesimpulan teoritis ini secara mengagumkan diperkuat oleh Heinrich Hertz, yang sanggup menghasilkan dan menemui kedua gelombang yang tampak oleh mata yang diramalkan oleh Maxwell itu. Beberapa tahun kemudian Guglielmo Marconi memperagakan bahwa gelombang yang tak terlihat mata itu dapat digunakan buat komunikasi tanpa kawat sehingga menjelmalah apa yang namanya radio itu. Kini, kita gunakan juga buat televisi, sinar X, sinar gamma, sinar infra, sinar ultraviolet adalah contoh-contoh dari radiasi elektromagnetik. Semuanya bisa dipelajari lewat hasil pemikiran Maxwell.
Meski kemasyhuran Maxwell yang paling menonjol terletak pada sumbangan pikirannya yang dahsyat di bidang elektromagnetik dan optik, dia juga memberi sumbangan penting bagi dunia ilmu pengetahuan di segi lain termasuk teori-teori astronomi dan termodinamika (penyelidikan ihwal panas). Salah satu minat khususnya adalah teori kinetik tentang gas. Maxwell menyadari bahwa tidak semua molekul gas bergerak pada kecepatan sama. Sebagian lebih lambat, sebagian lebih cepat, dan sebagian lagi dengan kecepatan yang luar biasa. Maxwell mencoba rumus khusus menunjukkan bagian terkecil molekul bergerak (dalam suhu tertentu) pada kecepatan yang tertentu pula. Rumus ini disebut "penyebaran Maxwell," merupakan rumus yang paling luas terpakai dalam rumus-rumus ilmiah, dan mengandung makna dan manfaat penting pada tiap cabang fisika.
Maxwell dilahirkan di Edinburgh, Skotlandia, tahun 1831. Dia teramatlah dini berkembang: pada usia lima belas tahun dia sudah mampu mempersembahkan sebuah kertas kerja ilmiah kepada "Edinburgh Royal Society." Dia masuk Universitas Edinburgh dan tamat Universitas Cambridge. Kawin, tetapi tak beranak. Maxwell umumnya dianggap teoritikus terbesar di bidang fisika dalam seluruh masa antara Newton dan Einstein. Kariernya yang cemerlang berakhir terlampau cepat karena dia meninggal dunia tahun 1879 akibat serangan kanker, tak berapa lama sehabis merayakan ulang tahunnya yang ke-48.

Max Planck (1858- 1947)
Dilahirkan tahun 1858 di kota Kiel, Jerman, dia belajar di Universitas Berlin dan Munich, peroleh gelar Doktor dalam ilmu fisika dengan summa cum laude dari Universitas Munich selagi berumur baru dua puluh satu tahun. Sebentar dia mengajar di Universitas Munich, kemudian di Universitas Kiel. Di tahun 1889 dia jadi mahaguru Univeristas Berlin sampai pensiunnya tiba tatkala usianya mencapai tujuh puluh. Itu tahun 1928.
Planck, seperti halnya ilmuwan lain, tertarik dengan "radiasi kuantitas gelap," julukan buat radiasi elektromagnetik dikeluarkan oleh obyek gelap sempurna apabila dipanaskan. (Suatu obyek gelap sempurna dijelaskan sebagai sesuatu yang tidak memantulkan cahaya, tetapi sepenuhnya menyerap semua cahaya yang jatuh di atasnya). Percobaan-percobaan para ahli fisika telah membuat ukuran yang hati-hati perihal radiasi yang dikeluarkan oleh obyek itu bahkan sebelum Planck bekerja dalam masalah itu.
Hasil karya Planck pertama adalah penemuannya dalam hal formula secara aljabar yang ruwet yang dengan tepat menggambarkan "radiasi kuantitas gelap." Formula ini yang kerap digunakan dalam teori fisika sekarang dengan rapi meringkas data-data percobaan. Tetapi ada satu masalah: hukum fisika yang sudah diterima meramalkan adanya suatu formula yang samasekali berbeda.
Planck berkecimpung dalam-dalam terhadap soal ini dan akhirnya tampil dengan teori baru yang radikal: energi radiant cuma keluar pada pergandaan yang tepat dari unit elementer yang disebut Planck "kuantum". Menurut teori Planck, ukuran kuantum cahaya tergantung pada frekuensi cahaya (misalnya pada warnanya), dan juga berimbang dengan kuantitas fisik yang oleh Planck diringkas dengan "h", tetapi sekarang disebut "patokan Planck." Hipotesa Planck amatlah berlawanan dengan apa yang jadi konsep umum fisika. Tetapi, dengan penggunaan ini dia mampu menemukan keaslian teoritis yang tepat daripada formula yang benar tentang "radiasi kuantitas gelap."
Teori Planck begitu revolusioner, yang tak syak lagi bisa dianggap suatu gagasan eksentrik kalau saja Planck bukan seorang ahli fisika yang mantap dan konservatif. Kendati hipotesanya terdengar aneh, dalam soal khusus ini jelas merupakan penuntun ke arah formula yang benar. Pada mulanya, umumnya ahli fisika (termasuk Planck sendiri) melihat hipotesanya sebagai tak lain dari sebuah fiksi matematik yang cocok. Sesudah beberapa tahun, hal itu berubah sehingga konsepsi Planck tentang kuantum dapat digunakan untuk pelbagai fenomena fisik selain untuk "radiasi kuantitas gelap." Einstein menggunakan konsep ini di tahun 1905 dalam rangka menjelaskan efek fotoelektrika, dan Niels Bohr menggunakannya di tahun 1913 dalam teorinya tentang struktur atom. Menjelang tahun 1918 tatkala Planck peroleh Hadiah Nobel, jelaslah sudah bahwa hipotesanya pada dasarnya benar dan itu mempunyai arti penting yang fundamental dalam teori fisika.
Sikap anti Nazi Planck yang keras membuat kedudukannya berabe di masa pemerintahan Hitler. Anak laki-lakinya dihukum mati di awal tahun 1945 akibat peranannya dalam komplotan para perwira yang punya rencana membunuh Hitler. Planck sendiri mati tahun 1947, pada umur delapan puluh sembilan tahun. Perkembangan mekanika kuantum mungkin yang paling penting dari perkembangan ilmu pengetahuan dalam abad ke-20, lebih penting ketimbang teori relativitas Einstein. Patokan "h" Planck memegang peranan penting dalam teori fisika dan sekarang dihimpun jadi dua atau tiga patokan fisika paling dasar. Patokan itu muncul dalam teori struktur atom, dalam prinsip "ketidakpastian" Heisenberg, dalam teori radiasi dan dalam banyak lagi formula ilmiah. Perkiraan pertama Planck mengenai nilai jumlah adalah dalam batas perhitungan 2% yang diterima sekarang.
Planck umumnya dianggap bapak mekanika kuantum. Kendati dia memainkan peranan tak seberapa dalam perkembangan teori selanjutnya, adalah keliru mengecilkan arti Planck. Jalan mula yang disuguhkannya sungguh penting. Dia membebaskan pikiran orang dari anggapan-anggapan keliru yang ada sebelumnya, dan dia memungkinkan orang-orang sesudahnya menyusun teori yang jauh lebih jernih daripada yang sekarang kita miliki

Albert Einstein (1879- 1955)
Albert Einstein (lahir di Ulm, Kerajaan Württemberg, Kerajaan Jerman, 14 Maret 1879 – meninggal di Princeton, New Jersey, Amerika Serikat, 18 April 1955 pada umur 76 tahun) adalah seorang ilmuwan fisika teoretis yang dipandang luas sebagai ilmuwan terbesar dalam abad ke-20. Dia mengemukakan teori relativitas dan juga banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistik, dan kosmologi. Dia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun 1921 untuk penjelasannya tentang efek fotoelektrik dan “pengabdiannya bagi Fisika Teoretis”.
Setelah teori relativitas umum dirumuskan, Einstein menjadi terkenal ke seluruh dunia, pencapaian yang tidak biasa bagi seorang ilmuwan. Di masa tuanya, keterkenalannya melampaui ketenaran semua ilmuwan dalam sejarah, dan dalam budaya populer, kata Einstein dianggap bersinonim dengan kecerdasan atau bahkan jenius. Wajahnya merupakan salah satu yang paling dikenal di seluruh dunia.
Einstein dilahirkan di Ulm di Württemberg, Jerman; sekitar 100 km sebelah timur Stuttgart. Bapaknya bernama Hermann Einstein, seorang penjual ranjang bulu yang kemudian menjalani pekerjaan elektrokimia, dan ibunya bernama Pauline. Mereka menikah di Stuttgart-Bad Cannstatt. Keluarga mereka keturunan Yahudi; Albert disekolahkan di sekolah Katholik dan atas keinginan ibunya dia diberi pelajaran biola.
Pada umur lima tahun, ayahnya menunjukkan kompas kantung, dan Einstein menyadari bahwa sesuatu di ruang yang “kosong” ini beraksi terhadap jarum di kompas tersebut; dia kemudian menjelaskan pengalamannya ini sebagai salah satu saat yang paling menggugah dalam hidupnya. Meskipun dia membuat model dan alat mekanik sebagai hobi, dia dianggap sebagai pelajar yang lambat, kemungkinan disebabkan oleh dyslexia, sifat pemalu, atau karena struktur yang jarang dan tidak biasa pada otaknya (diteliti setelah kematiannya). Dia kemudian diberikan penghargaan untuk teori relativitasnya karena kelambatannya ini, dan berkata dengan berpikir dalam tentang ruang dan waktu dari anak-anak lainnya, dia mampu mengembangkan kepandaian yang lebih berkembang. Pendapat lainnya, berkembang belakangan ini, tentang perkembangan mentalnya adalah dia menderita Sindrom Asperger, sebuah kondisi yang berhubungan dengan autisme.
Kegagalannya dalam seni liberal dalam tes masuk Eidgenössische Technische Hochschule (Institut Teknologi Swiss Federal, di Zurich) pada tahun berikutnya adalah sebuah langkah mundur dia oleh keluarganya dikirim ke Aarau, Swiss, untuk menyelesaikan sekolah menengahnya, di mana dia menerima diploma pada tahun 1896, Einstein beberapa kali mendaftar di Eidgenössische Technische Hochschule. Pada tahun berikutnya dia melepas kewarganegaraan Württemberg, dan menjadi tak bekewarganegaraan.
Pada 1898, Einstein menemui dan jatuh cinta kepada Mileva Marić, seorang Serbia yang merupakan teman kelasnya (juga teman Nikola Tesla). Pada tahun 1900, dia diberikan gelar untuk mengajar oleh Eidgenössische Technische Hochschule dan diterima sebagai warga negara Swiss pada 1901. Selama masa ini Einstein mendiskusikan ketertarikannya terhadap sains kepada teman-teman dekatnya, termasuk Mileva. Dia dan Mileva memiliki seorang putri bernama Lieserl, lahir dalam bulan Januari tahun 1902. Lieserl Einstein, pada waktu itu, dianggap tidak legal karena orang tuanya tidak menikah.
Einstein menikahi Mileva pada 6 Januari 1903. Pernikahan Einstein dengan Mileva, seorang matematikawan. Pada 14 Mei 1904, anak pertama dari pasangan ini, Hans Albert Einstein, lahir. Pada 1904, posisi Einstein di Kantor Paten Swiss menjadi tetap. Dia mendapatkan gelar doktor setelah menyerahkan thesis “Eine neue Bestimmung der Moleküldimensionen” (“On a new determination of molecular dimensions”) pada tahun 1905 dari Universitas Zürich.
Di tahun yang sama dia menulis empat artikel yang memberikan dasar fisika modern, tanpa banyak sastra sains yang dapat ia tunjuk atau banyak kolega dalam sains yang dapat ia diskusikan tentang teorinya. Banyak fisikawan setuju bahwa ketiga thesis itu (tentang gerak Brownian), efek fotolistrik, dan relativitas khusus) pantas mendapat Penghargaan Nobel. Tetapi hanya thesis tentang efek fotoelektrik yang mendapatkan penghargaan tersebut. Ini adalah sebuah ironi, bukan hanya karena Einstein lebih tahu banyak tentang relativitas, tetapi juga karena efek fotoelektrik adalah sebuah fenomena kuantum, dan Einstein menjadi terbebas dari jalan dalam teori kuantum. Yang membuat thesisnya luar biasa adalah, dalam setiap kasus, Einstein dengan yakin mengambil ide dari teori fisika ke konsekuensi logis dan berhasil menjelaskan hasil eksperimen yang membingungkan para ilmuwan selama beberapa dekade.
Dia menyerahkan thesis-thesisnya ke “Annalen der Physik”. Mereka biasanya ditujukan kepada “Annus Mirabilis Papers” (dari Latin: Tahun luar biasa). Persatuan Fisika Murni dan Aplikasi (IUPAP) merencanakan untuk merayakan 100 tahun publikasi pekerjaan Einstein di tahun 1905 sebagai Tahun Fisika 2005.




FISIKAWAN TIMUR TENGAH
Ibnu Haitham
Ibnu Haitham atau nama sebenarnya Abu All Muhammad al-Hassan ibnu al-Haitham, atau dalam kalangan cerdik pandai di Barat, beliau dikenal dengan nama Alhazen, adalah seorang ilmuwan Islam yang ahli dalam bidang sains, falak, mate¬matika, geometri, pengobatan, dan filsafat. Beliau banyak pula melakukan penyelidikan mengenai cahaya, dan telah memberikan ilham kepada ahli sains barat seperti Boger, Bacon, dan Kepler dalam menciptakan mikroskop serta teleskop.
Islam sering kali diberikan gambaran sebagai agama yang mundur dan memundurkan. Islam juga dikatakan tidak menggalakkan umatnya menuntut dan menguasai pelbagai lapangan ilmu. Kenyataan dan gambaran yang diberikan itu bukan saja tidak benar tetapi bertentangan dengan hakikat sejarah yang sebenarnya. Sejarah telah membuktikan betapa dunia Islam telah melahirkan banyak golongan sarjana dan ilmuwan yang cukup hebat dalam bidang falsafah, sains, politik, kesusasteraan, kemasyarakatan, agama, pengobatan, dan sebagainya. Salah satu ciri yang dapat diperhatikan pada para tokoh ilmuwan Islam ialah mereka tidak sekedar dapat menguasai ilmu tersebut pada usia yang muda, tetapi dalam masa yang singkat dapat menguasai beberapa bidang ilmu secara bersamaan.
Dalam kalangan cerdik pandai di Barat, beliau dikenali dengan nama Alhazen. Ibnu Haitham dilahirkan di Basrah pada tahun 354H bersamaan dengan 965 Masehi. Beliau memulai pendidikan awalnya di Basrah sebelum dilantik menjadi pegawai pemerintah di bandar kelahirannya. Setelah beberapa lama berkhidmat dengan pihak pemerintah di sana, beliau mengambil keputusan merantau ke Ahwaz dan Baghdad. Di perantauan beliau telah melanjutkan pengajian dan menumpukan perhatian pada penulisan.
Kecintaannya kepada ilmu telah membawanya berhijrah ke Mesir. Selama di sana beliau telah mengambil kesempatan melakukan beberapa kerja penyelidikan mengenai aliran dan saliran Sungai Nil serta menyalin buku-buku mengenai matematika dan falak. Tujuannya adalah untuk mendapatkan uang cadangan dalam menempuh perjalanan menuju Universitas Al-Azhar. Hasil daripada usaha itu, beliau telah menjadi seo¬rang yang amat mahir dalam bidang sains, falak, mate¬matik, geometri, pengobatan, dan falsafah. Tulisannya mengenai mata, telah menjadi salah satu rujukan yang penting dalam bidang pengajian sains di Barat. Malahan kajiannya mengenai pengobatan mata telah menjadi asas kepada pengajian pengobatan modern mengenai mata.
Ibnu Haitham merupakan ilmuwan yang gemar melakukan penyelidikan. Penyelidikannya mengenai cahaya telah memberikan ilham kepada ahli sains barat seperti Boger, Bacon, dan Kepler mencipta mikroskop serta teleskop. Beliau merupakan orang pertama yang menulis dan menemui pelbagai data penting mengenai cahaya.
Beberapa buah buku mengenai cahaya yang ditulisnya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggeris, antaranya ialah Light dan On Twilight Phenomena. Kajiannya banyak membahaskan mengenai senja dan lingkaran cahaya di sekitar bulan dan matahari serta bayang bayang dan gerhana. Menurut Ibnu Haitham, cahaya fajar bermula apabila mata¬hari berada di garis 19 darjah di ufuk timur. Warna merah pada senja pula akan hilang apabila mata¬hari berada di garis 19 darjah ufuk barat. Dalam kajiannya, beliau juga telah berjaya menghasilkan kedudukan cahaya seperti bias cahaya dan pembalikan cahaya.
Ibnu Haitham juga turut melakukan percobaan terhadap kaca yang dibakar dan dari situ terhasillah teori lensa pembesar. Teori itu telah digunakan oleh para saintis di Itali untuk menghasilkan kanta pembesar yang pertama di dunia. Yang lebih menakjubkan ialah Ibnu Haitham telah menemui prinsip isi padu udara sebelum seorang saintis yang bernama Trricella mengetahui perkara itu 500 tahun kemudian. Ibnu Haitham juga telah menemui kewujudan tarikan graviti sebelum Issaac Newton mengetahuinya. Selain itu, teori Ibnu Hai¬tham mengenai jiwa manusia sebagai satu rentetan perasaan yang bersambung-sambung secara teratur telah memberikan ilham kepada saintis barat untuk menghasilkan wayang gambar. Teori beliau telah membawa kepada penemuan filem yang kemudiannya disambung-sambung dan dimainkan kepada para penonton sebagaimana yang dapat kita tontoni pada masa kini.
Ibnu Haitham membuktikan pandangannya apabila beliau begitu ghairah mencari dan mendalami ilmu pengetahuan pada usia mudanya. Sehingga kini beliau berjaya menghasilkan banyak buku dan makalah. Antara buku karyanya termasuk:
Al'Jami' fi Usul al'Hisab yang mengandungi teori-teori ilmu metametik dan metametik penganalisaannya;
Kitab al-Tahlil wa al'Tarkib mengenai ilmu geometri;
Kitab Tahlil ai'masa^il al 'Adadiyah tentang algebra;
Maqalah fi Istikhraj Simat al'Qiblah yang mengupas tentang arah kiblat bagi segenap rantau;
Maqalah fima Tad'u llaih mengenai penggunaan geometri dalam urusan hukum syarak dan
Risalah fi Sina'at al-Syi'r mengenai teknik penulisan puisi.

Kamera Obscura (dalam bahasa Latin berarti kamar gelap), pengembangan hasil penemuan Ibnu Al Haitham yang didasarkan atas prinsip menangkap pantulan cahaya dari sebuah benda.
Al- Khawarizmi
Nama Asli dari al-Khawarizmi ialah Muhammad Ibn Musa al-khawarizmi. Selain itu beliau dikenali sebagai Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad bin Yusoff. Al-Khawarizmi dikenal di Barat sebagai al-Khawarizmi, al-Cowarizmi, al-Ahawizmi, al-Karismi, al-Goritmi, al-Gorismi dan beberapa cara ejaan lagi. Beliau dilahirkan di Bukhara.Tahun 780-850M adalah zaman kegemilangan al-Khawarizmi. al-Khawarizmi telah wafat antara tahun 220 dan 230M. Ada yang mengatakan al-Khawarizmi hidup sekitar awal pertengahan abad ke-9M. Sumber lain menegaskan beliau hidup di Khawarism, Usbekistan pada tahun 194H/780M dan meninggal tahun 266H/850M di Baghdad.
Dalam pendidikan telah dibuktikan bahawa al-Khawarizmi adalah seorang tokoh Islam yang berpengetahuan luas. Pengetahuan dan keahliannya bukan hanya dalam bidang syariat tapi di dalam bidang falsafah, logika, aritmatika, geometri, musik, ilmu hitung, sejarah Islam dan kimia.
Beliau telah menciptakan pemakaian Secans dan Tangen dalam penyelidikan trigonometri dan astronomi. Dalam usia muda beliau bekerja di bawah pemerintahan Khalifah al-Ma’mun, bekerja di Bayt al-Hikmah di Baghdad. Beliau bekerja dalam sebuah observatory yaitu tempat belajar matematika dan astronomi. Al-Khawarizmi juga dipercaya untuk memimpin perpustakaan khalifah. Beliau pernah memperkenalkan angka-angka India dan cara-cara perhitungan India pada dunia Islam. Beliau juga merupakan seorang penulis Ensiklopedia dalam berbagai disiplin. Al-Khawarizmi adalah seorang tokoh yang pertama kali memperkenalkan aljabar dan hisab. Banyak lagi ilmu pengetahuan yang beliau pelajari dalam bidang matematika dan menghasilkan konsep-konsep matematika yang begitu populer yang masih digunakan sampai sekarang. Sumbangsihnya dalam bentuk hasil karya diantaranya ialah :
Al-Jabr wa’l Muqabalah : beliau telah mencipta pemakaian secans dan tangens dalam penyelidikan trigonometri dan astronomi.
Hisab al-Jabr wa al-Muqabalah : Beliau telah mengajukan contoh-contoh persoalan matematika dan mengemukakan 800 buah masalah yang sebagian besar merupakan persoalan yang dikemukakan oleh Neo. Babylian dalam bentuk dugaan yang telah dibuktikan kebenarannya oleh al-Khawarizmi.
Sistem Nomor : Beliau telah memperkenalkan konsep sifat dan ia penting dalam sistem Nomor pada zaman sekarang. Karyanya yang satu ini memuat Cos, Sin dan Tan dalam penyelesaian persamaan trigonometri , teorema segitiga sama kaki dan perhitungan luas segitiga, segi empat dan lingkaran dalam geometri.
Banyak lagi konsep dalam matematika yang telah diperkenalkan al-khawarizmi . Bidang astronomi juga membuat al-Khawarizmi terkenal. Astronomi dapat diartikan sebagai ilmu falaq [pengetahuan tentang bintang-bintang yang melibatkan kajian tentang kedudukan, pergerakan, dan pemikiran serta tafsiran yang berkaitan dengan bintang].
Kepribadian al-Khawarizmi telah diakui oleh orang Islam maupun dunia Barat. Ini dapat dibuktikan bahawa G.Sarton mengatakan bahwa“pencapaian-pencapaian yang tertinggi telah diperoleh oleh orang-orang Timur….” Dalam hal ini Al-Khawarizmi. Tokoh lain, Wiedmann berkata…." al-Khawarizmi mempunyai kepribadian yang teguh dan seorang yang mengabdikan hidupnya untuk dunia sains".
Beberapa cabang ilmu dalam Matematika yang diperkenalkan oleh al-Khawarizmi seperti: geometri, aljabar, aritmatika dan lain-lain. Geometri merupakan cabang kedua dalam matematika. Isi kandungan yang diperbincangkan dalam cabang kedua ini ialah asal-usul geometri dan rujukan utamanya ialah Kitab al-Ustugusat [The Elements] hasil karya Euklid : geometri dari segi bahasa berasal daripada perkataan yunani iaitu ‘geo’ yang berarti bumi dan ‘metri’ berarti pengukuran. Dari segi ilmu, geometri adalah ilmu yang mengkaji hal yang berhubungan dengan magnitud dan sifat-sifat ruang. Geometri ini dipelajari sejak zaman firaun [2000SM]. Kemudian Thales Miletus memperkenalkan geometri Mesir kepada Yunani sebagai satu sains dalam kurun abad ke 6 SM. Seterusnya sarjana Islam telah menyempurnakan kaidah pendidikan sains ini terutama pada abad ke9M.
Algebra/aljabar merupakan nadi matematika. Karya Al-Khawarizmi telah diterjemahkan oleh Gerhard of Gremano dan Robert of Chaster ke dalam bahasa Eropa pada abad ke-12. sebelum munculnya karya yang berjudul ‘Hisab al-Jibra wa al Muqabalah yang ditulis oleh al-Khawarizmi pada tahun 820M. Sebelum ini tak ada istilah aljabar.

Ibnu Sina
Syeikhur Rais, Abu Ali Husein bin Abdillah bin Hasan bin Ali bin Sina, yang dikenal dengan sebutan Ibnu Sina atau Aviciena lahir pada tahun 370 hijriyah di sebuah desa bernama Khormeisan dekat Bukhara. Sejak masa kanak-kanak, Ibnu Sina yang berasal dari keluarga bermadzhab Ismailiyah sudah akrab dengan pembahasan ilmiah terutama yang disampaikan oleh ayahnya. Kecerdasannya yang sangat tinggi membuatnya sangat menonjol sehingga salah seorang guru menasehati ayahnya agar Ibnu Sina tidak terjun ke dalam pekerjaan apapun selain belajar dan menimba ilmu.
Dengan demikian, Ibnu Sina secara penuh memberikan perhatiannya kepada aktivitas keilmuan. Kejeniusannya membuat ia cepat menguasai banyak ilmu, dan meski masih berusia muda, beliau sudah mahir dalam bidang kedokteran. Beliau pun menjadi terkenal, sehingga Raja Bukhara Nuh bin Mansur yang memerintah antara tahun 366 hingga 387 hijriyah saat jatuh sakit memanggil Ibnu Sina untuk merawat dan mengobatinya.
Kesibukannya di pentas politik di istana Mansur, raja dinasti Samani, juga kedudukannya sebagai menteri di pemerintahan Abu Tahir Syamsud Daulah Deilami dan konflik politik yang terjadi akibat perebutan kekuasaan antara kelompok bangsawan, tidak mengurangi aktivitas keilmuan Ibnu Sina. Bahkan safari panjangnya ke berbagai penjuru dan penahanannya selama beberapa bulan di penjara Tajul Muk, penguasa Hamedan, tak menghalangi beliau untuk melahirkan ratusan jilid karya ilmiah dan risalah.
Ketika berada di istana dan hidup tenang serta dapat dengan mudah memperoleh buku yang diinginkan, Ibnu Sina menyibukkan diri dengan menulis kitab Qanun dalam ilmu kedokteran atau menulis ensiklopedia filsafatnya yang dibeni nama kitab Al-Syifa’. Namun ketika harus bepergian beliau menulis buku-buku kecil yang disebut dengan risalah. Saat berada di dalam penjara, Ibnu Sina menyibukkan diri dengan menggubah bait-bait syair, atau menulis perenungan agamanya dengan metode yang indah.
Di antara buku-buku dan risalah yang ditulis oleh Ibnu Sina, kitab al-Syifa’ dalam filsafat dan Al-Qanun dalam ilmu kedokteran dikenal sepanjang massa. Al-Syifa’ ditulis dalam 18 jilid yang membahas ilmu filsafat, mantiq, matematika, ilmu alam dan ilahiyyat. Mantiq al-Syifa’ saat ini dikenal sebagai buku yang paling otentik dalam ilmu mantiq islami, sementara pembahasan ilmu alam dan ilahiyyat dari kitab al-Syifa’ sampai saat ini juga masih menjadi bahan telaah.
Dalam ilmu kedokteran, kitab Al-Qanun tulisan Ibnu Sina selama beberapa abad menjadi kitab rujukan utama dan paling otentik. Kitab ini mengupas kaedah-kaedah umum ilmu kedokteran, obat-obatan dan berbagai macam penyakit. Seiring dengan kebangkitan gerakan penerjemahan pada abad ke-12 masehi, kitab Al-Qanun karya Ibnu Sina diterjemahkan ke dalam bahasa Latin. Kini buku tersebut juga sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Prancis dan Jerman. Al-Qanun adalah kitab kumpulan metode pengobatan purba dan metode pengobatan Islam. Kitab ini pernah menjadi kurikulum pendidikan kedokteran di universitas-universitas Eropa. Ibnu juga memiliki peran besar dalam mengembangkan berbagai bidang keilmuan. Beliau menerjemahkan karya Aqlides dan menjalankan observatorium untuk ilmu perbintangan. Dalam masalah energi Ibnu Sina memberikan hasil penelitiannya akan masalah ruangan hampa, cahaya dan panas kepada khazanah keilmuan dunia.
Dikatakan bahwa Ibnu Sina memiliki karya tulis yang dalam bahasa latin berjudul De Conglutineation Lagibum. Dalam salah bab karya tulis ini, Ibnu Sina membahas tentang asal nama gunung-gunung. Pembahasan ini sungguh menarik. Di sana Ibnu Sina mengatakan, “Kemungkinan gunung tercipta karena dua penyebab. Pertama menggelembungnya kulit luar bumi dan ini terjadi lantaran goncangan hebat gempa. Kedua karena proses air yang mencari jalan untuk mengalir. Proses mengakibatkan munculnya lembah-lembah bersama dan melahirkan penggelembungan pada permukaan bumi. Sebab sebagian permukaan bumi keras dan sebagian lagi lunak. Angin juga berperan dengan meniup sebagian dan meninggalkan sebagian pada tempatnya. Ini adalah penyebab munculnya gundukan di kulit luar bumi.”
Ibnu Sina dengan kekuatan logikanya -sehingga dalam banyak hal mengikuti teori matematika bahkan dalam kedokteran dan proses pengobatan- dikenal pula sebagai filosof tak tertandingi. Menurutnya, seseorang baru diakui sebagai ilmuan, jika ia menguasai filsafat secara sempurna. Ibnu Sina sangat cermat dalam mempelajari pandangan-pandangan Aristoteles di bidang filsafat. Ketika menceritakan pengalamannya mempelajari pemikiran Aristoteles, Ibnu Sina mengaku bahwa beliau membaca kitab Metafisika karya Aristoteles sebanyak 40 kali. Beliau menguasai maksud dari kitab itu secara sempurna setelah membaca syarah atau penjelasan ‘metafisika Aristoteles’ yang ditulis oleh Farabi, filosof muslim sebelumnya.
Ibnu Sina wafat pada tahun 428 hijriyah pada usia 58 tahun. Beliau pergi setelah menyumbangkan banyak hal kepada khazanah keilmuan umat manusia dan namanya akan selalu dikenang sepanjang sejarah. Ibnu Sina adalah contoh dari peradaban besar Iran di zamannya.


Abu Raihan al- Biruni
Abu Rayhan al-Biruni adalah seorang ilmuwan besar, fisikawan, astronom, sosiolog, sastrawan, sejarawan dan matematikawan yang tak ternilainya. Dia diberi gelar Bapak dari Unified Field Theory (teori segala sesuatu) oleh peraih penghargaan Nobel Profesor Abdus Salam (1926-1996). Abu Rayhan al-Biruni hidup hampir seribu tahun yang lalu dan sezaman dengan Ibn Sina (Avicenna) dan Sultan Mahmoud Ghazni.
Pada saat menjelang akhir hayatnya, Biruni dikunjungi oleh tetangganya yang merupakan ahli fiqih. Abu Rayhan masih dalam keadaan sadar, dan tatkala melihat sang ahli fiqih, dia bertanya kepadanya tentang hukum waris dan beberapa hal yang berhubungan dengannya. Sang ahli fiqih terkesima melihat seseorang yang sekarat masih tertarik dengan persoalan-persoalan tersebut. Abu Rayhan berkata, “Aku ingin bertanya kepadamu: mana yang lebih baik, meninggal dengan ilmu atau meninggal tanpanya?” Sang ahli fiqih menjawab, “Tentu saja lebih baik mengetahui dan kemudian meninggal.” Abu Rayhan berkata, “Untuk itulah aku menanyakan pertanyaanku yang pertama.” Beberapa saat setelah sang ahli fiqih tiba dirumahnya, tangisan duka mengatakan kepadanya bahwa Abu Rayhan telah meninggal dunia. (Murtaza Mutahhari: Khutbah Keagamaan).
Setelah itu, hampir seribu tahun yang lalu, ketika umat muslim adalah pembawa obor pengetahuan pada zaman kegelapan. Mereka menciptakan peradaban Islam, didorong oleh penelitian dan penemuan ilmiah, yang membuat bagian dunia lainnya iri selama berabad-abad. Dalam kata-kata Carli Fiorina, seorang CEO Hewlett Packard yang visioner dan berbakat tinggi, “Adalah para arsitek yang mendesign bangunan-bangunan yang mampu melawan gravitasi. Adalah para matematikawan yang menciptakan aljabar dan algoritma yang dengannya komputer dan enkripsi data dapat tercipta. Adalah para dokter yang memeriksa tubuh manusia, dan menemukan obat baru untuk penyakit. Adalah para astronom yang melihat ke langit, memberi nama bintang-bintang, dan membuka jalan bagi perjalanan dan eksplorasi antariksa. Adalah para sastrawan yang menciptakan ribuan kisah; kisah-kisah perjuangan, percintaan dan keajaiban. Ketika negeri lain takut akan gagasan-gagasan, peradaban ini berkembang pesat dengannya dan membuat mereka penuh energi. Ketika ilmu pengetahuan terancam dihapus akibat penyensoran oleh peradaban sebelumnya, peradaban ini menjaga ilmu pengetahuan tetap hidup, dan menyebarkannya kepada peradaban lain. Tatkala peradaban barat modern sedang berbagi pengetahuan ini, peradaban yang sedang saya bicarakan ini adalah dunia Islam bermula pada tahun 800 hingga 1600, yang termasuk di dalamnya Dinasti Ottoman dan kota Baghdad, Damaskus dan Kairo, dan penguasa agung seperti Sulaiman yang Bijak. Walaupun kita sering kali tidak menyadari hutang budi kita kepada peradaban ini, sumbangsihnya merupakan bagian dasar dari kebudayaan kita. Teknologi industri tidak akan pernah hadir tanpa kontribusi para matematikawan arab.”

Abdurrahman Al- Khazini
”Fisikawan terbesar sepanjang sejarah.” Begitulah Charles C Jilispe, editor Dictionary of Scientyfic Bibliography menjuluki saintis Muslim, al-Khazini. Para sejarawan sains menempatkan saintis kelahiran Bizantium alias Yunani itu dalam posisi yang sangat terhormat. Betapa tidak, ilmuwan Muslim yang berjaya di abad ke-12 M – tepatnya 1115-1130 M – itu telah memberi kontribusi yang sangat besar bagi perkembangan sains modern, terutama dalam fisika dan astronomi. Al-Khazini merupakan saintis Muslim serba bisa yang menguasai astronomi, fisika, biologi, kimia, matematika serta filsafat.
Sederet buah pikir yang dicetuskannya tetap abadi sepanjang zaman. al-Khazini merupakan ilmuwan yang mencetuskan beragam teori penting dalam sains seperti: metode ilmiah eksperimental dalam mekanik; energi potensial gravitasi; perbedaan daya, masa dan berat; serta jarak gravitasi. “Teori keseimbangan hidrostatis yang dicetuskannya telah mendorong penciptaan peralatan ilmiah. al-Khazini adalah salah seorang saintis terbesar sepanjang masa,” ungkap Robert E Hall (1973) dalam tulisannya berjudul ”al-Khazini” yang dimuat dalam A Dictionary of Scientific Biography Volume VII.
Sejatinya, al-Khazini bernama lengkap Abdurrahman al-Khazini. Menurut Irving M Klotz, dalam tulisannya bertajuk “Multicultural Perspectives in Science Education: One Prescription for Failure”, sang ilmuwan hidup di abad ke-12 M. ”Dia berasal dari Bizantium atau Yunani,” tutur Klotz. al-Khazini menjadi budak Dinasti Seljuk Turki, setelah kerajaan Islam itu menaklukkan wilayah kekuasaan Kaisar Konstantinopel, Romanus IV Diogenes. Al-Khazini kemudian dibawa ke Merv, sebuah metropolitan terkemuka pada Abad ke-12 M. Merv berada di Persia dan kini Turkmenistan. Sebagai seorang budak, nasib al-Khazini sungguh beruntung. Oleh tuannya yang bernama al-Khazin, ia diberi pendidikan sang sangat baik. Ia diajarkan matematika dan filsafat. Tak cuma itu, al-Khazini juga dikirimkan untuk belajar pada seorang ilmuwan dan penyair agung dari Persia bernama Omar Khayyam. Dari sang guru, dia mempelajari sastra, metematika, astronomi dan filsafat. Menurut Boris Rosenfeld (1994) dalam bukunya “Abu’l-Fath Abd al-Rahman al-Khazini, saat itu Omar Khayyam juga menetap di kota Merv.
Para sejarawan sains mengungkapkan, pemikiran-pemikiran al-Khazini sangat dipengaruhi oleh sejumlah ilmuwan besar seperti Aristoteles, Archimedes, Al-Quhi, Ibnu Haitham atau Alhacen, al-Biruni serta Omar Khayyam. Selain itu, pemikiran al-Khazini juga sangat berpengaruh bagi pengembangan sains di dunia Barat dan Islam. Salah satu ilmuwan Barat yang banyak terpengaruh al-Khazini adalah Gregory Choniades – astronom Yunani yang meninggal pada abad ke-13 M.
Salah satu kontribusi penting yang diwarisakan al-Khazini dalam bidang astronomi adalah Tabel Sinjaric. Tabel itu dituliskannya dalam sebuah risalah astronomi bertajuk az-Zij as-Sanjari. Dalam manuskrip itu, dia menjelaskan jam air 24 jam yang didesain untuk kegunaan astronomi. Inilah salah satu jam astronomi pertama yang dikenal di dunia Islam. Selain itu, al-Khazini juga menjelaskan tentang posisi 46 bintang. Risalahnya yang berjudul Al-Khazini’s Zij as-Sanjari itu kemudian diterjemahkan kedalam bahasa Yunani oleh Gregory Choniades pada abad ke-13 M. Risalah astronomi yang ditulis al-Khazini pun menjadi rujukan para ilmuwan dan pelajar di Kekaisaran Bizantium.
Kontribusi penting lainnya yang diwariskan al-Khazini dalam bidang fisika adalah kitab Mizan al-Hikmah atau Balance of Wisdom. Buku yang ditulisnya pada 1121 M itu mengungkapkan bagian penting fisika Islam. Dalam buku itu, al-Khazini menjelaskan sacara detail pemikiran dan teori yang diciptakannya tentang keseimbangan hidrostatika, konstruksi dan kegunaan, serta teori statika atau ilmu keseimbangan dan hidrostatika.
Selain menjelaskan pemikirannya tentang teori-terori itu, al-Khazani juga menguraikan perkembangan ilmu itu dari para pendahulu serta ilmuwan yang sezaman dengannya. Dalam bukunya itu, al-Khazini juga menjelaskan beberapa peralatan yang diciptakan ilmuwan pendahulunya seperti araeometer buatan Pappus serta pycnometer flask yang diciptakan al-Biruni.
Al-Biruni dan al-Khazini merupakan dua ilmuwan Muslim yang pertama kali mengembangkan metode ilmiah dalam bidang ilmu keseimbangan atau statika dan dinamika. Metode itu dikembangkan untuk menentukan berat yang didasarkan pada teori kesembangan dan berat. Al-Khazini dan ilmuwan pendahulunya menyatukan ilmu statika dan dinamika ke dalam ilmu baru bernama mekanika.
Selain itu, mereka juga menggabungkan ilmu hidrostatika dengan dinamika sehingga melahirkan ilmu baru bernama hidrodinamika. Mereka juga menerapkan teori rasio matematika dan teknik infinitesimal serta memperkenlkan aljabar dan teknik penghitunang ke dalam statika. Al-Khazini dan ilmuwan Muslim lainnya juga merupakan yang pertama mengeneralisasi teori pusat gravitasi dan mereka adalah yang pertama kali menerapkannya ke dalam benda tiga dimensi.
Para ilmuwan Muslim, salah satunya al-Khazini telah melahirkan ilmu gravitasi yang kemudian berkembang di Eropa. Al-Khazini telah berjasa dalam meletakkan fondasi bagi pengembangan mekanika klasik di era Renaisans Eropa. Al-Khazini wafat pada abad ke-12 M. Meski begitu, pemikiran-pemikiran yang telah diwariskannya bagi peradaban dunia hingga kini masih tetap abadi dan dikenang.
Al-Khazini sungguh luar biasa. Ilmuwan Muslim dari abad ke-12 M itu tak hanya mencetuskan sejumlah teori penting dalam fisika dan astronomi. Namun, dia juga berhasil menciptakan sejumlah peralatan penting untuk penelitian dan pengembangan astronomi. Ia berhasil menemukan sekitar tujuh peralatan ilmiah yang terbilang sangat penting. Ketujuh peralatan yang diciptakannya itu dituliskannya dalam Risala fi’l-alat atau Manuskrip tentang Peralatan. Ketujuh alat yang diciptakannya itu adalah triquetrum, dioptra, perlatan segi tiga, quadran dan sektan, astrolab serta peralatan asli tentang refleksi.
Selain berjasa mengembangkan fisika dan astronomi, al-Khazimi juga turut membesarkan ilmu kimia dan biologi. Secara khusus, dia menulis tentang evolusi dalam kimia dan biologi. Dia membandingkan transmutasi unsur dengan transmutasi spesies. Secara khusus, al-Khazini juga meneliti dan menjelaskan definisi ”berat”. Menurut dia, berat merupakan gaya yang inheren dalam tubuh benda-benda padat yang mnenyebabkan mereka bergerak, dengan sendirinya, dalam suatu garis lurus terhadap pusat bumi dan terhadap pusat benda itu sendiri. Gaya ini pada gilirannya akan tergantung dari kerapatan benda yang bersangkutan.
Al-Khazini juga mempunyai gagasan mengenai pengaruh temperatur terhadap kerapatan, dan tabel-tabel berat spesifiknya umumnya tersusun dengan cermat. Sebelum Roger Bacon menemukan dan membuktikan suatu hipotesis tentang kerapatan air saat ia berada dekat pusat bumi, al-Khazini lebih dahulu telah mendalaminya.
Al-Khazini pun telah banyak melakukan observasi mengenai kapilaritas dan menggunakan aerometer untuk kerapatan dan yang berkenaan dengan temperatur zat-zat cair, teori tentang tuas (pengungkit) serta penggunaan neraca untuk bangunan-bangunan dan untuk pengukuran waktu.
Abdus Salam
Abdus Salam lahir di Jhang, Lahore, Pakistan pada 29 Januari 1926 di keluarga dengan tradisi pendidikan kuat. Ayahnya pegawai Departemen Pendidikan di daerah pertanian miskin. Dalam usia remaja, bakatnya dalam bidang sains sudah terlihat. Rekor nilai tertinggi untuk ujian matrikulasi di Universitas Punjab dicapainya. Berbagai beasiswa diraih. Lulus dari Universitas Punjab, Salam meneruskan belajar ke St. John’s College, Inggris, lulus tahun 1949 untuk dua bidang sekaligus yaitu matematika dengan nilai rata-rata 10 dan fisika. Gelar Ph.D. diraihnya pada usia 26 tahun untuk fisika teori dari University of Cambrigde dengan tesis tentang elektrodinamika kuantum .
Tesis ini dipublikasikan tahun 1951 dan membuatnya terkenal serta bereputasi internasional. Tawaran mengajar dan riset dari almamater ditolak dan Salam memilih pulang ke Pakistan Profesor di Government College, Lahore sekaligus Kepala Departemen Matematika Universitas Punjab. Sayangnya, kemampuannya kurang dihargai di negerinya. Akhirnya Salam memutuskan kembali ke Inggris dan menjadi Professor di Imperial College. Di sinilah prestasi internasional Salam mencapai puncaknya. Berbagai jabatan di lembaga internasional disandangnya seperti sekjen di bidang sains untuk konferensi penggunaan damai energi atom, Geneva (1955 dan 1958) dan ketua komisi penasihat bidang sains dan teknologi (1971-1972), Vice President dari International Union of Pure and Applied Phyusics (IUPAP) (1972-78), dan penasihat presiden Pakistan untuk bidang sains (1961-1974). Lebih dari 39 gelar doktor honoris causa dari berbagai universitas di dunia serta anggota kehormatan Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional 35 negara di Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika. Demikian halnya penghargaan internasional dalam bidang perdamaian dan kerjasama iptek internasional.
Prof. Abdus Salam meninggal hari Kamis 21 Nov 1996 dalam usia 70 tahun setelah cukup lama menderita Parkinson di Oxford, Inggris. Ia meninggalkan seorang istri serta enam anak (dua laki-laki dan empat perempuan). Salam dimakamkan di Rabwa, Punjab. Upayanya yang tak kenal lelah dalam riset fisika dan pengembangan tradisi ilmiah di negara berkembang patut diteladani. Abdus Salam adalah fisikawan muslim yang berhasil menjadi duta dari tiga dunia: Islam, fisika teori dan kerja sama internasional terutama bagi negara berkembang.
Bersama dengan Sheldon Lee Glashow dan Steven Weinberg, Salam mendapatkan nobel fisika tahun 1979 untuk kontribusinya dalam menyatukan gaya elektromagnetik dan gaya nuklir lemah yang dinamakan teori elektrolemah (electroweak theory). Teori ini menjadi pijakan pengembangan teori penyatuan mahaagung (grand unification theory) dengan menyatukannya dengan gaya inti (gaya kuat). Dalam perkembangannya teori ini menjadi inti penting dalam pengembangan model standar (standard model) fisika partikel.
Di alam semesta ini terdapat lima gaya dasar yang berperan yaitu gaya listrik dan gaya magnet bergabung dalam elektromagnetik yang bertanggung jawab mengikatkan elektron-elektron pada inti atom dalam sebuah atom zat, gaya gravitasi, gaya kuat yang mengikat proton dan neutron dalam inti, dan gaya lemah untuk peluruhan radioaktif. Ratusan tahun kelima gaya itu dipahami secara terpisah sesuai kerangka dalil dan postulatnya.
Pada tahun 1967, tiga sekawan di atas mengumumkan teori “Unifying the Forces” bahwa arus lemah dalam inti atom diageni oleh tiga partikel yang masing-masing memancarkan arus atau gaya kuat. Keberadaan tiga partikel itu telah dibuktikan tahun 1983 oleh tim peneliti di CERN (Cetre Europeen de Recherche Nucleaire) di Jenewa, Swiss yang dipimpin Carlo Rubia (Italia) dan Simon van der Meer (Belanda) melalui Superprotosynchrotron dengan penemuan partikel W+, W- dan Z. Keduanya lantas mendapat nobel fisika tahun 1984. Lebih jauh, teori mengimbas pada pengembangan teori-teori kosmologi mutakhir seperti Grand Theory (GT) dan Theory of Everything (TOE). Ambisinya adalah menjelaskan rahasia penciptaan alam semesta dalam satu teori tunggal yang utuh.
Upaya penyatuan lain dilakukan Salam yaitu mengompromikan antara sains dan agama. Sains dan agama terpisah secara tegas setelah revolusi renaissance di Eropa pada abad pertengahan. Dalam perkembangan sains modern, sains menjauhkan diri bahkan bertentangan dari agama. Kedua bidang ini berada dalam dua dunia yang berbeda. Seperti dituturkan dalam tulisannya berjudul “Faith and Science”, Salam berpendapat bahwa pemahaman sains tidak bertentangan dengan pemikiran metafisika dalam agama. Lebih tegas lagi dikatakan bahwa konsep kosmologi modern untuk memahami penciptaan alam semesta bisa dipahami melalui konsep penciptaan yang tertulis dalam Alquran. Tulisan-tulisan ilmiah populernya pun banyak mengutip ayat-ayat Alqur’an. Bahkan dalam pidato penerimaan hadiah nobel, Abdus Salam mengawalinya dengan ucapan basmalah dan mengemukakan bahwa penelitian yang dilakukan didasari oleh keyakinan terhadap kalimah tauhid. “Saya berharap Unifying the Forces dapat memberi landasan ilmiah terhadap keyakinan adanya Tuhan Yang Maha Esa,” ujarnya.
Sumbangan Salam yang tidak kalah penting adalah upayanya dalam memajukan sains terutama di negara-negara berkembang. Meskipun sedikitnya kesempatan dan kekurangan sumber daya, tidak menutup pintu bagi negara berkembang untuk berkontribusi dalam bidang sains, bahkan pada taraf internasional. Dalam berbagai forum internasional, seperti PBB, dengan jelas Salam memaparkan visinya dalam memajukan bidang sains di negara berkembang dan bagaimana membuatnya sehingga bisa sejajar dengan negara maju. Wujud nyata adalah didirikannya ICTP (International Center for Theoritical Physics) di Trieste, Italia, atas bantuan PBB khususnya Lembaga Energi Atom Internasional, pada tahun 1964. Secara reguler lembaga ini dikunjungi para ilmuwan dari 50-an negara berkembang dan merupakan sumbangan sangat besar bagi komunitas fisikawan. Hingga kini ICTP telah dikunjungi lebih 60.000 ilmuwan dari 150 negara. Lembaga lain yang didirikan Salam The Third World Academy of Sciences dan The Third World Network of Scientific Organization sekaligus sebagai presidennya yang pertama. sebagai pelajar islam ini merupakan kewajiban kita, mencari kebenaran-kebenaran agama yang kita anut baik dari segi keagamaan/rohaninya ataupun secara sains. setelah kita mengetahui bahwa sangat banyak ilmuan islam yang berjasa bagi ilmua pengetahuan maka dari itu dapat menjadi motivasi bagi kita untuk menuntut ilmu.










BAB III
BESARAN DAN SATUAN
BESARAN
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur atau dihitung, dinyatakan dengan angka dan mempunyai satuan. Dari pengertian ini dapat diartikan bahwa sesuatu itu dapat dikatakan sebagai besaran harus mempunyai 3 syarat yaitu
dapat diukur atau dihitung
dapat dinyatakan dengan angka-angka atau mempunyai nilai
mempunyai satuan
Bila ada satu saja dari syarat tersebut diatas tidak dipenuhi maka sesuatu itu tidak dapat dikatakan sebagai besaran. Besaran berdasarkan cara memperolehnya dapat dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu :
Besaran Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari pengukuran. Karena diperoleh dari pengukuran maka harus ada alat ukurnya. Sebagai contoh adalah massa. Massa merupakan besaran fisika karena massa dapat diukur dengan menggunakan neraca.
Besaran non Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari penghitungan. Dalam hal ini tidak diperlukan alat ukur tetapi alat hitung sebagai misal kalkulator. Contoh besaran non fisika adalah Jumlah.
Besaran Fisika sendiri dibagi menjadi 2
Besaran Pokok adalah besaran yang ditentukan lebih dulu berdasarkan kesepatan para ahli fisika. Besaran pokok yang paling umum ada 7 macam yaitu Panjang (m), Massa (kg), Waktu (s), Suhu (K), Kuat Arus Listrik (A), Intensitas Cahaya (cd), dan Jumlah Zat (mol). Besaran pokok mempunyai ciri khusus antara lain diperoleh dari pengukuran langsung, mempunyai satu satuan (tidak satuan ganda), dan ditetapkan terlebih dahulu.
Besaran Turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Besaran ini ada banyak macamnya sebagai contoh gaya (N) diturunkan dari besaran pokok massa, panjang dan waktu. Volume (meter kubik) diturunkan dari besaran pokok panjang, dan lain-lain. Besaran turunan mempunyai ciri khusus antara lain : diperoleh dari pengukuran langsung dan tidak langsung, mempunyai satuan lebih dari satu dan diturunkan dari besaran pokok.
Saat membahas bab Besaran dan Satuan maka kita tidak akan lepas dari satu kegiatan yaitu pengukuran. Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran dengan besaran sejenis yang ditetapkan sebagai satuan. (pembahasan lengkap lihat lampiran materi).

SATUAN
Satuan didefinisikan sebagai pembanding dalam suatu pengukuran besaran. Setiap besaran mempunyai satuan masing-masing, tidak mungkin dalam 2 besaran yang berbeda mempunyai satuan yang sama. Apa bila ada dua besaran berbeda kemudian mempunyai satuan sama maka besaran itu pada hakekatnya adalah sama. Sebagai contoh Gaya (F) mempunyai satuan Newton dan Berat (w) mempunyai satuan Newton. Besaran ini kelihatannya berbeda tetapi sesungguhnya besaran ini sama yaitu besaran turunan gaya. (pembahasan lengkap lihat lampiran materi).




BAB IV
OPTIKA
PENDAHULUAN
Alat optik banyak digunakan, baik untuk keperluan praktis dalam kehidupan sehari- hari maupun untuk keperluan keilmuan. Beberapa contoh alat optik antara lain:
• Kaca Pembesar (Loupe / Lup)
• Kacamata
• Teropong
• Kamera
• Mikroskop
• Proyektor
• Periskop
• Mata
Dengan mata, kita dapat mengamati objek di sekitar kita secara baik. Namun untuk objek berukuran sangat kecil, mata kita tidak mampu mengamatinya. Demikian halnya untuk objek yang letaknya sangat jauh, mata tidak dapat mengamatinya secara baik. Jadi mata kita memiliki keterbatasan dalam mengamati suatu objek. Untuk mengatasi keterbatasan tersebut, digunakan alat optik misalnya Lup dan Mikroskop untuk mengamati benda-benda berukuran kecil, Teleskop untuk mengamati benda-benda yang letaknya sangat jauh agar terlihat jelas.

ALAT- ALAT OPTIK
Alat optik : alat yang bekerjanya memanfaatkan fenomena cahaya (pemantulan maupun pembiasan).
Mata
Mata sebagai indera penglihat merupakan alat optik yang sangat penting. Proses melihat dapat dijelaskan sebagai berikut: berkas sinar dari objek menuju kemata, kemudian dibiaskan oleh lensa mata sehingga terbentuk bayangan nyata dan terbalik di retina. Oleh syaraf penglihatan yang ada pada retina hal itu diteruskan keotak sehingga terjadi kesan melihat. Pada retina terdapat cekungan yang dinamakan Bintik Kuning dan di pusat bintik kuning tersebut syaraf penglihatan paling peka dibandingkan tempat lain pada retina. Pada bagian yang paling peka tersebut indera penglihatan paling kuat dan dinamakan Fovea. Agar mata dapat melihat objek secara jelas, bayangan objek tersebut haruslah tepat berada di tempat itu.
Bagian- bagian dan fungsi yang terdapat pada mata adalah:
Kornea : - Berfungsi untuk menerima cahaya serta melindungi lensa mata
Iris : - Selaput di depan lensa mata yang membentuk celah; Berfungsi mengatur banyaknya cahaya, serta memberi warna
Pupil : - Celah/lubang lingkaran yang dibentuk oleh iris.
Lensa mata : - Benda bening berbentuk cembung; Berfungsi membentuk bayangan benda yang dilihat mata; Bayangan yang dibentuk lensa mata bersifat : nyata, terbalik, diperkecil.
Retina : - Berfungsi sebagai layar tempat bayangan yang dibentuk oleh lensa mata; Terdapat bintik kuning yang peka terhadap cahaya.
Saraf mata : - Berfungsi menyampaikan informasi ke otak; Bayangan terbalik terlihat tegak karena adanya saraf pembalik.

Jika bayangan suatu objek terbentuk di daerah syaraf optik, maka objek tersebut tidak terlihat. Daerah ini dinamakan Bintik Buta. Jumlah cahaya yang masuk ke mata diatur oleh pupil yang bertindak sebagai diafragma. Ukuran lubang pupil dapat membesar atau mengecil tergantung kuat lemahnya cahaya yang menuju ke mata. Jika cahaya yang menuju ke mata terlalu kuat (terang), lubang pupil mengecil dan sebaliknya jika cahaya yang menuju ke mata lemah (redup) lubang pupil membesar. Dalam keseharian, mata harus mengamati objek-objek yang jaraknya berbeda-beda dari yang sangat dekat sampai yang sangat jauh dari mata. Dengan menerapkan prinsip pembentukan bayangan oleh lensa cembung pada mata kita, maka lensa mata harus dapat membentuk bayangan dari objek yang dilihat pada bintik kuning (tepatnya pada Fovea). Agar bayangan selalu terbentuk pada bintik kuning, meskipun objek yang dilihat berada di dekat maupun jauh dari mata, maka lensa mata harus harus mengubah kecembungannya. Untuk melihat objek yang sangat dekat, otot mata harus makin tegang sehingga lensa mata makin cembung (berakomodasi). Sedangkan pada waktu melihat objek yang letaknya jauh, otot mata tidak perlu tegang (otot mata dalam kondisi rileks). Mata memiliki keterbatasan jarak pandang, baik jarak yang paling dekat maupun jarak yang paling jauh dari mata. Titik terdekat yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata (berakomodasi maksimum) disebut titik dekat (punctum proximum).
Sedangkan titik terjauh yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata (tidak berakomodasi) disebut titik jauh (punctum remotum). Mata normal orang dewasa memiliki titik dekat antara 20 - 30 cm (biasanya diambil sebesar 25 cm), sedangkan titik jauhnya berada di jauh tak berhingga. Kemampuan berakomodasi sangat menentukan titik dekat mata, semakin kuat daya akomodasi semakin semakin kecil jarak titik dekatnya (titik dekat lebih dekat ke mata). Sebaliknya, semakin lemah daya akomodasi semakin jauh letak titik dekatnya. Dengan bertambahnya usia, kemampuan berakomodasi otot mata makin lemah sehingga letak titik dekatnya makin menjauhi mata. Jarak titik dekat mata bervariasi sesuai dengan usia, kira-kira sebagai berikut:
• Usia 10 – 30 tahun, titik dekat: 7 – 14 cm
• Usia 30 – 60 tahun, titik dekat: 22 – 200 cm
Jenis- jenis cacat mata:
Rabun Dekat (Hipermetropi)
Penderita rabun dekat tidak dapat melihat secara jelas objek yang letaknya dekat dengan mata (hanya dapat melihat objek yang letaknya jauh dari mata). Rabun dekat atau hipermetropi merupakan cacat mata yang terjadi karena lensa mata tidak dapat mencembung atau tidak dapat berakomodasi sebagaimana mestinya. Akibatnya, berkas cahaya dari objek di jauh tak berhingga terfokus dan membentuk bayangan di belakang retina (jadi benda tidak terlihat jelas). Letak titik dekat mata hipermotrop lebih jauh dibandingkan letak titik dekat mata normal. Untuk menolong penderita rabun dekat diperlukan kacamata berlensa cembung (+), yang bersifat mengumpulkan berkas cahaya. Lensa ini berfungsi membentuk bayangan maya di titik dekat mata dari objek yang berada pada jarak baca normal.

Kata kunci: Penderita Rabun dekat
Tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang letaknya dekat.
Bayangan terbentuk di belakang retina
Disebabkan lensa mata cenderung menipis dan sulit menjadi tebal.
Karena kebiasaan melihat/ mengamati benda-benda jauh dalam waktu lama.
Sering dialami : sopir, nahkoda, masinis, dll.
Titik dekat mata lebih jauh dari jarak baca normal

Rabun Jauh (Miopi)
Rabun jauh atau miopi merupakan cacat mata yang terjadi karena lensa mata tidak dapat menipis sebagaimana mestinya. Akibatnya, berkas cahaya dari objek di jauh tak berhingga terfokus dan membentuk bayangan di depan retina (jadi benda tidak terlihat jelas). Jadi titik jauh mata tidak berada di jauh tak berhingga, tetapi pada jarak tertentu dari mata. Dengan demikian, penderita rabun jauh tidak dapat melihat objek yang sangat jauh (tak berhingga). Penderita miopi dapat ditolong dengan kaca mata berlensa negatif (cekung), yangbbersifat menyebarkan berkas cahaya. Lensa ini berfungsi membentuk bayangan. Mata Miopi, bayangan di depan retina Mata Miopi, ditolong dengan lensa cekung (-), maya di titik jauh mata dari benda yang berada di jauh tak berhingga. Dengan demikian, benda yang berada di jauh tak berhingga akan membentuk bayangan tepat di retina, sehingga terlihat jelas.

Kata kunci: Penderita miopi
Tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang letaknya jauh.
Bayangan terbentuk di depan retina.
Disebabkan lensa mata cenderung menebal dan sulit menjadi tipis.
Karena kebiasaan sering melihat/ mengamati benda-benda dekat dalam waktu lama.
Sering dialami oleh : pelajar, tukang jam, penjahit, dll.
Titik jauh mata miopi berada pada jarak tertentu (lebih dekat dibanding mata normal)
Untuk mengatasi mata miopi digunakan kacamata berlensa cekung (lensa negatif).

Mata Tua (Presbiopi)
Mata tua atau presbiopi banyak dialami oleh orang-orang lanjut usia. Cacat mata ini disebabkan oleh berkurangnya daya akomodasi mata (otot mata sudah lemah). Akibatnya, baik titik dekat maupun titik jauh mata letaknya bergeser, yaitu titik dekat bergeser menjauhi mata, sedangkan titik jauh bergeser mendekati mata. Dengan demikian, penderita presbiopi tidak dapat melihat secara jelas, baik objek yang berada pada jarak baca normal maupun yang berada di tempat sangat jauh. Untuk menolong penderita ini, digunakan kacamata berlensa ganda, yaitu lensa untuk melihat jauh dan lensa untuk membaca.

Kata kunci: Penderita miopi
Tidak dapat melihat dengan jelas benda jauh maupun benda dekat
Disebabkan karena daya akomodasi mata yang berkurang karena faktor usia.
Titik dekat dan titik jauh mata mengalami perubahan dibanding mata normal
Ditolong dengan kacamata berlensa ganda (bifocal), yaitu lensa cembung (positif) untuk
melihat dekat dan lensa cekung (negatif) untuk melihat jauh.

Untuk menghitung secara matematis pada mata, maka digunakanlah rumus, yaitu
1/f=1/s+1/s'
Rumus kuat lensa yang harus dipergunakan, yaitu
P=1/f
Untuk mata tidak berakomodasi s=∞
Keterangan: f=jarak benda;s=jarak benda;s^'=jarak bayangan;P=kekuatan lensa

Lup (Kaca Pembesar)
Agar dapat melihat secara teliti benda-benda berukuran kecil, kita harus mendekatkan benda tersebut ke mata kita. Dengan menggeser benda lebih dekat ke mata berarti kita memperbesar sudut penglihatan, sehingga benda tersebut terlihat lebih besar. Jadi agar suatu benda tampak lebih besar, maka sudut penglihatan kita terhadap benda itu harus diperbesar. Hal itu serupa dengan fenomena sehari-hari saat kita melihat gunung di kejauhan tampak lebih rendah daripada pohon kelapa di depan kita. Gambar berikut menunjukkan sebuah benda setinggi h diamati dengan sudut penglihatan yang berbeda-beda. Bayangan yang terjadi pada retina lebih besar jika sudut penglihatan diperbesar (h3 > h2 > h1 karena sudut penglihatan (α>β>γ).
Untuk dapat melihat benda- benda kecil agar lebih besar daripada ukuran sebenarnya, digunakan lup. Lup merupakan lensa cembung atau lensa positif. Sebagaimana kita ketahui, lensa cempung memiliki kemampuan membentuk bayangan yang diperbesar, jika benda terletak diantara titik focus dan lensa.
Pada saat menggunakan lup, jarak benda diubah- ubah sedemikian rupa hingga didapatkan bayangan yang paling jelas bagi mata normal, yaitu pada jarak 25 cm.





DAFTAR PUSTAKA

David Halliday & Robert Resnick, Fisika, edisi 3 Jilid 1, terjemahan : Pantar Silaban, Erwin Sucipto, Erlangga, Jakarta, 1996

Dudi Indrajit, dkk, Fisika, Edisi I, Grafindo Media Pratama, Bandung, 2001

GaniyantiA. S., Mekanika, FPMIPA UI

Giancoli.C, Douglass, Fisika I, edisi 4, terjemahan : Cuk Imawan dkk, Erlangga, Jakarta, 1997

Janice VanCleave, 204 Percobaan- percobaan yang Menakjubkan, Terjemahan: Ervina Yudha Kusuma, Bandung: Pakar Raya, 2003

John Gribbin, Fisika Modern, Terjemahan: Dimas. H, Erlangga, 2005

Mulyono, Fisika Modern, Andi, Yogyakarta, 2003

Sears, Zemansky, Fisika untuk Universitas I, terjemahan : Soedarjana, Amir Achmad, Binacipta, Bandung, 1994

Tipler, Paul A., Fisika untuk Sains & Teknik, edisi 3, terjemahan : Lea Prasetio, Rachmad W. Adi, Erlangga, Jakarta, 1998

Umar Yahdi, Pengantar Fisika Mekanika, Diktat Kuliah, Gunadarma, Jakarta
http://romdhoni.staff.gunadarma.ac.id

Read more...

Ethiopia

Seseorang yang menjadi sumber kekuatan terbesar adalah pula sumber kelemahan terbesar

Kumpulan Blog Indonesia

CopyMIX


ShoutMix chat widget

Music

Google Music Search

NapoleonHILL

Kebijakkan yang sesungguhnya, biasanya tampak melalui kerendahan hati dan tidak banyak cakap

  ©Template by ji_aray_ininnawa.