Minggu, 28 Maret 2010

MINAT ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAKNYA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.
Sekolah sebagai suatu system, memiliki komponen inti yang terdiri dari input,proses dan output yang merupakan satu kesatuan utuh yang saling terkait, terikat, mempengaruhi, membutuhkan dan menentukan input dikategorikan menjadi dua, yaitu input sumber daya yakni meliputi sumber daya manusia serta sumber daya lainnya dan input manajemen yakni input potensial bagi pembentukan system yang efektif dan efisien. Sedangkan output sekolah yaitu berupa kelulusan siswa yang berguna bagi kehidupan yaitu lulusan yang bermanfaat bagi dirinya, keluarga dan masyarakat.
Pada zaman sekarang para orang tua ingin membuktikan apa saja yang telah diterima anaknya dalam mengikuti proses pendidikan dan pengajaran terutama di sekolah atau lembaga pendidikan lainnya. Sejalan dengan itu pula Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional pasal 7 ayat 1 menjelaskan bahwa Orang tua berhak berperan serta dalam memilih satuan pendidikan dan memperoleh informasi tentang perkembangan pendidikan anaknya.
Pendidikan tidak lepas dari pada kaitan dengan ekonomi secara umum, bahwa untuk mencapai ekonomi yang mapan, masyarakat indoneisa harus matang dalam pendidikan, bahwa Kunci pembangunan ekonomi terletak pada pengetahuan, dan karena itu proses yang terpenting dalam pembangunan


ekonomi adalah belajar; belajar sifatnya interaktif dan terjalin dalam proses di masyarakat. Sedangkan belajar itu sendiri merupakan inti dari pendidikan baik di sekolah maupun di luar sekolah. Hal tersebut dijelaskan sebagai berikut : 1) melalui pendidikan setiap orang dapat belajar; 2) dengan belajar orang akan menguasai kompetensi tertentu; 3) dengan menguasai kompetensi orang dapat berkarya atau memberikan jasa; 4) dengan berkarya atau memberikan jasa mereka dapat memperoleh penghasilan; 5) dengan memperoleh penghasilan mereka dapat memenuhi kebutuhan hidupnya yang senantiasa berkembang; 6) dengan adanya kebutuhan yang semakin berkembang maka akan berkembang pula produksi dan perdagangan untuk memenuhi kebutuhan; 7) dan dengan perkembangan produksi dan perdagangan ini maka ekonomi dapat tumbuh dan maju.
Efektifitas sekolah merujuk pada pemberdayaan semua komponen sekolah sebagai organisasi tempat belajar berdasarkan tugas pokok dan fungsi masing-masing dalam struktur program dengan tujuan agar siswa belajar dan mencapai hasil yang telah ditetapkan yaitu memiliki kompetensi cognitive, psikomotor dan afektif.Pada sekolah efektif tidak hanya siswa yang memiliki kemampuan tinggi dalam belajar yang dapat mengembangkan diri, siswa yang memiliki inteletualitas yang biasa pun dapat mengembangkan dirinya sejauh mungkin, apalagi biasa dibandingkan dengan kondisi awal ketika mereka baru masuk sekolah.
Kuantitas suatu sekolah tidak mutlak menjadi ukuran bahwa sekolah tersebut berhasil mencetak siswa yang cerdas, berakhlak mulia dan terampil, dibalik semua itu dituntut peran serta orang tua dan guru, sekaligus masyarakat untuk ikut serta membawa lingkungan pendidikan yang bernuansa ke Islaman. Tentu saja titik akhir semua itu diharapkan sekolah terutama Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidiyah dapat mencetak generasi bermutu dan berakhlak mulia sekaligus menjadi panutan masyarakat sekitarnya, karena di masa mendatang generai sekaranglah yang diharapkan menjadi penerus cita-cita dan harapan orang tua sekarang.
Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang adalah salah satu wadah pendidikan agama Islam yang diharapkan kelak tetap eksis keberadaannya untuk mencetak generasi Islam yang tangguh dan meguasai ilmu pengetahuan yang luas guna menghadapi tantangan zaman yang semakin komplek. Ini semua tidak terlepas dari peran serta dan perjuangan para orang tua umat Islam untuk tetap membina generasi mudanya guna menggali ilmu pengetahuan sedalam-dalamnya agar mereka memiliki pola pikir maju dan tidak ketinggalan dari bangsa-bangsa lain yang sudah maju.
Hubungan orang tua dan anaknya sangat mempengaruhi keberhasilan belajar anak, tentu saja pada tahap awal orang tua harus memperhatikan Minat anaknya dan sesuai dengan bakat yang dimiliki anaknya, dalam hal ini tidak ada unsur paksaan, yang penting Minat orang tua memasukkan anaknya ke Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang karena hal ini sudah merupakan modal besar untuk generasi Islam.
Ditinjau dari kemampuan orang tua di desa Senyerang yang meyekolahkan anknya di Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang rata-rata berekonomi menengah ke bawah, walaupun demikian orang tua tetap menyekolahkan anaknya, ini dikarenakan kuatnya Minat orang tua untuk menginginkan anaknya menjadi orang yang beragama dan berguna ditengah-tengah masyarakat.
Berdasarkan berbagai uraian di atas mengenai Minat orang tuan menyekolahkan anaknya di Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang, maka penulis merasa tertarik untuk mengadakan sebuah penelitian yang penulis angkat dalam sebuah skripsi yang berjudul “MINAT ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAKNYA DI MADRASAH DINIYAH TAKMILIYAH FAR’USSA’ADAH ARABIYAH SENYERANG KECAMATAN SENYERANG KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT”.

B. Pokok Permasalahan.
Adapun permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah bagaimana Minat orang tua menyekolahkan anaknya di Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Pokok masalah di atas dapat dibagi menjadi sub pokok permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana kurikulum yang dikembangkan di Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang.
2. Bagaimana Sistem dan Metode Pendidikan di Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang.
3. Bagaimana pengaruh lingkungan terhadap Minat orang tua untuk menyekolahkan anaknya di Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang.
4. Kenapa orang tua berMinat menyekolahkan anaknya di Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang.

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian.
1. Tujuan Penelitian
a. Ingin mengetahui bagaimana kurikulum yang dikembangkan di Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang.
b. Ingin mengetahui sistem dan metode pendidikan di Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang.
c. Ingin mengetahui Bagaimana lingkungan siswa ketika berada di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.
d. Ingin mengetahui Kenapa orang tua berMinat menyekolahkan anaknya di Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang.
2. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan dalam penelitian ini adalah :
a. Sebagai informasi ilmiah tentang kurikulum yang dikembangkan di Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang.
b. Untuk memberikan solusi terbaik terhadap bebagai problem yang tejadi dalam dalam meningkatkan Minat orang tua dalam menyekolahkan anaknya di Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang.
c. Untuk melengkapi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada program Strata Satu (S.1) jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ma’arif jambi.
D. Kerangka Teori.
Dalam penelitian ada beberapa konsep teori menurut para ahli yang harus dikemukakan, antara lain :
1. Konsep Minat Orang Tua.
Kata Minat identik dengan kata motivasi yangberasal dari kata “motif” yakni segala daya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dengan Minat atau motivasi dimaksud usaha-usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi sehingga seseorang itu mau, dan ingin melakukannya.
Manusia makhluk yang berkembang dan dipengaruhi oleh bawaan dan lingkungannya, menurut Islam teori konvergensi yang dikemukakan oleh William Stern, menjelaskan bahwa pendidikan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor bakat atau bawaan sejak lahir dan faktor lingkungan eksternal. Apa yang dikemukakan oleh ahli pendidikan di atas mendekati kebenaran, sebagaimana sabda Rasulullah SAW :
Rasulullah SAW berikut ini :
عن ابى هريرةرضي الله عنه : قال رسول الله صلعم كل مولود يولد على الفطرة حتى فتك لسانه فابواه يهودانه اوينصرانه اويمجسانه) رواه البخارى(
Artinya : Dari Abi Hurairah R.a berkata : Rasulullah SAW bersabda setiap anak dilahirkan atas fitrah (kesucian agama yang sesuai dengan naluri) sehingga lancar lidahnya, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikan dia Yahudi atau Nasrani atau majusi.(H.R. Bukhari Muslim).

Menurut konsep hadits ini, maka orang tualah yang menjadikan anaknya baik, hal ini banyak dipengaruhi oleh rumah tangga atau keluarga. Jadi konvergensi di atas adalah stiap anak dilahirkan membawa fitrah, baik itu bakat, potensi dan Minat, sebagian besar dipengaruhi oleh lingkungan keluarga atau rumah tangga. Kedua pengaruh ini baik pengaruh lingkungan keluarga maupun bakat yang dimiliki anak, keduanya saling mendukung dan mempengaruhi. Ketika anak di sekolah hampir saja semua pengaruh pendidikan anak di sekolah bukan hanya dari segi kognitif saja akan tetapi terus berlanjut ke afektif dan psikomotorik anak, sehingga anak dapat berbuat sesuai dengan ilmu pengtehuan yang diajarkan gurunya.
Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar, dan indah untuk kehidupan. Karena itu tujuan pendidikan memiliki dua fungsi yaitu memberi arah kepada segenap kegiatan pendidikan dan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan.Sebagai suatu komponen pendidikan, tujuan pendidikan menduduki posisi penting diantara komponen-komponen pendidikan lainnya. Dapat dikatakan bahwa seluruh komponen dari seluruh kegiatan pendidikan dilakukan semata-mata terarah kepada atau ditujukan untuk pencapaian tujuan tersebut. Dengan demikian maka kegiatan-kegiatan yang tidak relevan dengan tujuan tersebut dianggap menyimpang, tidak fungsional, bahkan salah, sehingga harus dicegah terjadinya. Di sini terlihat bahwa tujuan pendidikan itu bersifat normatif, yaitu mengandung unsur norma yang bersifat memaksa, tetapi tidak bertentangan dengan hakikat perkembangan peserta didik serta dapat diterima oleh masyarakat sebagai nilai hidup yang baik. Sehubungan dengan fungsi tujuan yang sangat penting itu, maka suatu keharusan bagi pendidik untuk memahaminya. Kekurangpahaman pendidik terhadap tujuan pendidikan dapat mengakibatkan kesalahpahaman di dalam melaksanakan pendidikan.
Orang tua dan anak sebaiknya memperkokoh jalinan kerja sama yang baik dan mendukung keberhasilan anak dalam membentuk manusia seutuhnya di masa mendatang. Sesuai dengan firman Allah SWT yang berbunyi :
ياأيهاالذين امنوا قو انفسكم واهليكم نارا) التحريم:۶ (
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari ancaman api neraka. (At- tahrim: 6).

Jadi Minat orang tua memasukkan anaknya ke lembaga pendidikan agama berfungsi memelihara kelurganya terutama anaknya smoga terhindar dari segala macam ancaman baik di dunia mapun diakhirat kelak. Ayat tersebut menjadi sandaran bahwa Allah AWT memerintahkan agar orang tua memelihara keluarganya dari ancaman api neraka.
Melihat dari perkembangannya, bahwa orang tua yang menyekolahkan ankanya ke Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang sepertinya dari tahun ke tahun mengalamai perkembangan yakni meningkat meskipun sedikit.


2. Konsep Kurikulum Pendidikan
Proses pendidikan merupakan kegiatan memobilisasi segenap komponen pendidikan oleh pendidik terarah kepada pencapaian tujuan pendidikan. Bagaimana proses pendidikan itu dilaksanakan sangat menentukan kualitas hasil pencapaian tujuan pendidikan. Kualitas proses pendidikan menggejala pada dua segi, yaitu kualitas komponen dan kualitas pengelolaannya. Kedua segi tersebut satu sama lain saling tergantung. Walaupun komponen-komponennya cukup baik, seperti tersedianya prasarana dan sarana serta biaya yang cukup, juga ditunjang dengan pengelolaan yang andal maka pencapaian tujuan tidak akan tercapai secara optimal. Demikian pula bila pengelolaan baik tetapi di dalam kondisi serba kekurangan, akanmengakibatkan hasil yang tidak optimal.
Kurikulum di sebuah lembaga pendidikan agama tidak harus mempelajari ilmu-ilmu agama akan tetapi harus mengauasai ilmu-ilmu keduniaan dimana kelak siswa akan dapat menguasai berbagai aspek kehidupan shingga ia tidak menjadi muslim yang lemah dan tidak bedaya apa-apa akan tetapi sebaliknya. Hal ini sejalan dengan apa yang diungkapakan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an surah Al-Maidah ayat 51 yang berbunyi :
يا أيهالذين امنوا لا تتخذوااليهود والنصرى اولياء بعضهم اولياء بعض ومن يتولهم منكم فأنه منهم ان الله لا يهدى القوم الظالمين) الما ئدة:۵۱ (
Artunya : “ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpinmu, sebagain mereka adalah peMadrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang pin bagi sebagian yang lain. Barang siapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah SWT tidak akan memberi petunjuk kepada orang yang zalim”.(Al- Maidah: 51).

Berdasarkan ayat di atas dapat dipahami bahwa kurikulum pendidikan harus dirancang berdasarkan kebutuhan terhadap pendidikan agama ditengah masyarakat dan kebutuhan pendidikan umum untuk
mengahadapi tantangan zaman, sehingga umat Islam mampu menguasai ilmu pengetahuan yang positif disemua aspek kehidupan.
Peserta didik berstatus sebagai subjek didik. Pandangan modern cenderung menyebut demikian oleh karena peserta didik (tanpa pandang usia) adalah subjek atau pribadi yang otonom, yang ingin diakui keberadaannya. Selaku pribadi yang memiliki ciri khas dan otonomi, ia ingin mengembangkan diri (mendidik diri) secara terus menerus guna memecahkan masalah-masalah hidup yang dijumpai sepanjang hidupnya.
Pendidik ialah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik. Peserta didik mengalami pendidikannya dalam tiga lingkungan yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Sebab itu yang bertanggung jawab terhadap pendidikan yaitu orang tua, guru, pemimpin program pembelajaran, pelatihan, dan masyarakat/organisasi
Kurikulm pendidikan ditingkat Madrasah Ibtidaiyah tidak hanya memperdalam dan mengembangkan pendidikan keagamaan akan tetapi setiap materi pendidikan umum yang disampaikan kepada siswa harus memiliki nuansa keagamaan sehingga segala sesuatu yang tabu akan kembali kepada Allah dan Rasulnya.
Selanjutnya kurikulum pendidikan di Madrasah disamping memakai kurikulum Departemen Agama juga memakai kurikulum Departemen Pendidikan Nasional dan ditambah dengan kurikulum muatan lokal yang bernuanasa pesantren sehingga pemahaman anak terhadap agama tidak dangkal, sehingga diharapkan nanti ia dapat menyelesaikan semua persoalan agama terutama yang ada kaitannya dengan kehidupan sosial kemasyarakatan.Tujuan pendidikan bersifat abstrak karena memuat nilai-nilai yang sifatnya abstrak. Tujuan demikian bersifat umum, ideal, dan kandungannya sangat luas sehingga sulit untuk dilaksanakan di dalam praktek. Sedangkan pendidikan harus berupa tindakan yang ditujukan kepada peserta didik dalam kondisi tertentu, tempat tertentu, dan waktu tertentu dengan menggunakan alat tertentu.
3. Aktivitas Anak di Tengah Keluarga, Sekolah dan Masyarakat.
Guru memiliki tugas yang beragam yang berimplementasi dalam bentuk pengabdian. Tugas tersebut meliputi bidang profesi, bidang kemanusiaan dan bidang kemasyarakatan. Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup dan kehidupan. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa.
Tugas guru dalam bidang kemanusiaan adalah memposisikan dirinya sebagai orang tua ke dua. Dimana ia harus menarik simpati dan menjadi idola para siswanya. Adapun yang diberikan atau disampaikan guru hendaklah dapat memotivasi hidupnya terutama dalam belajar. Bila seorang guru berlaku kurang menarik, maka kegagalan awal akan tertanam dalam diri siswa.
Guru adalah posisi yang strategis bagi pemberdayaan dan pembelajaran suatu bangsa yang tidak mungkin digantikan oleh unsur manapun dalam kehidupan sebuah bangsa sejak dahulu. Semakin signifikannya keberadaan guru melaksanakan peran dan tugasnya semakin terjamin terciptanya kehandalan dan terbinanya kesiapan seseorang. Dengan kata lain potret manusia yang akan datang tercermin dari potret guru di masa sekarang dan gerak maju dinamika kehidupan sangat bergantung dari "citra" guru di tengah-tengah masyarakat.
Berbagai macam kegiatan yang dapat dilakukan oleh anak-anak baik di sekolah, di rumah dan di tengah masyarkat, ia tidak hanya mendengarkan, mencatat dan menirukan apa yang dilihatnya, akan tetapi lebih dari itu. Nasution mengemukakan bahwa ada 177 macam aktivitas murid antara lain :
a. Visual activities (13) seperti, memperhatikan : gambar, demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain dan sebagainya.
b. Oral activities (43) seperti : menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan interview, diskusi, interupsi, dan sebagainya.
c. Listening activities (11) seperti mendengarkan uraian, percakapan diskusi, musik, pidato dan sebagainya.
d. Drawing activities (8) seperti menggambar, membuat grafik, peta, diagram, pola dan sebagainya.
e. Writing activities (22) seperti menulis cerita, karangan, laporan, tes, angket, menyalin dan sebagainya.
f. Motor activities (47) seperti melakukan percobaan, membuat konstruksi, model, mereparasi, bermain, berkebun, memelihara binatang dan sebagainya.
g. Mental activities (23) seperti menanggap, mengingat, memcahkan soal, menganalsis, melihat hubungan, mengambil keputusan, dan sebagainya.
h. Emotional activities (23) seperti menaruh Minat, merasa bosan, gembira, berani, tenang, gugup dan sebagainya.
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Karena Proses belajar-mengajar mengandung serangkaian perbuatan pendidik/guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar-mengajar. Interaksi dalam peristiwa belajar-mengajar ini memiliki arti yang lebih luas, tidak sekedar hubungan antara guru dengan siswa, tetapi berupa interaksi edukatif.
Kehadiran guru dalam proses belajar mengajar atau pengajaran, masih tetap memegang peranan penting. Peranan guru dalam proses pengajaran belum dapat digantikan oleh mesin, radio, tape recorder ataupun oleh komputer yang paling modern sekalipun. Masih terlalu banyak unsur-unsur manusiawi seperti sikap, sistem, nilai, perasaan, motivasi, kebiasaan dan Iain-lain yang diharapkan merupakan hasil dari proses pengajaran, tidak dapat dicapai melalui alat-alat tersebut. Di sinilah kelebihan manusia dalam hal ini guru dari alat-alat atau teknologi yang diciptakan manusia untuk membantu dan mempermudah kehidupannya
Tentu saja kegiatan-kegiatan itu tidak terpisah satu sama lain. Sehingga orang tua, guru dan masyarakat harus memahami bahwa murid atau anak memiliki berbagai macam kegiatan sehingga orang tua harus mampu menyelami keinginan anak sehingga bukan Minatau orang tua saja yang ada akan tetapi didukung oleh Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang itu sendiri.







BAB II
PROSEDUR PENELITIAN

A. Lingkup Penelitian
Penelitian di laksanakan di Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang difokuskan pada Minat Orang Tua menyekolahkan anaknya.

B. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini pada prinsipnya dapat dikategorikan dalam dua bentuk yaitu :
a. Data Primer
Data primer yaitu data yang diambil langsung dari peneliti kepada sumbernya tanpa adanya perantara.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diambil secara tidak langsung dari sumbernya. Data sekunder biasanya diambil melalui dokumen-dokumen.
2. Sumber Data
Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru, siswa, pegawai tata usaha dan penjaga sekolah. Disamping itu pula sumber data ini dapat diambil dari pihak yang berkepentingan dalam penelitian ini seperti masyarakat dan orang tua siswa.

C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Popupasi adalah keseluruhan subjek penelitian, apabila seseorang ingin menliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penlitian populasi.
Sesuai dengan tujuan, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru berjumlah 10 orang, siswa berjumlah 92 orang, penjaga sekolah satu orang, orang tua murid berjumlah 50 orang, tokoh masyarakat 10 orang. Jadi populasi dalam penelitian ini berjumlah 162 orang.
2. Sampel
Sampel merupakan wakil dari sejumlah populasi yang diteliti. Mengingay besarnya jumlah populasi maka penulis mengambil sampel sebesar 10 % dari jumlah populasi yaitu 26 orang. Adapun teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan menggunkan teknik “Snow Ball Sampling” (bola Salju), dimana penulis menggunkan kepala sekolah sebagai Key Informan (informan kunci).


D. Metode Pengumpulan Data
Pada penelitian ini penulis mengumpulkan data yang diperoleh melalui informan dan responden dengan menggunakan metode sebagai berikut :
1. Observasi
Metode observasi yaitu Pengamatan dan pencatatan dengan sistematis fenomena-fenomena yang di selidiki. Dalam arti luas observasi sebenarnya tidak hanya terbatas pada pengamatan yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Adapaun metode obsevasi ini penulis gunakan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan:
a. Pelaksanaan kurikulum yang dikembangkan di Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang.
b. Aktivitas anak ketika di sekolah, di rumah dan di tengah masyarakat.
c. Minat orang tua menyekolahkan anaknya di Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang.
2. Wawancara
Metode wawancara yaitu suatu proses tanaya jawab lisan dalam mana dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik, yang satu dapat melihat muka yang lain dan mendengarkan dengan telinga sendiri suaranya, tampaknya merupakan alat epngumpul informasi yang langsung tentang berbagai jenis data sosial, baik yang terpendam maupun manifes.
Metode wawancara ini penulis gunakan secara langsung untuk mengadakan wawancara dengan sampel yang telah ditentukan, sebelum melakukan wawancar penulis menyiapkan pedoman wawancara atau berupa buku kecil agar pelaksanaan tidak dapat menimbulkan kekeliruan guna memperoleh data yang berkenaan dengan Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang.
2. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah untuk melakukan pendekatan pada masalah yang akan dikumpulkan, yaitu berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya.
Metode dokumentasi ini penulis gunakan untuk memperoleh data-data yang berkenaan dengan :
a. Historis dan geografis Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang.
b. Struktur organisasi Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang.
c. Keadaan Guru, siswa, pegwai Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang.

E. Analisis Data
Analisis data adalah suatu proses pencarian dan penyusunan yang sistematis terhadap transkrip-transkrip, wawancara, catatan lapangan dan lain-lain yang dikumpulkan untuk meningkatkan dan memudahkan bagi peneliti untuk menjelaskan kepada orang lain apa yang telah ditemukan.
1. Analisis Domain
Analisa domain biasa dilakukan untuk memperoleh gambaran atau pengertian di tingkat “permukaan” tentang berbagai domain atau kategori simbolis yang mencakup atau mewarisi sejumlah kategori atau simbolis lain secara tertutup.
Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa penggunaan analisis domain dalam menganalisis masalah yang diteliti belum sampai mendalam akan tetapi hanya memberi pengertian dan gambaran dari masalah pokok.
3. Analisis Taksonomi
Analisis taksonomi adalah analisis yang berfokus pada domain dalam upaya mendeskripsikan atau menjelaskan fenomena-fenomene dan fokus yang menjadi sasaran penelitian.
4. Analisis Komponensial
Analisis komponensial yaitu analisis yang dilakukan setelah peneliti mempunyai cukup banyak fakta atau informasi dari hasil wawancara dan observasi yang melacak kontras-kontras diantara warga suatu domain. Kontasr-kontras tersebut oleh peneliti dipikirkan atau ditarik dimensidimensi yang bisa mewakilinya.
Dengan menggunakan analisis komponensial ini penulis berpendapat bahwa dari data wawancara yang bersifat umum atau domain sehingga menjadi suatu kesatuan yang utuh atau sempurna.
5. Analisis Tema Kultural (Dicovering Cultural Themes)
Penelitian kualitatif yang analisisnya bergerak dari analisis domain hingga analisis tema budaya selanjutnya disebutkan analisis tema bentuknya akan menyerupai “cerobong asap” di permukaannya lebar ditengahnya sempit dan di puncaknya lebar lagi, dengan demikian analisis tema atau discovering cultural themes sesungguhnya merupakan upaya mencari benang merah yang menginteraksikan lintas domain yang ada.
Melalui penggunaan tema kultural ini penulis mencari atau menganalisis data yang sesempurna mungkin, sehingga menjadi data yang baik dari semua data yang ada.










BAB III
DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN


A. Historis dan Geografis
1. Historis.

Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang Kabupaten Tanjung Jabung Barat, didirikan pada tanggal 24 Juli 1934 yang berlokasi di tepi sungai di Desa Senyerang yang menempati area seluas 5 x 5 m dengan 1 ruang tempat belajar, dan pada perkembangan selanjutnya dipindahkan lokasinya di dekat jalan lintas timur, dengan penambahan ruang kelas 5 ruang sehingga jumlahnya mencapai 6 ruang dan dibagi dua untuk ruang belajar putra dan putri. Kondisi fisik bangunannya pada waktu itu masih sangat sederhana sekali diatas area 50 x 50 m yang merupakan tanah wakf warga setempat. Proses pendirian Sekolah tersebut diawali dengan musyawarah warga desa yang dilakukan di rumah salah seorang pegawai syara’ pada waktu itu, tepatnya pada tanggal 24 Juli 1934. Musyawarah ini dihadiri oleh para pemuka agama, para tokoh masyarakat, cendikiawan, calon tenaga pengajar, para unsur pimpinan desa dan Kepala desa.
Pengasuh Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah adalah Guru H. Muhammad Yusuf Thoha, Guru Jamil, Guru Muhammad Yazid, dan Guru Ruslan Abdul Hamid. Pada awal berdirinya, memiliki 9 orang tenaga pengajar, yaitu Guru Maki, Guru Nawawi, Guru Saman, Guru Yadin, Guru manaf, Guru Efendi, Guru Rustam, Guru Jamil, dan Guru M. Yazid.
Pada tahun 1982, Lokasi Madrasah dipndahkan ke dekat jalan Lintas Timur, karena lokasi pertama terjadi longsor yang merusak bangunan tembat belajar, setelah perpindahan itu maka Madrasah Diniyah Takmiliyah mendapatkan bangunan yang cukup memadai sebagai lembaga pendidikan..
Adapun tujuan dari pendirian Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang ini adalah sebagai wadah dan menampung anak-anak yang Sekolah setingkat Taman Kanak-kanak atau anak-anak yang ingin mendalami ilmu agama Islam, sesuai program pemerintah pemerintah dalam rangka menyongsong program wajib belajar sembilan tahun. Disamping itu pendirian Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang ini juga bertujuan untuk membekali anak didik memiliki ilmu pengetahuan agama yang kuat.
2. Geografis

Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang dibangun di atas tanah berukuran 150 x 150 meter yang diperoleh dari wakaf seorang warga dan lokasi tersebut merupakan tanah wakaf dari bapak H. Muhammad Saini, Abdul hamid, dan Bainah, beliau adalah salah seorang pemuka agama, dan tanah tersebut saat ini telah bersertifikat.
Pada sisi geografis letak Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah SenyerangKecamatan Senyerang cukup strategis, disamping lokasinya yang berada di tengah-tengah desa, Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang ini juga terletak di dekat jalan Lintas Timur, dengan mudah dapat dijangkau. Untuk lebih jelasnya dapat kemukakan letak Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang yang berada di tengah desa tersebut, sebagai berikut :
a. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Teluk Nilau Kec. Pengabuan
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan desa Tebing Tinggi
c. Sebelah Utara berbatasan dengan Sungai Pengabuan.
d. Sebelah Barat berbatasan dengan desa Sungai Kayu Aro.
Sebagaimana layaknya sebuah lembaga pendidikan untuk tahap awal perjalanan proses belajar mengajar masih banyak mengalami kekurangan, kesulitan-kesulitan serta hambatan-hambatan. Baik sarana maupun prasarana yang berkaitan dengan penyelenggaraan proses belajar mengajar. Walaupun demikian, para tenaga pengajar tetap bersemangat untuk melangsungkan proses belajar-mengajar di Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang ini.

B. Keadaan Sarana dan Prasarana
1. Sarana
Untuk menunjang proses belajar mengajar, Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang Kabupaten Tanjung Jabung Barat ini telah memiliki sarana/gedung dengan status milik sendiri yang berdiri diatas tanah seluas 150 x 250 meter.
Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerangini sudah dikatakan cukup memamadai walaupun masih ada kekurangan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut ini :
Tabel. 1 : Keadaan Sarana Pendidikan Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah SenyerangKecamatan Senyerang Tahun 2009.

NO JENIS SARANA JUMLAH KET
1
2
3
4
5
6
7 Ruang kepala
Ruang guru
Ruang belajar
Perpustakaan
Musholla
Ruang TU
WC 1 Ruang
1 Ruang
6 Ruang
1 Ruang
1 buah
1 Ruang
2 Buah Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik


Tabel di atas jelaslah bahwa Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang Kecamatan Senyerang sudah memiliki sarana meskipun masih sederhana namun proses pembelajaran tetap berlangsung seadanya dengan tidak mengurangi jumlah pelajaran yang telah ditetapkan dalam kurukulum, baik kurikulum lokal maupun nasional (Departemen Agama).

2. Prasarana
Masalah prasarana juga merupakan hal yang sangat penting untuk menunjang proses pembelajaran, untuk lebih jelasnya mengenai sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang Kecamatan Senyerang dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel. 2: Keadaan Prasarana Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang Kecamatan Senyerang Tahun 2009.

NO JENIS ALAT JUMLAH KET
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14 Meja Siswa
Bangku Siswa
Meja dan Kursi Guru
Meja Tamu
Papan Tulis
Papan Pengumuman
Rak Buku
Lemari (Arsip)
Mesin Tik
Buku Pegangan Guru
Jam Dinding
Buku Perpustakaan
Lapangan Tenis Meja
Buku Penunjang 130 Buah
260 Buah
13 Buah
2 Set
6 Buah
1 Buah
3 Buah
2 Buah
1 Buah
51 Buah
2 Buah
150 Eksemplar
1 Buah
51 Buah Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik

Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang Kecamatan Senyerang ini tergolong lengkap untuk ukuran sekolah yang terletak di kecamatan. Fasilitas penunjang seperti buku-buku pelajaran dan buku-buku bacaan lainnya juga cukup memadahi, karena hampir setiap tahunnya Sekolah ini menerima bantuan buku-buku dari pemerintah. baik melalui Departemen Agama, maupun Departemen Pendidikan Nasional.

C. Keadaan Guru dan Siswa Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang
1. Keadaan Guru
Guru termasuk salah satu unsur yang menyebabkan terjadinya proses belajar mengajar dengan baik, disamping itu pula guru berperan aktif dalam rangka bagaimana anak didiknya mampu mencapai tujuan dari proses belajar mengajar itu sendiri. Di samping itu pula guru berkewajiban memberikan arahan atau bantuan terhadap anak didiknya dalam rangka membimbing mereka menuju kedewasaan berpikir dan berperilaku yang sesuai dengan falsafah dan cita-cita bangsa Indonesia, sesuai dengan ajaran agama Islam.
Di samping guru sebagai figur sentral atau merupakan suri tauladan bagi anak didiknya dalam kehidupan sehari-hari yang juga sebagai peletak fundamental bagi kehidupan anak untuk masa yang akan datang. Selain itu guru juga merupakan teladan bagi masyarakat lingkungan terutama bagi orang tua para murid yang senantiasa
berpedoman kepada guru para anaknya yang notabene adalah para ilmuan di lingkungan dimana mereka berdomisili.
Melihat tugas dan tanggung jawab seorang guru terhadap muridnya yang begitu besar, terutama dari segi berhasil atau tidaknya tujuan belajar yang tergantung pada para guru. Oleh karena itu seorang guru harus profesional terhadap tugas yang didukung oleh latar belakang pendidikannya. Pendidikan yang lebih menunjang terhadap keberhasilan pendidikan adalah para guru yang mempunyai latar belakang pendidikan Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang imal tamatan SMA/MA atau Diploma Dua (D.2) Kependidikan.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tebel berikut ini.
Tabel 3 : Keadaan Guru Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang Tahun 2009.

No Nama Jabatan Pdd Ket
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 Drs.Ruslan
Amran Tarmizi, S. Ag
M. Daud
Fairuz, A. Ma
Zahrul Wata, S. Pd
Zuhdi,A.Ma
Afriana,A.Ma
A. Tarmizi, S. Ag
Tari Hartati, S. Pd.I
Efendi, S.Pd.I Kepala/Guru
Waka
TU
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru S.1
S.1
SMA
D.II
S.1
D.II
D.II
S.1
S.1
S.1

Para tenaga pengajar tersebut terbagi menjadi guru dalam setiap kelas yang ada di Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang. Sedangkan pembagiannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4 : Guru Kelas/ Wali kelas Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah SenyerangTahun 2009.

Nama Guru Kelas
1. Fairuz, A. Ma I
2. Zuhdi, A. M.a II
3. Afriana, A.Ma III
4. A.Tarmizi, S. Ag IV
5. Tari Hartati, S. Pd.I V
6. Efendi, S. Pd.I VI
7 Zahrul Wata, S. Pd Guru olahraga

Berdasarkan tabel di atas maka dapat diketahui bahwa jumlah guru yang bertanggung jawab dalam setiap kelas yang ada pada Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang berjumlah 7 orang dengan latar belakang pendidikannya mendukung tugas dan profesi guru. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang jumlah guru cukup memadai.
2. Keadaan Siswa
Siswa yang belajar pada Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah SenyerangKecamatan Senyerang adalah anak anak yang berasal dari desa Senyerang dan sekitarnya. Adapun jumlah keseluruhan dari Kelas I sampai dengan Kelas VI berjumlah 92 siswa dengan perincian sebagai berikut.
Tabel 5 : Keadaan Siswa Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah SenyerangTahun 2009.


No.
Kelas Jenis Kelamin
Jumlah
Laki-laki Perempuan
1. I 15 7 22
2. II 8 7 15
3. III 8 11 19
4. IV 8 5 12
5. V 10 4 14
6. VI 6 4 10
J u m l a h 92

Jumlah siswa di atas menunjukkan bahwa Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerangsangat diMinati oleh para orang tua / wali untuk menyekolahkan anaknya di Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang tersebut. Hal ini diiringi harapan agar anaknya dapat dibekali dengan pengetahuan bidang agama yang lebih baik lagi, sehingga mereka bergairah untuk memasukkan anaknya untuk belajar di Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerangtersebut.
Dari jumlah anak yang belajar di Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerangtersebut sebagian besar adalah anak yang betul-betul ingin belajar pengetahuan baik dari segi agama maupun umum, karena Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerangini mengikuti program pemerintah yang sederajat sama dengan SD bahkan lebih bagus dari SD, di mana sisiwanya disamping belajar agama juga belajar bidang studi umum yang persis sama dengan pelajaran umum yang ada di SD.

D. Struktur Organisasi
Dalam sebuah lembaga pendidikan tentunya harus mempunyai komposisi kepengurusan yang tertuang dalam struktur organisasi, begitu pula halnya dengan Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang Kecamatan Senyerang Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Struktur organisasinya adalah sebagai berikut: Kepala Madrasah, Wakil Kepala Madrasah, komite Sekolah dan para wali kelas. Dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari, kepala sekolah senantiasa berkoordinasi dan dibantu oleh para wakil dan perangkat lainnya sehingga organisasi dapat berjalan dengan baik.
Secara rinci tugas kepala sekolah dan para wakil kepala sekolah serta para majelis guru dalam membantu tugas Kepala Sekolah adalah sebagai berikut :
1. Tugas Kepala Sekolah diantaranya :
a. Mengatur adMadrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang istrasi Kantor
b. Mengatur dan membina hubungan dengan instansi vertikal (atasan)
c. Mengatur hubungan dengan masyarakat
d. Mengatur dan memperhatikan semua tugas dan tanggung jawab stafnya.
2. Tugas Wakil Kepala Sekolah
a. Memperhatikan persiapan mengajar para pengajar (guru)
b. Memperhatikan dan mempersiapkan buku-buku yang berkenaan dengan proses belajar mengajar
c. Bertanggungjawab terhadap program pelajaran dan evaluasi belajar mengajar.
d. Memperhatikan kerajinan siswa dalam mengikuti program belajar mengajar.
e. Memperhatikan kedisiplinan siswa meliputi, waktu masuk dan pulang dan disiplin tentang pakaian
f. Membuat peraturan tentang tata tertib sekolah.
3. Bendahara mengatur tentang adMadrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang istrasi keuangan sekolah dan bertanggungjawab terhadap penggunaan uang sekolah.
4. Para wali kelas bertugas mengatur kelasnya masing-masing yang berkenaan dengan keadaan kelas tersebut.



















STRUKTUR RGANISASI
MADRASAH DINIYAH TAKMILIYAH FAR’USSA’ADAH ARABIYAH SENYERANG.
































BAB IV
MINAT ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAKNYA
KE MADRASAH DINIYAH TAKMILIYAH FAR’USSA’ADAH ARABIYAH SENYERANG

A. Kurikulum yang Dikembangkan di Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang
Mata pelajaran yang dikembangkan di Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang antara lain:
1. Mata Pelajaran Agama
g. Al-Qur’an hadits
h. Akidah Akhlak
i. Fiqh
j. Bahasa Arab
k. Sejarah Peradaban Islam
l. Iqro’
Mata Pelajaran Umum:
1. PPKn
2. Bahasa Indonesia
3. Matematika
4. Ilmu Pengetahuan Alam
5. Ilmu Pengetahuan Sosial
6. Kerajinan Tangan dan Kesenian
7. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
Demikianlah program inti yang dikembangkan di Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang. Semua program pendidikan yang dikembangkan di Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah SenyeranG, dengan tujuan pendidikan intra kurikuler adalah pelaksanaan pendidikan yang sesuai dengan kurikulum. Lembaga yang mengembangkan pengetahuan peserta didik untuk menunjang pencapaian tujuan kurikuler dan tercapainya tujuan lembaga secara rinci.
Selain dari pendidikan intra kurikuler yang dikembangkan di Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang juga dikembangkan pendidikan ekstra kurikuler. Adapun kegiatan ekstra kurikuler yang dilaksanakan di Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang antara lain:
1. Kepramukaan
Kegiatan pramuka dilaksanakan pada hari Sabtu di lapangan Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang , dan upacara pramuka dilaksanakan setiap pagi Sabtu, dan sore Sabtu dilaksanakan kegiatan pramuka oleh para siswa dengan bimbingan guru yang telah ditugaskan oleh Kepala Sekolah.
2. Keagamaan
Kegiatan keagamaan yang dikembangkan pada sore hari setelah ashar dan antara lain:
Da’wah, muthala’ah, berzanji, marhaban dan muhadharah yang dibimbing oleh guru yang telah ditugaskan sesuai dengan bidang yang dikuasainya pada jadwalnya masing-masing, dikoordinir oleh guru yang telah ditugaskan.
3. Bakti Sosial
Melaksanakan gotong royong bersama di ruang belajar masing-masing, dan membersihkan lapangan Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang untuk menjaga kebersihan dan kesehatan di lingkungan Madrasah. Dilaksanakan lebih kurang sebulan sekali dan dikoordinir oleh guru kelas masing-masing.
4. Kesenian
Kegiatan kesenian dilaksanakan oleh para siswa, yaitu: rabana yang jadwal kegiatannya pada siang hari menjelang sore setelah mereka pulang sekolah. Se-minggu dua kali diadakan latihan rabana dan dikembangkan juga seni drama.
6. Olah Raga
Kegiatan ekstra kurikuler olahraga untuk menstabilkan kondisi para siswa. Dengan olah raga dapat menunjang kesehatan jasmani. Adapun jenis olah raga yang dikembangkan adalah: volly ball, catur, bulu tangkis, maraton, SKJ, lari, tenis meja.
Maka tujuan dari kegiatan ekstra kurikuler tersebut menurut Kepala Sekolah adalah:
Melengkapi segala pelaksanaan pendidikan intra kurikuler dan menunjang pendidikan yang telah diterimanya dalam sisiten klasikal dan menambah keterampilan dan potensi sesuai dengan bakat dan Minat peserta didik, hingga dimasa datang mampu tampil dalam masyarakat dengan menguasai berbagai bidang keilmuan.


B. Sistem dan Metode Pendidikan Pada Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang .
Adapun sistem yang dipakai di Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang dalam mencapai tujuan kurikuler, tujuan umum dan khusus adalah dengan usaha pencapaian tujuan tersebut melalui dua sistem yaitu:
1. Sistem Klasikal
Menurut A. Tarmizi, S.Ag salah seorang guru Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang, sistem klasikal itu adalah:
Sistem klasikal terjadi hubungan timbal balik antara guru dan murid, yang dilaksanakan dengan dua aran yang berjalan sesuai waktu yang telah ditentukan di ruang belajar secara teratur sesuai dengan kelas masing-masing. Dengan sistem klasikal peserta didik dan pendidik saling berhadapan untuk memberi informasi dan peserta didik menerima dan terjalinlah hubungan dua arah antara guru dan murid. Dalam proses belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai pada materi yang akan disampaikan dengan bentuk perlokal.



2. Sistem Tahassus
Menurut Efendi, S.Pd, Guru Kelas IV:
sistem tahassus dilaksanakan secara khusus oleh guru yang sudah diberikan tugas oleh kepala sekolah sesuai dengan bidang yang dikuasainya sehingga peserta didik yang belajar dikhususkan tempatnya sesuai dengan bakat dan Minatnya, pada pelajaran khusus dikembangkan di Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerangterutama pada pelajaran ekstra kurikuler, pada bidang keagamaan sebagai penunjang teori yang telah diterimanya di kelas.


Tentu saja untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran memerlukan metode, yaitu jalan yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan instruksional. Maka dalam pendidikan intra kurikuler, Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang menggunakan metode sebagai berikut:
a). Pendidikan Agama
Mata pelajaran agama digunakan metode:
(1). Iqra’
(2). Ceramah
(3). Pemberian tugas
(4). Tanya jawab
(4). Hafalan
b). Pendidikan Umum
Pada mata pelajaran umum metode yang digunakan adalah:
(1). Ceramah
(2). Tanya jawab
(3). Pemberian tugas
Jenis program inti di atas memerlukan sistem klasikal dan takhassus, hingga antara teori dan praktek searah, dan sisiwapun lebih menguasai semua pelajaran tang telah diterimanya di ruang belajar. Adapun metode yang digunakan dalam program tambahan dan program pilihan:
a. Metode Imlak
b. Metode demonstrasi
c. Metode iqra’
d. Metode tanya jawab
e. Metode muthala’ah
f. Metode ceramah
Selanjutnya metode yang digunakan pada pendidikan ekstra kurikuler adalah:
a. Metode muthala’ah
b. Metode iqra’
c. Metode dialog
d. Metode sosiodrama
e. Metode hafalan
f. Metode tanya jawab
g. Metode ceramah
Demikianlah sistem dan metode yang digunakan dalam proses pembelajaran di Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerangyang disesuaikan denga mata pelajaran yang diberikan, hingga peserta didik mampu menerima pelajaran yang disampaikan oleh pendidik. Dengan sistem yang cocok akan tercapai tujuan yang telah dirumuskan dalam kegiatan belajar mengajar yaitu tujuan instruksional. Untuk tercapainya tujuan tersebut diperlukan hubungan yang baik antara peserta didik dan pendidik yang ditunjang oleh sarana dan prasarana yang memadai hingga semua berjalan sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan.

B. Pengaruh Lingkungan Terhadap minat Orang Tua Menyekolahkan Anaknya.
Pengaruh lingkungan siswa di luar sekolah antara lain pengaruh lingkungan sekolah, pengaruh lingkungan keluarga dan pengaruh lingkungan masyarakat.
1. Sekolah
Di sekolah siswa dan siswi oleh peraturan-peraturan yang telah ditetapkan pihak sekolah baik dari segi waktu, dan berpakaian, sangat diutamakan agar peserta didik disiplin waktu dalam belajar dan ketepatan waktu pada jam masuk untuk belajar. Hingga siswa yang terlambat ikut upacara maupun yang terlambat masuk pada jam belajar diberi hukuman membersihkan sampah di dalam maupun di luar gedung Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang, setelah itu baru dibolehkan masuk ke ruang belajarnya.
Mengenai pakaian diwajibkan seragam dan rapi, untuk hari senin samapi kamis memakai seragam merah-putih, Jum’at dan Sabtu seragam pramuka. Di sekolah peserta didik diharuskan menjaga ketenangan dalam belajar dan menjaga kebersihan sekolah serta menjaga keamanan sekolah, hingga di pintu masuk ke gedung Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang dijaga oleh siswa yang piket. Untuk menerima tamu dan menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, hingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan tenang dan lancar.
Sebagian besar anak di sekolah bisa belajar mengisis waktu dan disiplin dalam berbuat yang sesuai dengan peraturan yang ditetapkan sekolah tersebut, hingga selama dalam jam belajar anak terbiasa mengisi waktu yang senggang dengan hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya, dan menunjang keberhasilan dalam belajar serta pergaulan dengan teman sebaya, bisa menyesuaikan diri dan menghormati guru yang mengajar.

2. Keluarga
Pengaruh lingkungan keluarga bagi siswa menurut Zulkarnain adalah:
Bahwa di dalam lingkungan keluarga siswa dipengaruhi oleh peraturan yang dibuat oleh orang tua, sehingga dalam keluarga santri dibimbing oleh orang tua untuk bersikap dan bertingkah laku yang baik dan menjalankan semua perintah orang tua serta melaksanakan semua tugas dalam rumah tangga untuk membantu orang tua setelah belajar selama 6 jam di sekolah.

Jadi dalam keluarga siswa dipengaruhi oleh sikap dan pribadi orang tuanya. Bila orang tua disiplin mendidik anaknya, maka antara sekolah dan keluarga saling mendukung sehingga anak terbiasa sejak dari rumah sampai ke sekolah selalu mematuhi peraturan yang telah ditetapkan. Maka anak dipengaruhi oleh keluarga dan sekolahnya, sehingga tumbuh rasa takut untuk melanggar apa yang diinginkan oleh guru dan orang tua.


3. Masyarakat
Pengaruh masyarakat bagi siswa menurut Bapak Budianto, adalah:
Bahwa dalam masyarakat siswa diikat oleh adat istiadat setempat, sehingga apa yang dilakukannya harus sesuai dengan lingkungan tempat tinggal, sehingga siswapun ikut serta dalam menjunjung tinggi adat dan kebiasaan dalam lingkungan, dan dituntut untuk menjaga citra sebagai siswa Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang, baik dalam berpakaian maupun dalam hal pergaulan dengan mesyarakat di sekitarnya.

D. Minat Orang Tua Menyekolahkan Anaknya Ke Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang
Untuk melihat sejauh mana Minat orang tua memasukkan anaknya ke Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang dan hal yang menyangkut tumbuhnya Minat orang tua, sehingga mau memasukkan anaknya ke lembaga pendidikan agama khususnya di Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang .
Menurut Kepala Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang yaitu bapak Drs. Ruslan tentang Minat orang tua memasukkan anaknya ke Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang pada setiap tahun pelajaran baru yaitu:
Minat orang tua menyekolahkan anaknya ke Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerangini nampaknya terus meningkat dari tahun ke tahun. Sebab utama orang tua berMinat memasukkan anaknya ke Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerangadalah:
a. Kesadaran pada diri sendiri yang sangat tinggi, kalau dia sendiri pada mulanya tidak punya kesempatan untuk sekolah lebih tinggi, jadi hal yang telah dialaMadrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang ya supaya tidak terjadi lagi pada anaknya.
b. Karena di Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerangbanyak diajarkan ilmu pengetahuan agama, umum, dan keterampilan yang sama dengan pelajaran sekolah umum yang sederajat, dan anaknya dapat melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi, dan tidak ketinggalan dalam ilmu agama dan umum, sehingga banyak pengalaman yang dapat diambil selama duduk di bangku sekolah, untuk masa depannya sehingga mampu tampil ditengah masyarakat di sekitarnya dalam berbagai aspek ilmu pengetahuan dan teknologi.
c. Ada juga orang tua itu yang berfikiran sempit terhadap ilmu agama, mereka menganggap setelah selesai sekolah anaknya tidak dapat masuk kerja di lapangan masyarakat, padahal di sekolah agama sudah sejajar dengan sekolah umum yang setingkat.

Berdasarkan hasil wawancara di atas mengenai Minat orang tua menyekolahkan anaknya di Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang dapat pula di lihat dari beberapa sisi antara lain yaitu :
1. Latar Belakang Pendidikan Orang Tua
Pendidikan adalah meliputi semua perbuatan dan usaha dari generasi tua untuk mewariskan pengetahuanya, kecakapannya serta keterampilannya kepada generasi muda sebagai usaha menyiapkan supaya dapat memenuhi fungsi kehidupan baik jasmani maupun rohani, kehidupan dunia maupun akhirat, sejak manusia ada di permukaan bumi.
Seterusnya pendidikan itu sudah ada tetapi dalam perwujudan yang berbeda-beda sesuai dengan situasi dan waktu, Menurut Wali Kelas V, Ibu Tati Hartati.
Latar belakang pendidikan orang tua yang memasukkan anaknya ke Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerangdimaksudkan adalah, pendidikan orang tua yang pernah dilangsungkan dalam kehidupannya. Karena dengan pendidikan, orang tua dapat mencari dan menciptakan sarana pekerjaan yang layak, serta dapat menjaMadrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang kelangsungan hidup keluarganya. Dengan pendidikan orang tua dapat peka terhadap perubahan dan perkembangan zaman, serta menyerahkan dan mendidik anaknya dengan baik sesuai dengan bakat dan potensi yang dimilikinya.

Bagi orang tua yang tidak dapat menamatkan pendidikan secara formal di tingkat menengah pertama, hanya dapat memberi motivasi dan dorongan agar anaknya bisa melanjutkan ke Sekolah menengah Atas hingga ke Perguruan Tinggi Negeri maupun swasta.
Tabel 6 : Pendidikan Formal Orang Tua Murid.
NO Tingkat Pendidikan Jumlah Keterangan
1
2
3
4
5 Tidak Pernah Sekolah
SD/Sederajat
SMP/Sederajat
SMA/Sederajat
Perguruan Tinggi 20 Orang
50 Orang
20 Orang
15 Orang
5 Orang
J u m l a h 110 Orang

Berdasarkan tabel di atas bahwa mayoritas pendidikan formal orang tua siswa adalah tamat SD/ Sederajat.
Peran serta orang tua dalam membina anak dalam belajar di rumanhya hubungannya dengan pendidikan di sekolah sudah menunjukkan bahwa orang tua ingin melihat anaknya memiliki ilmu pengetahuan agama yang dapat emgarahkan hidupnya di masa yang akan datang, dengan tujuan agar anaknya menguasai berbagai macam ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga mampu tampil dalam masyarakat sesuai dengan keterampilan yang dimilikinya.
2. Latar Belakang Minat Orang Tua Murid
Yang melatarbelakangi timbulnya Minat orang tua murid untuk memasukkan anaknya ke Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerangdapat dilihat dari hasil wawancara penulis dengan beberapa orang tua Bapak Muhammad Nasire.
“Saya memasukkan anak di Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerangkarena ingin supaya dia belajar ilmu agama dan mengenal semua yang berkaitan dengan agama, agar di masa depan hidupnya selamat di dunia dan akhirat.”

Menurut Halimah.
“Saya memasukkan anak ke Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerangdengan tujuan agar ia menuntut ilmu agama, sebab di rumah kami tidak sempat memberi pelajaran agama yang banyak seperti di sekolah.”

Menurut Abdul Manaf.
“Saya memasukkan anak ke Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerangkarena ingin ia menuntut ilmu agama sejak dari ayunan sampai ke liang lahat, prinsipnya: Agar anak memiliki dasar agama dan memelihara diri dan anggota keluarganya dari api neraka.”

Hasil wawancara di atas adalah gambaran umum jawaban serta pendapat orang tua yang seluruhnya mempunyai kesamaan dalam pendapat, terutama orang tua yang berada di Senyerang Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Jadi Minat orang tua hampir seluruhnya bertujuan supaya anaknya menguasai ilmu agama dan dapat mengarahkan jalan hidupnya di masa yang akan datang di samping mempelajari ilmu pengetahuan umum.
Menurut kepala Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang, kesadaran orang tua murid sangat tinggi sekali, hingga mereka mau memasukkan anaknya ke Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang, walaupun pekerjaan orang tua murid umumnya sebagai petani. Secara garis besar kepala Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang menjelaskan tentang Minat orang tua memasukkan anaknya ke Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerangya sebagian besar berasal dari Desa Senyerang, dan desa lainnya se Kecamatan Senyerang Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Jadi sebab utama yang menimbulkan besarnya Minat orang tua tersebut adalah sebagai berikut:
1. Karena di Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerangdiajarkan ilmu agama dan umum, serta berbagai jenis komponen yang dikembangkan seperti: kesenian, dakwah, kursus pramuka dan pengajian Al-Qur’an.
2. Karena setiap siswa dibimbing untuk mengikuti semua kegiatan yang diadakan oleh sekolah yang dikoordinir oleh guru yang bertugas di lingkungan sekolah, dan setiap siswa wajib mengikuti peraturan yang berlaku di sekolah.
3. Karena semua siswa disiplin dalam berpakaian dan waktu bila mengikuti kegiatan belajar mengajar baik intra kurikuler maupun ekstra kurikuler.
Adapun yang menjadi faktor yang mendukung sehingga orang tua berMinat menyekolahkan anaknya di Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang dapat dilihat dari beberapa sisi yaitu :
1. Sarana dan prasarana
2. Disiplin
3. Pendidik
4. Lingkungan di sekitar sekolah
5. Letak geografis
6. Kurikulum yang terprogram
7. Pendidikan intra kurikuler dan ekstra kurikuler










BAB V
P E N U T U P

A. Kesimpulan
Dari beberapa keterangan di atas dapat penulis simpulkan sebagai berikut:
1. Kurikulum pendidikan yang diterapkan di Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang terdiri dari dua bagian, Pertama, kurikulum pendidikan agama yang mengikuti kurikulum Departemen Agama seperti, Qur’ah Hadits, Fiqh, Aqidah Ahklak, Sejarah Kebudayah Islam, Bahasa Arab dan Iqro’. Kedua, Kurikulum Umum yang sesuai dengn kurikulum di SD Negeri (Departemen Pendidikan Nasional), Seperti PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Kerajinan Tangan dan Kesenian, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.
2. Sistem dan metode pendidikan di Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerangterdiri dari klasikal dan tahassus dengan berbagai metode yaitu : Iqra’, Ceramah, Pemberian tugas, Tanya jawab, Hafalan, Metode muthala’ah, metode dialog, metode sosiodrama dan lain-lain.
3. Pengaruh Lingkungan terhadap Minat orang tua menyekolahkan anaknya di Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang , dapat memberikan tuntunan yang positif terhadap pertumbuhan Minat siswa untuk belajar.
4. Minat orang tua menyekolahkan anaknya ke Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang terdiri dari beberapa faktor yaitu :
a. Kesadaran orang tua cukup tinggi supaya anaknya mengetahui ilmu pengetahuan agama dan pengetahuan umum sehingga mereka selalu berguna bagi agama, masyarakat, nusa dan bangsa.
b. Dengan adanya ilmu pengetahuan agama membuat anaknya akan dapat membedakan mana yang hak dan mana yang bathil, sehingga terjauh dari siksa Allah SWT.
c. Tingginya disiplin belajar dan Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerangtermasuk sekolah yang selalu berprestasi dalam belajar dibanding sekolah lainnya.

B. Saran-saran
Setelah penulis mengamati secara langsung Minat orang tua menyekolahkan anaknya di Madrasah Diniyah Takmiliyah Far’ussa’adah Arabiyah Senyerang , maka penulis menyampaikan beberapa saran sebagai berikut :
1. Orang tua hendaknya mempertimbangkan terlebih dahulu agar Minat orang tua dan anak tidak berlawanan, hingga orang tua dituntut untuk mampu mendidik anaknya dalam keluarga dimasa yang akan datang.
2. Orang tua hendaknya memberi motivasi dan rangsangan serta perhatian pada anak tentang pelajaran yang telah diterimanya disekolah dan mengadakan hubungan searah dengan guru , supaya tercipta interaksi yang baik , hingga anak terus meningkatkan keinginannya untuk terus belajar , dan berhasil dalam belajar.
3. Guru-guru hendaknya memberi bimbingan yang baik kepada siswa baik sekolah, keluarga, dan masyarakat, agar kelak mampu tampil dalam masyarakat dalam berbagai potensi sebagai pegangan hidupnya



















DAFTAR PUSTAKA

Anonim, (1978). Al-Qur’an dan Terjemahnya. Jakarta : Depag RI.
Anonim, Tim Dosen FIP-IKIP Malang, (1988). Pengantar Dasar-dasar Penddikan. Surabaya : Usaha Nasional.

Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Anonim, (2003). Undang-undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) 2003. Jakarta : Redaksi Sinar Grafika.

Faisal, Sanafiah. (1990). Penelitian Kualitatif Dasar-dasar dan Aplikasi. Malang : Y 3 A

Hadi, Sutrisno. (1984). Metode Research I dan II. Jakarta : Galia Indonesia
Mansyur, (1997). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam / Depag RI.

Mukhtar, (2003). Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta : CV Misaka Galiza.

Nasution, (2000). Didaktis Asas-asas Mengajar. Jakarta ; Bumi Aksara.

Ahmad, Mudhor. (tt). Etika dalam Islam. Bandung : Al-Ikhlas.

Syalthut, Muhammad. (1990). Tafsir Al-Qur’anul Karim. Bandung ; Diponegoro.

Tafsir, Ahmad. (1992). Ilmu Pendidikan dalam Prospektif Islam. Bandung ; Remaja Rosda Karya.

0 komentar:

Posting Komentar

Ethiopia

Seseorang yang menjadi sumber kekuatan terbesar adalah pula sumber kelemahan terbesar

Kumpulan Blog Indonesia

CopyMIX


ShoutMix chat widget

Music

Google Music Search

NapoleonHILL

Kebijakkan yang sesungguhnya, biasanya tampak melalui kerendahan hati dan tidak banyak cakap

  ©Template by ji_aray_ininnawa.